Bareksa.com – Berikut kinerja reksadana yang diperdagangkan di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan nilai Barometer tertinggi, beserta kinerja imbal hasilnya sebulan terakhir (per 19 Maret 2024) :
Reksadana Saham
IHSG : 0,55%
Indeks Reksadana Saham : 1%
Reksa Dana Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A : 1,7%
Indeks Reksadana Saham Syariah : 1,41%
BNP Paribas Pesona Syariah : 2,23%
Reksadana Campuran
Indeks Reksadana Campuran : 0,64%
Schroder Dynamic Balanced Fund : 1,11%
Indeks Reksadana Campuran Syariah : 0,66%
Schroder Syariah Balanced Fund : -0,33%
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 0,2%
Capital Fixed Income Fund : 0,53%
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,22%
Trimegah Dana Tetap Syariah : 0,77%
Reksadana Pasar Uang
Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,31%
Capital Money Market Fund : 0,46%
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,32%
Bahana Likuid Syariah Kelas G : 0,39%
Reksadana Indeks
BNP Paribas IDX Growth30 : 1,18%
BRI Indeks Syariah : 0,52%
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (19/03/2024) naik 0,47% ke level 7.336,746. Berdasarkan data CNBC Indonesia, ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat turun ke level 6,642% pada Selasa (19/03/2024) pukul 16.00 WIB.
Di tengah kenaikan IHSG, di aplikasi super app investasi Bareksa terdapat dua reksadana campuran yang ikut meraih cuan. Bahkan, dua reksadana campuran mampu mencetak imbal hasil (return) 79,69% dan 73,40% dalam lima tahun terakhir, yakni Sucorinvest Anak Pintar dan Sucorinvest Citra Dana Berimbang.
Reksadana Sucorinvest Anak Pintar yang dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management, mencetak return 79,69% lima tahun terakhir. Berdasarkan fund fact sheet periode
Februari 2024, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Bayu
Buana Tbk (BAYU), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Dharma Polimetal
Tbk (DRMA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT KMI Wire & Cable
Tbk (KBLI), Obligasi BMTR03BCN1, Obligasi BSDE03ACN1, Obligasi
LPPI01BCN3, Obligasi OPPM03B, dan saham PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL).
Sedangkan reksadana Sucorinvest Citra Dana Berimbang yang dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management, mencetak return 73,40% lima tahun terakhir. Berdasarkan fund fact sheet periode
Februari 2024, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Bank
Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Bayu Buana Tbk (BAYU), PT Bumi
Resources Tbk (BUMI), PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), PT Erajaya
Swasembada Tbk (ERAA), PT Hillcon Tbk (HILL), PT KMI Wire & Cable
Tbk (KBLI), Obligasi LPPI02ACN1, saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk
(SSMS), dan PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL).
Reksadana adalah
wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana
yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer
investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi,
atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Adapun reksadana campuran ialah reksadana yang berinvestasi minimum 79% di campuran instrumen pasar uang atau instrumen pendapatan tetap atau saham. Maksudnya, bobot masing-masing aset tidak boleh lebih dari 79% total portofolio reksadana campuran.
(Romainah/MP)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.