Bareksa.com - Pemerintah China memutuskan untuk melonggarkan kebijakan Zero Covid Policy, setelah sempat terjadi aksi demonstrasi besar-besaran warga yang memprotes kebijakan tersebut. Pelonggatan mulai dilakukan Senin (5/12/2022) yang mengakhiri penguncian ketat di beberapa wilayah (lockdown) selama berbulan-bulan.
Menurut Tim Analis Bareksa, pelonggaran kebijakan Zero Covid Policy di Negara Panda akan jadi angin segar bagi Indonesia dan dunia, di mana ada harapan pemulihan konsumsi di China akan sedikit membantu menghilangkan kekhawatiran resesi global pada 2023.
Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini
Di sisi lain, para pelaku pasar pekan ini juga akan menanti beberapa rilis data ekonomi penting, baik dari dalam dan luar negeri, seperti pengumuman suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) dan neraca perdangan Indonesia. Yield (imbal hasil) acuan Obligasi Negara juga diperkirakan masih akan cenderung bergerak terbatas, hingga keputusan Bank Sentral AS.
The Fed dijadwalkan melaksanakan Rapat Dewan Gubernur (FOMC) yang terakhir di 2022 pada 13-14 Desember waktu AS. Sepanjang 2022 hingga November, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan 375 basis poin atau 3,75% dari sebelumnya 0-0,25% jadi 3,75% hingga 4%. Langkah itu guna meredam lonjakan inflasi di Negara Paman Sam yang tercatat masih di level tinggi yakni 7,7% sepanjang tahun berjalan hingga November.
Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu, Jumat (9/12/2022) melemah 1,31% ditutup di 6.715. Sepekan terakhir, IHSG anjlok 4,01%.
Ingin Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Di tengah pelonggaran kebijakan Zero Covid Policy China dan pasar yang menanti hasil rapat Bank Sentral AS, Tim Analis Bareksa menyarankan Smart Investor menerapkan 2 jurus ini agar kinerja investasinya terus maksimal :
1. Tim Analis Bareksa merekomendasikan agar Smart Investor untuk masuk kembali berinvestasi di reksadana saham, terutama reksadana yang memiliki komposisi besar di sektor perbankan dan kebutuhan industri dasar. Sebab pembukaan ekonomi China akan mendorong ekspansi perusahaan di Indonesia, serta meningkatkan permintaan atas tembaga, nikel dan baja.
2. Tim Analis Bareksa memperkirakan kinerja reksadana pendapatan tetap akan bergerak terbatas pada hari ini (12/12/2022) dengan yield Surat Berharga Negara (SBN) acuan diprediksi di rentang 6,95-7,05%. Saat ini aliran dana investor asing ke pasar obligasi domestik dinolai masih minim, sehingga yield obligasi RI masih bergerak terbatas. Smart Invetor disarankan tetap berinvestasi di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi, hingga yield melemah di level 7,3-7,4%.
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana pasar uang yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat, agresif dan konservatif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil Sepanjang Tahun Berjalan (YTD per 9 Desember 2022)
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 7,21%
Sucorinvest Sharia Sukuk : 6,16%
Schroder Dana Prestasi : 12,94%
BNP Paribas Ekuitas : 6,59%
Capital Money Market Fund : 4,2%
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia : 3,78%
Raih Financial Freedom dengan Investasi di Reksadana, Klik Disini
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Lihat juga : Bareksa Insight : Suku Bunga BI Bisa Naik Jadi 4,5%, Ini Jurus Cuan Buat Investor Reksadana
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.