Bareksa.com - Ingin melakukan diversifikasi investasi reksadana, tapi masih bingung menentukan apa jenis produknya? Jika iya, Anda bisa menggunakan layanan terbaru dari Bareksa yakni BATARA (Bareksa Tactical Robo Advisor).
Robo Advisor Bareksa merupakan robo advisor pertama di Indonesia yang mendapatkan lisensi Penasihat Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI. Izin ini dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-17/D.04/2021 tentang Pemberian Izin Usaha Penasihat Investasi Kepada PT Bareksa Portal Investasi tertanggal 20 April 2021.
Robo Advisor Bareksa ini telah melakukan uji-beta selama 9 bulan, sejak Agustus tahun lalu, yang diikuti 1.000 nasabah.
Untuk Anda, Robo Advisor Bareksa memberikan panduan dan pendampingan taktikal bagi investor berdasarkan algoritma dan fitur kecerdasan buatan yang dikombinasikan dengan strategi investasi yang dirumuskan tim analis Bareksa yang memiliki pengalaman panjang di bidang ini.
Gusti Chandra Kirana M, Sr Business Development Bareksa menjelaskan pemilihan produk reksadana oleh Robo Bareksa berasal dari 15 manajer investasi (MI) terbaik.
""Robo memberikan rekomendasi reksadana berdasarkan Barometer Bareksa Top 5 produk terbaik pada masing-masing kelasnya," kata Gusti Chandra, Selasa (8/6/2021).
Teknisnya, dari 15 MI tersebut kemudian dipilih produk terbaik per masing-masing kelas asetnya. Dalam pemilihan produk Bareksa juga secara aktif melakukan product due diligence dengan memperhatikan strategi dan portofolio reksadana untuk memperoleh produk terbaik.
15 manajer investasi tersebut yakni Schroder Investment Management Indonesia, Mandiri Manajemen Investasi, Manulife Aset Manajemen Indonesia, BNP Paribas Asset Management, Danareksa Investment Management, Bahana TCW Investment Management, Batavia Prosperindo Aset Manajemen, Principal Asset Management, Ashmore Asset Management Indonesia, BNI Asset Management, Sucor Asset Management, Sinarmas Asset Management, Eastspring Investments Indonesia, Trimegah Asset Management, Ciptadana Asset Management dan Syailendra Capital.
Di sisi lain mengenai Bareksa Barometer atau Barometer Bareksa, cara kerjanya tidak hanya melihat data historikal kinerja suatu produk reksadana, tetapi juga forward looking (proyeksi ke dapan) atas underlying asetnya, serta tata kelola yang baik (governance) dari manajer investasi (MI) yang mengelola reksadana tersebut.
Ada tiga hal kunci dalam penilaian Bareksa Barometer.
Pertama, parameter yakni terdiri dari nilai risk adjusted return dari kinerja 1 tahun terakhir, potensi kenaikan underlying assets pada portofolio reksadana, dan good corporate governance (GCG) manajer investasi yang tercermin dari keterbukaan informasi, skala asset under management (AUM) atau dana kelolaan, dan hasil dari monitoring media eksternal, misalnya pengumuman KSEI, pemberitaan media dan lainnya.
Kedua, skala peringkat 1 hingga 5. Semakin baik suatu produk reksadana, maka semakin besar skala peringkat barometernya. Dengan kata lain, skala 5 adalah peringkat tertinggi dalam Barometer Bareksa, sementara peringkat terendah kami beri skala 1.
Ketiga, monitoring kinerja Bareksa Barometer dilakukan harian dengan evaluasi setiap sebulan sekali.
Contoh Bareksa Barometer dalam Reksadana Saham di Bareksa
Sumber: Bareksa
Bagaimana, siap melakukan diversifikasi investasi reksadana? Apapun jenis dan produk reksadana yang Anda pilih, pastikan sesuai dengan profil risiko Anda ya!.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.