Bareksa.com - Setelah memperkenalkan seri Galaxy A30 dan A50 di Indonesia, Samsung kembali memboyong dua seri Galaxy A terbaru ke Tanah Air, yaitu Galaxy A20 dan Galaxy A10.
Kedua seri smartphone ini merupakan pelengkap Samsung dari seri sebelumnya, Galaxy A30 dan A50, dan bakal mengisi lini pasaran ponsel entry level, menggantikan seri J, dengan penambahan fitur fungsional namun masih mengedepankan aspek desain dan user experience.
Spesifikasi Galaxy A20
Dari kedua ponsel entry-level ini, Galaxy A20 berada tepat di atas Galaxy A10, jika dilihat dari aspek spesifikasi. Galaxy A20 mengusung desain "Infinity-V" dengan layar Super AMOLED 6,4 inci (720 x 1.560 piksel, aspect ratio 19,5:9) berponi mungil. Waterdrop notch di sisi atas layarnya memuat kamera selfie beresolusi 8 megapiksel (f/2.0). Bagian punggungnya berbahan 3D Glass dengan nuansa plastic-feel atau bisa disebut "Glasstic", serupa dengan desain Galaxy A30 dan A50.
Dua kamera utama tertanam di punggung ponsel, masing-masing dengan resolusi 13 megapiksel (f/1.9), dan 5 megapiksel (f/2.2) yang berfungsi sensor ultra-wide untuk menangkap gambar hingga jangkauan 123 derajat.
Untuk dapur pacunya, Samsung Galaxy A20 ditenagai chip octa-core Exynos 7884 dengan kecepatan clock 1,6 GHz, dipadukan dengan RAM 3 GB dan memori internal 32 GB yang bisa diperluas dengan kartu memori microSD hingga 512 GB.
Komponen lain termasuk pemindai sidik jari yang tersemat di punggung ponsel, berikut baterai berkapasitas 4.000 mAh dan juga USB-Type C dengan dukungan fast charging. Galaxy A20 menjalankan sistem operasi Android 9.0 Pie yang dilapis antarmuka terbaru dari Samsung, One UI. Ada dua warna yang ditawarkan, yakni biru dan hitam.
Spesifikasi Galaxy A10
Secara penampilan, Galaxy A10 juga mengusung desain layar TFT-PLS "Infinity-V" dan desain punggung Glasstic, mirip dengan "kakaknya" Galaxy A20. Meski begitu, layar Galaxy A10 berukuran lebih kecil yaitu 6,2 inci (resolusi 720 x 1520 piksel, aspect ratio 19:9).
Pada aspek fotografi, hanya ada kamera tunggal baik di depan dan belakang. Kamera utama Galaxy A10 beresolusi 13 megapiksel, dengan lensa berbukaan f/1.9. Sementara kamera selfie yang ditampung di takik berbentuk huruf-V beresolusi 5 megapiksel.
Untuk jeroannya, ponsel ini ditenagai chip octa-core Exynos 7884 dan dipadankan dengan RAM 2 GB dan memori internal 32 GB. Memori internal ini juga bisa diperluas hingga 512 GB dengan microSD.
Ponsel ini ditopang baterai berkapasitas 3.400 mAh dan menjalankan sistem operasi Android 9 Pie yang dilapis antarmuka One UI. Berbeda dengan Galaxy A20, Galaxy A10 masih menggunakan port micro-USB 2.0 dan belum mendukung pengisian daya cepat. Ada dua warna Galaxy A10 yang ditawarkan, yakni biru dan hitam.
Harga Produk
Samsung Galaxy A20 dibanderol dengan harga Rp 2.299.000 di Indonesia, dan bisa didapatkan mulai 5 April secara online di sejumlah e-commerce, antara lain: Lazada, Blibli, JD.id, Erafone, dan Telesindoshop.
Sementara Samsung Galaxy A10 dibanderol dengan harga Rp 1.799.000, mulai bisa dibeli secara online 4 April di platform e-commerce yang sama. Kedua ponsel akan tersedia secara offline di toko-toko mitra Samsung pada 6 April mendatang.
Tertarik untuk memiliki salah satu dari kedua ponsel pintar tersebut? Jangan berutang kalau nanti tidak mampu membayar karena justru harganya jadi lebih mahal dan akan membebani keuangan Anda.
Bagi Anda yang ingin mengumpulkan uang lebih cepat, ada cara sederhana untuk melakukan hal tersebut dengan cara menginvestasikan uang Anda di reksadana campuran yang mampu memberikan keuntungan lebih tinggi dengan risiko moderat dibandingkan hanya sekadar menabung di bank.
Simulasi Reksa Dana
Bagi Anda yang ingin mengumpulkan uang untuk membeli Samsung Galaxy A20 tersebut, Anda dapat mencoba sebuah teknik sederhana dengan rutin menginvestasikan uang Anda ke produk investasi yaitu reksadana campuran yang memberikan imbal hasil (return) cukup tinggi dengan risiko moderat.
Untung menghitungnya, mari kita gunakan Simulasi Bareksa, yang menggunakan data historikal reksadana.
Sumber: Bareksa
Misalkan Anda memiliki modal awal Rp165.000, lalu mampu menyisihkan uang Rp165.000 setiap bulannya atau sekitar Rp5.500 per hari selama satu tahun. Uang ini secara rutin tiap bulan diinvestasikan ke dalam produk reksadana campuran Shinhan Balance Fund. Reksadana ini dikelola oleh PT Shinhan Asset Management.
Sumber: Bareksa
Alhasil uang pokok yang berhasil Anda kumpulkan selama satu tahun Rp2,15 juta. Ternyata, tidak sampai di situ saja, uang tersebut berkembang dan berhasil tumbuh Rp176.836 (8,24 persen) dalam periode setahun (3 April 2018 hingga 3 April 2019), sehingga total uang Anda menjadi Rp2,32 juta.
Dengan demikian, uang yang berhasil Anda simpan dan investasikan ke dalam reksadana campuran telah mencukupi keinginan anda untuk membeli smartphone Samsung Galaxy A20.
Mengapa Reksadana Bisa Untung?
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Sementara itu, reksadana campuran sendiri merupakan jenis reksadana yang mengalokasikan portofolionya pada saham, obligasi, dan pasar uang dengan proporsi yang berbeda dari reksadana saham, pendapatan tetap, maupun pasar uang. Biasanya, proporsi dari saham dan obligasi lebih mendominasi reksadana ini.
Reksadana campuran merupakan pilihan cocok bagi Anda yang memiliki profil risiko moderat hingga tinggi, karena bisa memberikan imbal hasil yang cukup menarik dalam jangka menengah dengan risiko yang tidak terlalu besar. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
(KA01/hm)
* * *
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.