Napak Tilas 6 Tahun Bareksa Prioritas: Dana Kelolaan Melonjak, Bantu Nasabah HNWI Capai Tujuan

Hanum Kusuma Dewi • 08 Aug 2024

an image
Bareksa Prioritas sudah beroperasi selama 6 tahun.

Jumlah investor yang menjadi klien Bareksa Prioritas juga tumbuh tiga kali lipat dalam 3 tahun

Bareksa.com - Bareksa Prioritas sebagai platform investasi kerja sama antara Bareksa dan Jagartha Advisors untuk investor high net-worth individuals (HNWI) telah mencatat perkembangan signifikan dalam 6 tahun. 

Sejak berdiri pada tahun 2018, Bareksa Prioritas telah menorehkan pertumbuhan dana kelolaan (asset under management/AUM) mencapai 5 kali lipat hingga Juni 2024, seiring dengan melesatnya tren digital wealth management di Indonesia. Tidak hanya itu, jumlah investor HNWI yang menjadi klien di Bareksa Prioritas bahkan meningkat hingga 30 kali lipat dalam periode yang sama. 

Direktur Bareksa Prioritas Ricky Rachmatulloh mengatakan, "Pertumbuhan signifikan dalam dana kelolaan dan jumlah investor Bareksa Prioritas menandakan kebutuhan nasabah HNWI untuk mengakses pengelolaan kekayaan secara digital, terutama selama pandemi yang membatasi investor berinteraksi secara tatap muka langsung dengan para advisors." 

Pertumbuhan ini tidak terlepas dari dukungan mayoritas investor yang sudah semakin teredukasi dalam menggunakan digital platform, serta peran pendampingan advisor yang membantu klien dalam memperoleh  informasi dan memilih produk investasi menyesuaikan profil risiko dan kondisi makroekonomi terbaru. Selain itu, keragaman pilihan produk investasi yang selalu terkini baik itu dalam denominasi rupiah maupun dolar AS pada platform Bareksa Prioritas, membantu investor dalam memilih produk maupun alternatif investasi yang diminati dan sesuai dengan profilnya. 

COO Bareksa Ni Putu Kurniasari melihat kebutuhan digital wealth management di Indonesia masih akan berlanjut ke depan dan Bareksa Prioritas dipercaya dapat terus mendapat manfaat dari potensi pertumbuhan HNWI ke depan. 

Mengutip laporan The Wealth Report 2024 dari Knight Frank, pertumbuhan HNWI (individu dengan kekayaan senilai minimal US$1 juta) Indonesia tahun 2023 mencapai 4,2%. Kemudian, dalam lima tahun ke depan pertumbuhan ‘crazy rich’ Indonesia bakal melampaui rerata global yakni 34% dibanding 28%.

Dan Indonesia menjadi salah satu negara di Asia yang memiliki pertumbuhan crazy rich yang tinggi, bersama Singapura, Malaysia, Thailand, Hongkong, Vietnam dan tentu saja China. Hal ini menjadi potensi yang menjanjikan bagi Bareksa Prioritas sebagai platform investasi bagi investor HNWI.

Chief Investment Officer Jagartha Advisors Erik Argasetya menambahkan, "Selama enam tahun berjalan, layanan yang diberikan oleh Bareksa Prioritas berupa pendampingan advisor dan riset rutin terkait kondisi pasar modal sangat bermanfaat bagi para investor HNWI untuk mengambil langkah investasi. Terbukti, pertumbuhan jumlah dana AUM yang masuk melejit melebihi pertumbuhan rata-rata industri sejak 2019." 

Sebagai informasi, Bareksa Prioritas diperuntukkan bagi nasabah high net-worth segment dengan dana kelolaan minimum Rp5 miliar. Berdiri sejak 2018, Bareksa Prioritas menyediakan berbagai layanan yang diperuntukkan bagi high net-worth segment mulai dari laporan riset, fitur teknologi Bareksa untuk Bareksa Prioritas, hingga customer loyalty program yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Akses konsultasi dengan penasihat investasi juga menjadi salah satu manfaat unggulan yang ditawarkan Bareksa Prioritas bagi nasabahnya. Sebagai perusahaan penasihat investasi independen, Jagartha Advisors memiliki gabungan keahlian dan pengalaman selama 25 tahun, baik dalam asset management, private banking, wealth management dan penasihat investasi.

Investasi Reksadana di Sini

(hm)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.