6,89%
4,30%
2,17%
1,48%
1,30%
1,23%
1,06%
0,87%
0,70%
0,62%
0,58%
0,57%
0,54%
0,52%
0,46%
0,42%
0,40%
0,39%
0,35%
0,35%
0,15%
0,13%
0,09%
0,07%
0,07%
0,06%
0,06%
0,05%
0,05%
0,05%
0,04%
0,04%
0,04%
0,04%
0,04%
0,04%
0,04%
0,04%
0,03%
0,03%
0,55%
0,55%
0,55%
0,52%
0,34%
0,34%
0,26%
0,24%
0,21%
0,21%
0,20%
0,14%
0,10%
0,09%
0,09%
0,08%
0,07%
0,07%
0,07%
0,07%
| Jenis Reksa Dana | Pendapatan Tetap |
| Tanggal Peluncuran | 27 Maret 2007 |
| Bank Kustodian | PT Bank Mandiri (Persero) Tbk |
| Dana Kelolaan | IDR 16.689.746.911,00 |
| Min. Pembelian Awal | IDR 100.000,00 |
| Pembelian Selanjutnya | |
| Min. Penjualan Kembali | IDR 100.000,00 |
| 12 Month Low - High | 1.924,80 - 2.039,78 |
Biaya Transaksi (Maks) | Prospektus |
|---|---|
| Biaya Pembelian | Maks. 2,5% |
| Biaya Penjualan Kembali | Maks 1% ≤ 6 bulan; 0,5% > 6 bulan; dan 0% > 1 tahun |
| Biaya Switching | Maks. 1% |
| Catatan |
|---|
| - |
Sumber: Bank Custodian dan Media ; Diolah Bareksa
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ; Diolah Bareksa
LIF BOND PLUS bertujuan untuk memberikan suatu tingkat pengembalian investasi yang menarik dengan memanfaatkan peluang yang ada di pasar obligasi dan pasar saham dengan tingkat risiko yang moderat serta penekanan stabilitas investasi. LIF BOND PLUS berusaha untuk memperoleh tingkat pendapatan yang melampaui tingkat suku bunga deposito Bank Umum, memberikan tingkat likuiditas dan keamanan yang tinggi. LIF BOND PLUS adalah investasi yang cocok untuk pemodal yang mengutamakan stabilitas dan keamanan modal, likuid dengan tingkat imbal hasil yang optimal.
a. Minimum 80% (delapan puluh persen) dan maksimum 98% (sembilan puluh delapan persen) pada Efek bersifat utang;
b. Minimum 0% (nol persen) dan maksimum 18% (delapan belas persen) pada Efek bersifat ekuitas;
c. Minimum 2% (dua persen) dan maksimum 20% (dua puluh persen) pada instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun;
PIDL03A
MEDC04BCN2
LPPI01CCN1
TOBA01A
PTHK02CCN2
BSMT01SBCN1
SISMDR01BCN1
BRPT03BCN3
OPPM01AGNCN3
TBLA02CN1
(Oktober 2024)
