Bareksa.com - Dalam masa risiko global yang meningkat saat ini Bareksa tetap merekomendasikan investasi di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi negara dan emas sebagai pilihan utama. Sebab, kondisi ekonomi Indonesia yang kuat masih menjadi penopang bagi obligasi negara, sehingga mendorong kinerja reksadana yang memiliki aset tersebut dalam portofolionya.
Tim Analis Bareksa masih merekomendasikan reksadana Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A dan Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II sebagai pilihan pada minggu ini. Kedua produk memiliki sensitivitas terhadap perubahan imbal hasil (yield) obligasi negara tenor 10 tahun yang cukup tinggi.
Beli Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II
Beli Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A
Reksadana pendapatan tetap yang tersedia di super app Bareksa mencatatkan kinerja menarik hingga 3,11% dalam 4 bulan. Reksadana pendapatan tetap dapat menjadi pilihan bagi investor dengan profil risiko moderat dan memiliki horison investasi jangka menengah.
Reksa Dana | Dana Kelolaan | Imbal Hasil | |
1 Bulan | 01 Jan - 4 Mei 2023 | ||
Rp50,03 Miliar | 1,22% | 3,11% | |
Rp38,69 Miliar | 0,9% | 2,4% | |
Rp2,15 Triliun | 1,25% | 3,02% | |
Rp534,41 Miliar | 1,18% | 2,84% | |
Rp640,71 Miliar | 0,82% | 2,54% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, per 4 Mei 2023
Kondisi yang menjadi latar belakang pemilihan produk ini adalah risiko terhadap gagal bayar yang membayangi negara Amerika Serikat. Ini membuat obligasi negara berkembang dengan fundamental baik, seperti Indonesia, menjadi incaran investor global. Pelemahan Dolar AS juga menjadi sentimen baik bagi Rupiah yang menyentuh Rp14.600/dollar.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2023 tetap terjaga dengan baik pada level 5,03%. Hal tersebut lebih tinggi daripada ekspektasi pasar di 4,95%. Dengan data tersebut diharapkan minat investor asing terhadap obligasi negara lebih tinggi ke depannya.
Beli Trimegah Dana Tetap Syariah
Beli Allianz Fixed Income Fund 2
Beli BNP Paribas Prima II di Sini
Tim Analis Bareksa juga melihat harga emas akan terdongkrak oleh sentimen pelemahan Dolar AS yang selama ini dianggap safe haven akibat ancaman resesi dan inflasi yang tak kunjung turun ke 2%. Hal tersebut juga ditambah oleh pernyataan Gubernur Bank Sentral AS yang akan menghentikan untuk sementara kenaikan suku bunganya.
Bank Sentral di Dunia Terus Melakukan Pembelian Emas
Sumber: World Gold Council, IMF
Bank Sentral China dan Singapura juga terus mengakumulasi emas selama kuartal pertama tahun ini. Hal ini menunjukan bahwa kedua negara ini mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi seperti resesi ekonomi AS.
Harga emas mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa minggu lalu dengan kenaikan selama 3 tahun terakhir mencapai 20,88% per 5 Mei 2020 - 5 Mei 2023 dan selama 1 tahun terakhir harga emas global meningkat 11,33%.
Beli Emas Logam Mulia, Klik di Sini
Perlu diingat, investasi mengandung risiko, sehingga investor perlu membekali diri dengan informasi soal potensi keuntungan dan risiko dari investasinya di pasar keuangan.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.