Bareksa.com - Tahun 2024 dinilai sebagai tahun yang cukup mulus dibandingkan tahun ini. Sebab ada berbagai sentimen positif baik dari dalam dan luar negeri. Menurut Tim Analis Bareksa, salah satu sentimen positif dalam negeri ialah pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) presiden dan wakil presiden yang berpotensi dalam 2 putaran. Hal ini akan mendorong meningkatnya perputaran ekonomi.
Tim Analis Bareksa menilai Pemilu 2024 berpotensi mengerek perputaran uang lebih cepat, hingga diprediksi bisa mendongkrak perekonomian 0,3-0,4%. Selain itu, tahun depan juga dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada semester II.
Karena itu, Tim Analis Bareksa merekomendasikan reksadana saham yang dikelola secara aktif dan pasif sebagai pilihan utama investasi tahun depan. Utamanya reksadana yang memiliki portofolio investasi di sejumlah saham yang prospektif di tahun Pemilu dan nilai valuasinya masih atraktif. Di antaranya saham sektor perbankan, konsumer siklikal dan non siklikal, hingga properti. Sebab, seiring cerahnya prospek ekonomi, maka berpotensi mendorong kinerja saham tersebut.
Selain itu, pasar saham negara berkembang (emerging market) seperti Indonesia, India, Thailand, dan Brazil diramal akan jadi pilihan utama investor tahun depan, karena ditopang sentimen postif bonus demografi dan kuatnya konsumsi domestik. Hal ini akan membuat pasar saham negara maju jadi kurang menarik akibat tingginya kenaikan valuasi selama 2023.
Tim Analis Bareksa memprediksi nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi melemah terhadap semua mata uang global pada tahun depan. Hal ini seiring rencana pemangkasan suku bunga acuan yang akan dilakukan Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mulai 2024.
Untuk pasar obligasi, Tim Analis Bareksa memperkirakan yield (ekspektasi imbal hasil) Surat Berharga Negara (SBN) acuan Indonesia masih akan menguat ke level 6,2-6,3% pada tahun depan. Hal ini didukung oleh pasar obligasi negara AS yang juga diperkirakan menguat dengan yield mendekati level 3%, jika pelaksanaan Pemilu AS di 2024 berjalan stabil dan damai.
Investor juga disarankan untuk mempertimbangkan alokasi investasi di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi negara di kisaran 20-30% dari total portofolionya, jika yield SBN acuan kembali menyentuh level di atas 6,6%. Namun sembari menunggu yield SBN acuan mencapai level tersebut, maka investor bisa mengalokasikan investasinya di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi dan reksadana pasar uang.
Beberapa produk reksadana saham, indeks, pendapatan tetap dan pasar uang yang bisa dipertimbangkan investor ialah sebagai berikut:
Reksadana Saham & Reksadana Indeks | Dana Kelolaan | Imbal Hasil | |
1 Januari-18 Desember 2023 | 1 Tahun | ||
Trim Kapital Plus | Rp267,24 miliar | 11,49% | 10,01% |
Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A | Rp317,18 miliar | 5,3% | 4,61% |
Avrist LQ45 | Rp555,07 miliar | 5,13% | 4,53% |
BNP Paribas IDX30 Growth | Rp163,28 miliar | 4,02% | 3,57% |
Sumber: Bareksa, imbal hasil per 18/12/2023, Dana Kelolaan per November 2023
Investasi Trim Kapital Plus di Sini
Investasi Avrist Indeks LQ45 di Sini
Investasi BNP Paribas IDX Growth30 di Sini
Reksadana Obligasi Negara | Dana Kelolaan | Imbal Hasil | |
1 Januari-18 Desember 2023 | 1 Tahun | ||
Bahana Mes Syariah Fund Kelas G | Rp235 miliar | 4,98% | 5,04% |
BNP Paribas Prima II Kelas RK1 | Rp 682 miliar | 4,83% | 5,04% |
Majoris Sukuk Negara Indonesia | Rp276 miliar | 6,21% | 6,3% |
Allianz Fixed Income Fund 2 | Rp115 miliar | 6,16% | 6,36% |
Sumber: Bareksa, imbal hasil per 18/12/2023, Dana Kelolaan per November 2023
Investasi Majoris Sukuk Negara di Sini
Investasi BNP Paribas Prima II di Sini
Investasi Allianz Fixed Income di Sini
Reksadana Obligasi Korporasi | Dana Kelolaan | Imbal Hasil | |
1 Januari-18 Desember 2023 | 1 Tahun | ||
Capital Fixed Income Fund | Rp525 miliar | 7,44% | 7,6% |
I-Hajj Syariah Fund | Rp1,59 triliun | 6,44% | 6,7% |
Sucorinvest Sharia Sukuk Fund | Rp2 triliun | 4,09% | 4,31% |
STAR Stable Income Fund | Rp3,2 triliun | 6,82% | 7,13% |
Sumber: Bareksa, imbal hasil per 18/12/2023, Dana Kelolaan per November 2023
Investasi Capital Fixed Income di Sini
Investasi I-Hajj Syariah Fund di Sini
Investasi STAR Stable Income Fund di Sini
Reksadana Pasar Uang | Dana Kelolaan | Imbal Hasil | |
1 Januari-18 Desember 2023 | 1 Tahun | ||
Capital Money Market Fund | Rp697 Miliar | 5,17% | 5,37% |
Mega Dana Kas | Rp360 Miliar | 4,71% | 4,91% |
Shinhan Money Market Fund | Rp454 Miliar | 4,81% | 4,99% |
Setiabudi Dana Pasar Uang | Rp707 Miliar | 4,56% | 4,72% |
Avrist Ada Kas Mutiara | Rp123 Miliar | 4,43% | 4,60% |
Sumber: Bareksa, imbal hasil per 18/12/2023, Dana Kelolaan per November 2023
Investasi Capital Money Market di Sini
Investasi Shinhan Money Market Fund di Sini
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Laporan ini dibuat oleh PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) semata-mata hanya untuk informasi. Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana. Bareksa tidak menerima tanggung jawab untuk kerugian yang ditimbulkan dari penggunaan materi yang disajikan dalam laporan ini.