Mau Nikah di Bulan Syawal? Nabung Rp33 Ribu per Hari di Reksadana Syariah

Bareksa • 10 May 2019

an image
Teja Amanda Putra menikahi Chintania Rosaline dengan memberikan mahar berupa 9 produk reksadana dari 9 perusahaan aset manajemen yang berbeda. (dok Teja Amanda)

Sebuah paket pernikahan di gedung untuk 500 tamu undangan kira-kira bisa menghabiskan dana sekitar Rp76 juta

Bareksa.com - Bulan Ramadan telah memasuki hari kelima, di mana di dalamnya begitu banyak keutamaan dan kemuliaan bagi seluruh umat muslim yang menjalankan ibadah puasa dan lainnya.

Di dalam kalendar hijriah, setelah bulan Ramdan terdapat bulan Syawal yang juga memiliki keutamaan tertentu yang salah satunya diidam-idamkan kaum jomblo, karena pada bulan tersebut ada anjuran tersendiri bagi umat Islam untuk menjalankan ibadah pernikahan.

Hal tersebut dikarenakan bahwa suri tauladan umat Islam yakni Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi salah satu istrinya di bulan Syawal, sehingga syariat tersebut cukup banyak diikuti sebagain kaum Muslim.

‘Aisyah radiyallahu ‘anha istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan syawal pula. Maka istri-istri Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?” (Perawi) berkata, “Aisyah radiyallahu ‘anha dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal” (HR. Muslim).

Atas dasar hadits tersebut, banyak kaum muslim yang mengimpikan agar bisa menikah di bulan Syawal, meskipun pada dasarnya menikah bisa kapan saja selama sudah memiliki berbagai persiapan matang mulai dari fisik, finansial, mental, dan yang terpenting calon pasangannya.

Ketika melangsungkan pernikahan, hal yang tidak bisa diabaikan yaitu anjuran untuk menyelenggarakan walimah atau pesta pernikahan sebagai sarana untuk mengumumkan pernikahan serta berbagi kebahagiaan kedua mempelai dengan orang lain.

Melansir situs http://www.shafitriwedding.com yang merupakan salah satu wedding orginizer di daerah jabodetabek, sebuah paket pernikahan di gedung untuk 500 tamu undangan kira-kira bisa menghabiskan dana sekitar Rp76 juta.

Jumlah tersebut jika ditanggung kedua mempelai pun, tentu bukan nominal yang sedikit terutama jika Anda belum memiliki persiapan tabungan yang cukup dari jauh-jauh hari.

Akan tetapi jangan khawatir, karena Anda bisa mulai mencoba menabung di reksadana dari sekarang untuk mewujudkan pernikahan impian Anda. Mari kita buat simulasinya berdasarkan data historis kinerja reksadana yang ada di Bareksa.


Sumber: Bareksa

Misalkan kamu dan pasanganmu bisa menyisihkan uang Rp1 juta per bulan atau Rp33.333 per hari selama 5 tahun. Uang tersebut lalu diinvestasikan ke dalam reksadana saham syariah Sucorinvest Sharia Equity Fund yang dikelola PT Sucor Asset Management.


Sumber: Bareksa

Alhasil uang yang berhasil kalian kumpulkan dalam lima tahun Rp61 juta, kemudian ditambah dengan imbal hasil investasi Rp21,68 juta (35,55 persen) dalam kurun waktu tersebut, maka total uang yang berhasil terkumpul mencapai Rp82,68 juta. Dengan uang tersebut, kalian berdua sudah bisa membiayai pernikahan impian kalian.

Reksadana syariah setidaknya memiliki beberapa keuntungan, antara lain :

1. Halal

Reksadana syariah menggunakan prinsip pengelolaan investasi syariah, sehingga investor dan penanam modal akan terjamin dengan perputaran uang yang halal. Perputaran uang halal ini dijamin karena reksadana syariah berpedoman dengan cara-cara dan syarat yang mengikuti hukum serta ketentuan dari Islam.

Investasi syariah didahului dengan akad alias perjanjian dari kedua pihak, serta dibahas terlebih dahulu dan diusahakan agar terhindar dari hal-hal yang diharamkan oleh syariat Islam. Karena itu, antara pihak-pihak yang berinvestasi maupun yang menanamkan modal dapat merasa aman.

2. Jelas

Karena reksadana syariah berprinsip pada tata cara dan hukum yang disyariatkan oleh Islam, maka reksadana syariah berpedoman pada kejelasan setiap ketentuan yang tertera. Kejelasan ini dimaksudkan agar setiap pihak yang berinvestasi mendapatkan kepastian serta keterangan yang jelas sebelum memulai atau menjalankan investasi.

Kejelasan ini juga berguna untuk menghindarkan fitnah kepada masing-masing pihak selama investasi berlangsung. Kedua pihak juga berhak untuk mendiskusikan hal-hal yang sangat kritis dan rawan di dalam proses persetujuan investasi.

3. Tidak Ada Praktik yang Diharamkan

Praktik riba, gharar dan maisyir adalah praktik yang paling dihindari oleh investasi yang berbasiskan syariah. Praktik riba, gharar dan maisyir merupakan praktik yang sangat sering ditemukan di dunia investasi konvensional.

Pihak penanam modal tidak mendapatkan kejelasan mengenai keuntungan, kerugian maupun kesepakatan-kesepakatan yang ada pada kedua belah pihak. Yang menjadi kekhawatiran adalah ketika investasi sudah diselesaikan, masih ada tertinggal masalah di antara kedua pihak, yang terjadi di kemudian hari.

Masalah-masalah tersebut seharusnya diselesaikan saat investasi sedang berjalan, namun karena tidak adanya kepastian dan ada praktik riba, gharar dan maisyir yang terselubung,

Kesepakatan tersebut menjadi tertinggal dan tidak mempunyai kejelasan. Di masa yang akan datang, masalah-masalah tersebut malah akan mendatangkan kerugian yang besar. Karena itu, praktik semacam ini sangat dihindari oleh investasi reksadana syariah.

Mengapa Reksadana Bisa Untung?

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Sementara itu, reksadana campuran sendiri merupakan jenis reksadana yang mengalokasikan portofolionya pada saham, obligasi, dan pasar uang dengan proporsi yang berbeda dari reksadana saham, pendapatan tetap, maupun pasar uang. Biasanya, proporsi dari saham dan obligasi lebih mendominasi reksadana ini.

Reksadana campuran merupakan pilihan cocok bagi Anda yang memiliki profil risiko moderat hingga tinggi, karena bisa memberikan imbal hasil yang cukup menarik dalam jangka menengah dengan risiko yang tidak terlalu besar. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.