Elnusa Raih Kredit Sindikasi Rp1,1 Triliun, Optimistis Kinerja 2018 Makin Baik
Kredit itu akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja proyek prospektif perseroan
Kredit itu akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja proyek prospektif perseroan
Bareksa.com - PT Elnusa Tbk (ELSA) mengumumkan telah melakukan penandatanganan fasilitas kredit sindikasi jangka panjang dari Kreditur Sindikasi sebesar US$80 juta atau sekitar Rp1,1 triliun (kurs Rp13.650/dolar AS). Dana tersebut digunakan untuk belanja modal dan modal kerja proyek prospektif perseroan.
Kreditur Sindikasi ini beranggotakan Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch/ Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (MUFG), Bank ICBC Indonesia (ICBC) dan Bank UOB Indonesia (UOB) yang bertindak selaku Mandated Lead Arranger dan Bookrunner.
Direktur Keuangan ELSA, Budi Rahardjo mengatakan, penandatangan ini merupakan bentuk sinergi yang saling menguntungkan antar masing-masing perusahaan.
Promo Terbaru di Bareksa
"Elnusa berterima kasih atas fasilitas kredit yang diberikan oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch/ Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Bank ICBC Indonesia dan Bank UOB Indonesia. Secara khusus, sinergi ini diharapkan dapat lebih membangun industri migas dan perbankan, dan secara umum membangun kapasitas nasional di Indonesia,” jelasnya dalam keterangan tertulis Jumat 23 Februari 2018.
Adapun fasilitas kredit senilai US$80 juta itu terbagi dalam Tranche A dan B akan digunakan oleh Elnusa sebagai general purpose financing dan membiayai proyek prospektif Elnusa dan anak usaha dalam dua tahun.
Seiring dengan pendanaan ini, perusahaan optimistis dapat menggenjot pertumbuhan 2018. Optimisme ini didukung oleh geliat positif dari makro industri migas saat ini termasuk harga minyak dunia yang mulai naik.
Budi mengatakan kondisi industri migas pada tiga tahun terakhir memberikan pengalaman tersendiri untuk Elnusa sebagai perusahaan jasa energi. Harga minyak dunia yang sempat berada pada level terendah dan transisi pengelolaan beberapa blok migas utama merupakan tantangan besar yang telah mampu dihadapi.
"Setelah pada akhir 2017 Elnusa mencatatkan kinerja yang menggembirakan, selanjutnya Elnusa siap untuk menggenjot pertumbuhan lebih tinggi," kata Budi.
Untuk mendorong hal tersebut, Elnusa menghadirkan total solution services untuk memberikan jasa yang lebih baik, lebih cepat serta lebih kompetitif. Sehingga diperlukan kelengkapan kompetensi dan peralatan yang siap untuk melayani kebutuhan customer.
Pihak ELSA sendiri menaksir nilai belanja modal tahun 2018 meningkat cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya, karena perusahaan akan menggunakan peralatan berteknologi terbaru untuk pekerjaan seismik, serta menambah armada mobil tangki, barges dan lain-lain.
Secara umum, fasilitas pendanaan ini akan digunakan pada proyek-proyek strategis pengembangan bisnis, baik di hulu, hilir, maupun penunjang migas.
Hal ini dilakukan untuk memperkuat total solution services dan menggenjot pertumbuhan Elnusa ke depannya.
Terkait kinerja saham, sepanjang 2018 sendiri saham ELSA bergerak cukup positif dari akhir tahun 2017 di Rp372. Sampai dengan pukul 10.00 WIB hari ini, saham ELSA terpantau menguat ke Rp510. (K20/hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.