Bareksa.com - Nongkrong di kedai kopi telah merubah pola pikir generasi muda saat ini. Sebuah gaya hidup baru, sekedar memesan secangkir kopi atau minuman lain dan beberapa suguhan makanan kecil yang menjadikan siapa saja para pengunjung betah berlama-lama di sana.
Tempat yang nyaman, fasilitas hotspot area serta suguhan kopi dan cemilan yang nikmat memang ditujukan agar pengunjung betah untuk berlama-lama di kedai kopi.
Terlebih lagi perjumpaan dengan seorang kawan atau kolega untuk membahas perihal apapun mulai dari politik, olah raga, percintaan, pendidikan, filsafat, seni hingga teori ketuhanan dan sedikit hal-hal nakal berbumbu lawan jenis.
Sebagian pula mengajak kekasih atau pujaan hati menikmati kopi dan seakan-akan menciptakan aura romantisme di ruang pribadi.
Di kota-kota besar hingga penjuru desa kini telah muncul dan menjamur kedai-kedai kopi di tiap sudut strategis di mana anak-anak muda, tua, serta dari berbagai kalangan membaur dan berkumpul.
Tiap-tiap kedai menyajikan berbagai keunggulan racikan kopinya. Ada yang bercita rasa sesuai daerah asal seperti Gresik, Tulungagung, Bali, Kalimantan, Papua Wamena, Sidikalang, Aceh gayo, Candiroto, Kopi Lanang, Wonosobo, sampai Kopi Luwak yang harganya selangit.
Menjamurnya kedai kopi di ibu kota dan kota-kota lainnya membuat pengunjung kedai kopi terus bertambah. Meskipun terkadang kopi bukanlah tujuan utama mereka datang ke sana.
Seiring dengan meningkatnya mobilitas hidup dan perilaku modern, kedai kopi kini menjadi wadah pertemuan rekan bisnis, arisan, hingga tempat nongkrong anak muda ibu kota dan kota-kota di penjuru daerah.
Para pelaku bisnis yang jeli membaca pasar beramai-ramai membuka kedai-kedai kopi di Jakarta dan kota lainnya. Maklum, ibu kota bisa dibilang sebagai lokasi yang latah dan cepat menyerap budaya luar.
Tak heran bila sekarang kita bisa melihat kedai-kedai kopi franchise dari luar negri seperti Starbucks, Dome, Coffee Bean, dan Gloria Jean Coffee.
Gaya hidup seseorang yang sering datang ke kedai kopi bisa dibilang cukup menguras kocek, karena menu yang ditawarkan oleh sebuah kedai kopi tergolong mahal.
Starbucks contohnya, menu yang ditawarkan untuk segelas kopi maupun snack-nya berkisar Rp30.000 hingga Rp60.000.
Katakan seseorang bisa mengunjungi Starbucks dalam kurung waktu sepekan sekali dan sekali kunjungan ia bisa menghabiskan uang Rp100 ribu, maka dalam sebulan ia dapat menghabiskan uang hingga sekitar Rp400 ribu.
Wow ternyata uang yang cukup besar dapat dihabiskan hanya untuk sebuah biaya gaya hidup modern. Namun pernahkah Anda membayangkan jika kebiasaan menghabiskan uang untuk nongkrong di kedai kopi itu dialihkan untuk berinvestasi?
Misalnya berinvestasi di reksadana saham dalam waktu lima tahun, seperti apa hasilnya? Simak simulasinya berikut ini :
Simulasi Berinvestasi di Reksadana
Sumber : Bareksa
Andaikan uang yang Anda habiskan untuk nongkrong di kedai kopi dalam sebulan mencapai Rp 400 ribu, kemudian uang tersebut Anda alihkan untuk berinvestasi secara rutin di reksadana saham Sucorinvest Equity Fund yang dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management dalam lima tahun, maka hasilnya akan tampak seperti tabel berikut :
Simulasi Hasil Investasi Reksadana
Sumber : Bareksa
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa uang yang berhasil Anda kumpulkan selama lima tahun mencapai Rp24,4 juta. Kemudian nilai itu masih ditambah dengan imbal hasil atas investasi Anda Rp14,83 juta atau uang Anda telah tumbuh sekitar 60,77 persen. Sehingga total uang yang berhasil Anda dapatkan sekitar Rp39,23 juta.
Sungguh hasil yang cukup menggiurkan bukan? dari kebiasaan gaya hidup yang konsumtif dialihkan ke gaya hidup yang lebih produktif dapat membuat uang Anda memiliki nilai yang lebih besar. Tertarik untuk memiliki reksadana?
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.