Bareksa.com - Setelah melemah 0,96% secara bulanan pada akhir September 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang membukukan kenaikan pada Oktober. Sebab berdasarkan data historis 10 tahun terakhir periode 2014-2023, peluang IHSG naik pada bulan ke-10 itu mencapai 70% dengan 7 kali naik dan 3 kali turun. Rata-rata kenaikan IHSG di bulan Oktober 10 tahun terakhir 1,42%. Karena itu wajar, jika Oktober dinilai sebagai bulan potensi cuan bagi pasar saham Tanah Air.
Historis Kenaikan dan Penurunan IHSG
Sumber : BEI, diolah Tim Analis Bareksa
Menurut Tim Analis Bareksa, positifnya kinerja IHSG di bulan Oktober dalam 10 tahun terakhir karena didorong sentimen rilis laporan keuangan emiten kuartal III dan wacana pembagian dividen interim oleh beberapa saham pertambangan, perbankan hingga konglomerasi. Selain itu, pada Oktober 2024 ini, IHSG berpeluang melanjutkan tren positif karena ditopang beberapa katalis.
Pertama, pada akhir September lalu pemerintah China mengumumkan stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bisa mencapai target 5%. Sentimen ini mendorong peralihan dana ke bursa saham China dan Hong Kong dari bursa Asia lainnya termasuk Indonesia. Kondisi ini membuat saham-saham Indonesia terdiskon kurang lebih 5% dari titik tertinggi di September.
Kedua, reli bursa saham Hong Kong dan China terhenti akibat investor mengharapkan stimulus tambahan. Namun harapan tersebut pupus setelah Pemerintah China memutuskan tidak menambah stimulus lagi. Hal ini mengakibatkan koreksi di bursa Hong Kong. Dana asing pun kembali masuk ke Indonesia dan mengangkat IHSG dan indeks LQ45 dari titik terendah di bulan Oktober.
Ketiga, data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang jauh lebih baik dari perkiraan memunculkan optimisme bahwa risiko resesi mereda dan pertumbuhan pasca re-opening pandemi bisa terus berlanjut.
Memasuki kuartal IV 2024 ini, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan di antaranya saham sektor perbankan, properti, konsumer, ritel hingga pertambangan yang berpotensi diuntungkan dari penurunan suku bunga dan laju ekonomi yang stabil.
Saham-saham tersebut di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBR), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) hingga PT Timah Tbk (TINS).
Dibandingkan harga terakhir (per 8/10), saham-saham tersebut punya potensi kenaikan (potential upside) 11-50%.
Saham | Harga Terakhir | Target Harga | Potensi Kenaikan (%) |
BBRI | Rp5.000 | Rp6.100 | 22% |
BMRI | Rp7.075 | Rp8.000 | 13,07% |
ACES | Rp740 | Rp1.110 | 50% |
MAPI | Rp1.750 | Rp2.000 | 14,29% |
SMRA | Rp700 | Rp1.010 | 44,29% |
EXCL | Rp2.290 | Rp2.800 | 22,27% |
BSDE | Rp1.215 | Rp1.350 | 11,11% |
ICBP | Rp12.300 | Rp14.500 | 17,89% |
MYOR | Rp2.830 | Rp3.400 | 20,14% |
MDKA | Rp2.580 | Rp3.000 | 16,28% |
TINS | Rp1.230 | Rp1.600 | 30,08% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, harga terakhir per 8/10/2024
Untuk diketahui, IHSG naik 0,71% atau bertambah 53 poin menjadi 7.557,14 pada Selasa (8/10). Kenaikan itu berlanjut setelah pada Senin naik tipis, usai sepanjang pekan lalu merosot. Penguatan IHSG ditopang oleh saham-saham bank besar (big banks) yang mengalami pembalikan arah, setelah dua pekan turun signifikan. Indeks INFOBANK15 mencatat kenaikan tertinggi 2,46%, disusul indeks SRI KEHATI naik 1,75%.
Tim Analis Bareksa menilai IHSG masih punya potensi kenaikan seiring saham-saham “magnificent seven Indonesia” yang sudah terkoreksi cukup dalam, terutama saham BREN yang kembali di rentang Rp6.000-7.000. Selain itu Oktober bisa menjadi bulan bagi investor jangka menengah, seperti manajer investasi dalam menentukan posisi investasinya guna mendukung aksi window dressing yang akan mereka lakukan jelang akhir tahun.
Sumber : TradingView
Sepanjang tahun berjalan hingga 7 Oktober 2024 (YTD), atau dalam periode 9 bulan 7 hari, IHSG masih mencatat kenaikan 2,47%. Jika dibandingkan dengan kinerja indeks LQ45 yang masih negatif 5,32%, maka sebenarnya berinvestasi di pasar saham Indonesia masih punya peluang kenaikan 5-10%.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.