Investor Institusi yang Investasi di Reksadana Ini Sumringah, Cuannya 7-8% Setahun

Abdul Malik • 30 Oct 2024

an image
Ilustrasi pejabat atau pimpinan dari investor institusi sedang memantau perkembangan pasar modal dan saham, termasuk IHSG, reksadana dan SBN untuk merencanakan investasi 2024. (Shutterstock)

Beberapa investor institusi di Jakarta menargetkan imbal hasil investasinya setidaknya 7% per tahun

Bareksa.com - Menjelang akhir tahun, nasabah institusi biasanya mulai mengevaluasi hasil investasinya apakah sudah menguntungkan dan sesuai target atau tidak. Beberapa investor institusi dari lembaga dana pensiun besar di Jakarta menargetkan imbal hasil investasinya setidaknya 7% per tahun. 

Kabar gembiranya, beberapa produk reksadana unggulan di Bareksa mampu mencatatkan kinerja imbal hasil 7-8% setahun terakhir. Makanya investor institusi yang sudah berinvestasi di reksadana ini pasti sumringah, sebab sudah sesuai dengan target investasinya. 

Menurut Tim Analis Bareksa, sepanjang tahun berjalan (YTD) di 2024 per 28 Oktober, atau sekitar hampir 10 bulan terakhir, beberapa produk reksadana unggulan itu mampu mencatatkan kinerja jauh di atas deposito maupun indeks reksadana obligasi. Produk reksadana unggulan ini terdapat di masing-masing jenis kelas aset, seperti pasar uang dan pendapatan tetap (obligasi). 

Daftar Bareksa Bisnis di Sini

Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap Unggulan di Bareksa

Reksadana Pendapatan Tetap (Obligasi)

3 Bulan (%)

YTD (%)

1 Tahun (%)

Dana Kelolaan (AUM)

Trimegah Dana Tetap Syariah

2,65

7,12

8,78

Rp461 miliar

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

2,56

6,56

7,01

Rp17 miliar

STAR Stable Amanah Sukuk

2,33

6,55

-

Rp335 miliar

Capital Fixed Income Fund

2,24

6,20

7,45

Rp2 triliun

I-Hajj Syariah Fund

2,33

6,12

7,15

Rp1,8 triliun

Sumber: Bareksa, data per 28/10/2024

Daftar Bareksa Bisnis di Sini

Beberapa produk reksadana tersebut yakni Trimegah Dana Tetap Syariah, Trimegah Dana Obligasi Nusantara, STAR Stable Amanah Sukuk, Capital Fixed Income Fund dan I-Hajj Syariah Fund. Tercatat sepanjang tahun berjalan per 28 Okt 2024 atau dalam 10 bulan terakhir, reksadana-reksadan tersebut mencatatkan imbal hasil 6,12% hingga 7,12%. Adapun setahun terakhir imbal hasilnya 7,15% hingga 8,78%. 

Menurut Tim Analis Bareksa, melesatnya kinerja beberapa produk reksadana obligasi tersebut tidak lepas dari sentimen penurunan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) 0,5% dan BI Rate turun 0,25% pada rapat September lalu. Langkah itu seiring inflasi AS melandai hampir mendekati target 2%. Pemotongan bunga acuan ini mengerek penguatan pasar obligasi Tanah Air, ditandai dengan yield acuan Surat Berharga Negara (SBN) turun dan sempat menyentuh level terendah 2024 di 6,4% pada September dari level tertinggi sebelumnya di 7,2%.

Apalagi, pergerakan obligasi korporasi yang menjadi mayoritas portofolio investasi dari 5 produk reksadana unggulan tersebut umumnya cenderung lebih rendah gejolak dibandingkan SBN.

Daftar Bareksa Bisnis di Sini

Reksadana Pasar Uang Unggulan

Tak hanya di reksadana obligasi, nasabah investor institusi biasanya juga memilih reksadana pasar uang sebagai bagian dari diversifikasi investasi guna meminimalisir risiko. Selain itu, likuiditas reksadana pasar uang bisa diandalkan karena pencairan biasanya T+1 dibandingkan reksadana jenis lainnya. Beberapa produk reksadana pasar uang unggulan di Bareksa juga mencatatkan kinerja mengesankan, dengan imbalan 4,5-5,11% dalam 10 bulan terakhir (YTD), atau di kisaran 5,41% hingga 6,16% setahun terakhir.

Kinerja Reksadana Pasar Uang Unggulan di Bareksa

Reksadana Pasar Uang

3 Bulan (%)

YTD (%)

1 Tahun (%)

Dana Kelolaan (AUM)

Insight Money

1,60

5,11

6,16

Rp821 miliar

Capital Money Market Fund

1,50

4,88

5,95

Rp867 miliar

Insight Money Syariah

1,55

4,83

5,78

Rp132 miliar

Mega Dana Kas

1,48

4,72

5,71

Rp488 miliar

KISI Money Market Fund

1,45

4,64

5,53

Rp464 miliar

Pinnacle Money Market Fund

1,41

4,55

5,45

Rp455 miliar

Avrist Ada Kas Mutiara

1,41

4,51

5,50

Rp194 miliar

BRI Seruni Pasar Uang III

1,46

4,51

5,27

Rp1,3 triliun

Cipta Dana Cash

1,31

4,50

5,47

Rp240 miliar

Setiabudi Dana Pasar Uang

1,40

4,50

5,41

Rp718 miliar

Sumber: Bareksa, data per 28/10/2024

Daftar Bareksa Bisnis di Sini

Tim Analis Bareksa menilai imbal hasil reksadana pasar uang lebih besar dari deposito bank, sebab portofolio investasi reksadana ini tak hanya di deposito, namun juga di surat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Keunggulan lainnya imbal hasil investasi di reksadana sudah bersih dan tidak dipotong pajak. Sedangkan jika investor institusi menyimpan dananya di deposito, maka bunganya akan dipotong pajak 20%. 

Namun investor disarankan untuk memperhatikan, sebab semakin besar obligasi jadi portofilio reksadana pasar uang, maka risiko default dan risiko likuiditas juga meningkat. Artinya, Manajer Investasi sebagai pengelola juga harus menyeleksi instrumen yang tepat sebagai portofolio reksadana kelolaannya, serta menyediakan porsi cash yang cukup untuk kebutuhan nasabah institusi yang membutuhkan dana likuid. 

Terakhir, nasabah investor institusi juga bisa menyeleksi kembali produk-produk investasinya dengan membaca lebih dalam informasi di fund fact sheet produk reksadana, sebagaimana juga tersedia di Bareksa.

Daftar Bareksa Bisnis di Sini

Investasi di Bareksa Bisnis

Super app investasi Bareksa kini menyediakan solusi investasi khusus usaha, untuk membantu berbagai jenis bisnis baik berupa UMKM atau institusi seperti yayasan, dana pensiun hingga korporasi besar dalam mengelola keuangan dan memaksimalkan keuntungan usaha, melalui investasi reksadana dengan memanfaatkan platform Bareksa Bisnis.

Semua jenis bisnis dapat membuka akun di layanan ini, baik yang sudah berbadan hukum berupa CV maupun PT, ataupun yang masih dimiliki perseorangan. Bagi yang sudah berbadan hukum, syaratnya harus mendaftarkan NPWP badan usaha mereka.

Pemilik bisnis atau institusi yang mendaftar menjadi investor di Bareksa akan mendapat pendampingan investasi oleh relationship manager yang berpengalaman dari Bareksa. Platform Bareksa Bisnis juga menyediakan berbagai fitur yang dibutuhkan, antara lain otorisasi berlapis sebagai mekanisme kontrol perusahaan, notifikasi pengingat hasil investasi, serta laporan investasi yang lengkap untuk memudahkan pengelolaan manajemen kas perusahaan.

Apa saja fitur di Bareksa Bisnis?

1. Multiple User Access
Beberapa stakeholder dapat masuk ke dalam akun institusi yang terdaftar.

2. Investment Report​​
Menyajikan laporan data investasi bagi para stakeholder.

3. Document Approval
Mendukung alur kerja institusi dalam bertransaksi.

4. Order Reminder​​
Sebagai pengingat untuk investasi secara rutin.

Daftar Bareksa Bisnis di Sini

Keuntungan Berinvestasi di Bareksa Bisnis

1. Terdaftar dan Diawasi OJK
Bareksa Bisnis
memiliki lisensi sebagai agen penjual reksadana (APERD) di website OJK.

2. Sistem yang Aman
Bareksa Bisnis
memiliki keamanan berlapis dengan tim support khusus jika terjadi kendala.

3. Lengkap & Mudah Diakses
Hanya dengan mengakses website tanpa perlu install aplikasi, dapatkan tampilan portfolio yang komprehensif.

4. Relationship Manager Berpengalaman
Dapatkan rekomendasi reksadana untuk perjalanan dan hasil investasi yang lebih optimal.

5. Gratis Biaya Transaksi
Investor Institusional tidak dibebankan biaya pembelian maupun penjualan. Kecuali produk reksadana dari manajer investasi Schroders dan Sinarmas.

Contoh Fitur Bareksa Bisnis

Sumber : Bareksa

Ayo segera daftar di Bareksa Bisnis dan kelola dana kas lebih baik dengan investasi di Bareksa.

Daftar Bareksa Bisnis di Sini

(Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)

* * *

- Download super app investasi Bareksa di App Store
- Download super app investasi Bareksa di Google Play Store
- Daftar akun di Bareksa sebagai pelaku usaha di sini

DISCLAIMER​

Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.