Bareksa.comm - Vendor smartphone asal China, Vivo, resmi memperkenalkan produk terbarunya bertajuk Vivo V15 Pro. Smartphone ini menjadi ponsel pertama yang dipersenjatai chipset Snapdragon 675.
Vivo V15 Pro memiliki bentang layar seluas 6,39 inci dengan teknologi Ultra FullView Display. Layarnya dibuat dengan panel Super AMOLED dan memiliki resolusi 1080 x 2340 alias Full HD+.
Seperti smartphone kebanyakan, Vivo V15 Pro memiliki desain bezel-less dengan tepian yang tipis. Desain tersebut membuat layar memiliki angka rasio screen-to-body sebesar 91,64 persen.
Pada bagian punggung, ponsel ini dibekali dengan tiga kamera. Kamera utamanya memiliki sensor 48 megapiksel dengan bukaan f/1.8, kemudian kamera kedua adalah telefoto 8 megapiksel f/2.4 dan kamera ketiga 5 megapiksel wide-angle dengan bukaan f/2.4.
Perbedaan mencolok terlihat dari desain kamera depan yang mengusung konsep tak biasa. Kamera depan Vivo V15 Pro dibuat dengan mekanisme pop-up serupa dengan milik Vivo Nex. Kamera dengan sensor 32 megapiksel ini dapat muncul secara otomatis saat aplikasi kamera dinyalakan dan bersembunyi saat kamera dimatikan.
Dikutip KompasTekno dari Gizmochina, Rabu (20/02/2019), baik kamera depan maupun belakang milik Vivo V15 Pro sudah dilengkapi dengan fitur Artificial Intelligence (AI) yang dapat mempercantik kualitas gambar.
Ada beberapa skenario yang dapat dibaca oleh AI milik Vivo V15 Pro sesuai dengan kondisi objek foto. Di balik dapur pacu, Vivo V15 Pro bekerja dengan menggunakan chipset Snapdragon 675. Dengan demikian, ponsel ini menjadi smartphone pertama yang menggunakan chipset tersebut.
Snapdragon 675 yang dibenamkan pada Vivo V15 Pro, disandingkan dengan RAM 6 GB dan penyimpanan 128 GB. Ponsel in pun ditopang baterai sebesar 3.700 mAh dan sistem operasi Android 9 Pie.
Tertarik untuk memiliki smartphone tersebut? Sebagai informasi, Vivo V15 Pro dibanderol sekitar Rp5,7 juta dan bisa mulai dibeli pada 6 Maret mendatang. Ponsel ini pun akan dirilis di beberapa negara, salah satunya Indonesia.
Simulasi Reksa Dana
Kalau ingin mengumpulkan uang untuk membeli Vivo V15 Pro tersebut, kita dapat mencoba sebuah teknik sederhana dengan rutin menginvestasikan uang ke produk investasi yaitu reksadana campuran yang memberikan imbal hasil (return) cukup tinggi dengan risiko moderat.
Sumber: Bareksa
Misalkan kita mampu menyisihkan uang Rp125.000 setiap bulannya atau sekitar Rp4.200 per hari selama tiga tahun. Kemudian, uang tersebut secara rutin tiap bulan diinvestasikan ke dalam produk reksadana campuran Shinhan Balance Fund, yang dikelola oleh PT Shinhan Asset Management Indonesia.
Sumber: Bareksa
Alhasil uang pokok yang berhasil kita kumpulkan selama tiga tahun sebesar Rp4,63 juta. Tidak sampai di situ, karena diinvestasikan di reksadana, uang kita berhasil tumbuh Rp1,56 juta (33,77 persen) dalam periode tersebut, sehingga totalnya menjadi Rp6,19 juta.
Dengan demikian, uang yang berhasil kita simpan dan investasikan ke dalam reksadana campuran telah mencukupi keinginan anda untuk membeli smartphone Vivo V15 Pro.
Melihat simulasi tersebut, reksadana campuran telah terbukti mampu memberikan imbal hasil yang menarik dalam jangka menengah dengan risiko yang moderat. Hasil investasi ini tentu lebih tinggi ketimbang hanya ditabung di celengan atau rekening bank saja.
Mengapa hasil investasi reksadana bisa tumbuh?
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Investasi pada reksadana campuran disarankan hanya untuk investor agresif, yakni investor yang dapat menerima risiko tinggi, terutama risiko fluktuasi NAB (nilai aset bersih) per unit reksadana saham. Investasi reksadana campuran menguntungkan apabila dilakukan dalam jangka menengah hingga panjang (sekitar tiga hingga lima tahun).
Untuk kenyamanan berinvestasi, kita juga perlu memahami profil risiko kita sebagai investor.
Sebagai informasi, mayoritas reksadana di Bareksa bisa dibeli dengan modal Rp100.000 saja. Jadi dengan modal minimal, investor bisa juga menikmati keuntungan maksimal.
(KA01/hm)
* * *
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.