Ini Data Historikal Pergerakan Saham IKAI Sejak Awal 2018
Setelah naik ke harga Rp240, dalam tiga hari saham IKAI rontok 58,8 persen
Setelah naik ke harga Rp240, dalam tiga hari saham IKAI rontok 58,8 persen
Bareksa.com - Pada penutupan perdagangan hari ini, 9 Februari 2018 PT Intikeramik Alamsari Industri Tbk (IKAI) mencuri perhatian investor. Saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah, saham produsen keramik ini justru meroket.
Saham IKAI hari ini ditutup melonjak 7 persen ke harga Rp240. Sementara IHSG turun 0,6 persen ke level 6.505,52. Bahkan jika dibandingkan harga penutupan perdagangan pekan lalu, saham IKAI telah naik 98 persen dari Rp121. (Baca Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV-2017 Capai 5,19 Persen, IHSG Berbalik Menguat)
Sepanjang hari ini, saham IKAI menjadi yang paling aktif dengan frekuensi mencapai 13.355 kali. Nilai transaksi saham IKAI pun mencapai Rp174 miliar untuk 728,8 miliar saham yang diperjualbelikan.
Promo Terbaru di Bareksa
Ramainya perdagangan saham emiten keramik ini juga terlihat sepanjang pekan ini plus akhir pekan lalu. Dari tanggal 2-9 Februari 2018, volume transaksi saham IKAI mencapai 42,8 juta lot dalam enam hari perdagangan senilai Rp799,2 miliar.
Naiknya harga saham saat ini mengingatkan pada kenaikan harga saham IKAI 4-9 Januari 2018. Dalam periode tersebut, harga saham IKAI naik 145 persen ke level Rp240 per saham dari sebelumnya hanya Rp98 per saham.
Grafik: Pergerakan Harga Saham IKAI Sejak Awal Januari 2018
Sumber: Bareksa.com
Namun, setelah itu harga saham IKAI mulai rontok. Tidak butuh waktu lama untuk harga saham IKAI ambrol 54 persen ke level Rp117 per saham
Dari sisi keuangan, emiten ini masih berkinerja buruk. IKAI yang merupakan produsen keramik bermerek Essenza, dalam enam tahun terakhir selalu merugi. Pada tahun 2017, perusahan ini mengantongi kerugian sebesar Rp52,91 miliar. Kendati demikian, kerugian tahun lalu telah berkurang 63,6 persen jika dibandingkan pada 2016 sebesar Rp145,36 miliar.
Grafik: Pendapatan dan Laba IKAI
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan
Pendapatan perusahaan ini juga mencatat penurunan dalam tiga tahun terakhir. Intikeramik juga hanya mengantongi pendapatan Rp13,33 miliar sepanjang tahun 2017, lebih rendah 84 persen jika dibandingkan Rp83,77 miliar pada tahun 2016.
Penurunan tersebut terjadi pada beban pokok pendapatan perusahaan yang menjadi Rp42 miliar, turun 58,8 persen dari sebelumnya Rp102,6 miliar. Penurunan kinerja tersebut karena iklim investasi industri keramik di Indonesia dalam dua tahun terakhir ini cukup berat. Apalagi, harga gas sebagai bahan baku masih cukup tinggi.
Secara lebih rinci, biaya untuk gas mencapai Rp25 miliar, sekitar 46 persen dari pos biaya yang masih harus dibayar pada tahun 2017.
Di awal tahun ini, Intikeramik baru saja melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) dengan menerbitkan 3,32 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp107 per lembar. Aksi tersebut meraup dana Rp355,24 miliar, yang sebagian besar untuk diversifikasi usaha di bidang properti. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.