Bareksa.com - Sukuk Tabungan ST010 dapat menjadi pelengkap portofolio investasi Smart Investor Bareksa. Imbal hasil (kupon) ST010 yang stabil dan menarik dibandingkan deposito masih bisa naik bila suku bunga acuan naik.
Tim Analis Bareksa merekomendasikan ST010 sebagai pilihan cuan jangka panjang yang stabil sekaligus berbasis syariah bagi investor. ST010 diprediksi akan menjadi seri floating with floor dengan kupon tertinggi terakhir yang akan diterbitkan pemerintah pada tahun ini.
Selisih imbal hasil bersih antara ST010 dengan inflasi dan rata-rata suku bunga deposito bank besar juga diperkirakan akan tetap lebar. Selain itu inflasi yang diproyeksikan dapat ditekan di bawah level 4% akan menciptakan real yield yang menarik.
Tabel Perbandingan Kupon ST010-T2 dan ST010-T4 vs Bunga Deposito*
Instrumen Investasi | Kupon/bunga | Pajak | Imbalan/bunga bersih |
ST010-T2 | 6,25% | 10% | 5,625% |
ST010-T4 | 6,4% | 10% | 5,76% |
Bunga deposito | 4% | 20% | 3,2% |
*bunga penjaminan LPS, Sumber : Kemenkeu, LPS, diolah Bareksa
Pesan ST010 Sekarang, Klik di Sini
Suku bunga acuan saat ini, yaitu BI 7 Day Reverse Repor Rate berada pada 5,75%, level tertinggi sejak Agustus 2019. Saat ini fundamental ekonomi Indonesia terjaga dengan baik seperti neraca perdagangan yang surplus, pertumbuhan kredit yang tinggi, serta kemudahan berinvestasi bagi investor asing diproyeksikan akan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5%.
Tim Analis Bareksa juga merekomendasikan porsi yang lebih besar pada seri tenor 4 tahun dikarenakan suku bunga acuan BI bakal turun seiring dengan penurunan laju inflasi. Sebab, imbal hasil ST010 tidak akan turun dari batas minimalnya.
Smart Investor juga bisa menggabungkan investasi ST010 dengan reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi negara hingga akhir tahun agar bisa mendapatkan keuntungan ekstra dari potensi pemangkasan suku bunga yang diperkirakan terjadi pada awal kuartal ketiga.
Rekomendasi Reksadana Pendapatan Tetap
Nama Produk | Dana Kelolaan | Imbal Hasil | |
1 Tahun | 1 Januari - 18 Mei 2023 | ||
Rp 54,81 Miliar | 11,18% | 4,37% | |
Rp 536,26 Miliar | 10,60% | 4,14% | |
Rp 684,87 Miliar | 9,85% | 3,61% | |
Rp 2,25 Triliun | 10,88% | 4,30% | |
Rp 72,67 Miliar | 10,32% | 3,97% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, per 18 Mei 2023
Klik untuk Beli Reksadana Sekarang
Terakhir, Smart Investor disarankan memanfaatkan momentum pelemahan harga emas di tengah penguatan Dolar AS karena ancaman perlambatan ekonomi AS masih tetap tinggi.
Perlu diingat, investasi mengandung risiko, sehingga investor perlu membekali diri dengan informasi soal potensi keuntungan dan risiko dari investasinya di pasar keuangan.
Beli Emas Logam Mulia, Klik di Sini
(Ariyanto Dipo Sucahyo/hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.