Pasca Tembus Rekor Baru 6.680, IHSG Dibayangi Aksi Profit Taking
Kemarin hampir seluruh sektor berakhir di zona hijau, kecuali sektor infrastruktur yang tercatat melemah
Kemarin hampir seluruh sektor berakhir di zona hijau, kecuali sektor infrastruktur yang tercatat melemah
Bareksa.com - Pada perdagangan Senin 29 Januari 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,3 persen ke level 6.680,62. Volume perdagangan mencapai 12,57 miliar saham dengan nilai transaksi Rp10,99 triliun.
Sebanyak 224 saham mengalami kenaikan,147saham melemah, serta 115 saham tidak berubah. Meski begitu, investor asing tercatat melakukan net sell senilai Rp399,99 miliar. (Baca : Pasca Tembus 6.660, IHSG Berpeluang Kembali Cetak Rekor Baru)
Secara sektoral, hampir seluruh sektor berakhir dalam zona hijau, kecuali sektor infrastruktur yang tercatat melemah 1,33 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Adapun beberapa sektor yang mengalami kenaikan tertinggi antara lain sektor pertambangan yang naik 2,56 persen, kemudian sektor pertanian (1,75 persen), dan properti (1,68 persen). (Lihat : Parodi Film Dilan 1990 : Inflasi Itu Berat, Kamu Nggak akan Kuat, Investasi Saja)
Beberapa saham yang menopang IHSG pada perdagangan kemarin antara lain :
• PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) : 1,55 persen
• PT Adaro Energy Tbk (ADRO) : 4,91 persen
• PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk (BTPN) : 24,9 persen
• PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) : 2,37 persen
• PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) : 0,44 persen
Analisis Teknikal IHSG
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal pergerakan IHSG membentuk candle hammer yang menggambarkan sinyal positif dari adanya aksi perlawanan beli yang membuat indeks berhasil ditutup di zona hijau. Hal itu, setelah pada perdagangan kemarin mayoritas pergerakan indeks sebenarnya cenderung tertekan. (Baca : Lampaui IHSG, Ini Top 5 Reksa Dana Saham Return Tertinggi dalam Sebulan)
Secara intraday pergerakan indeks terlihat tertekan sejak awal pembukaan hingga sekitar pukul 10.25, sebelum akhirnya bisa melakukan rebound hingga berakhir ditutup di zona hijau.
Indikator moving average terlihat masih bergerak positif, dengan volume yang terlihat mengalami peningkatan dibandingkan hari sebelumnya menandakan adanya peningkatan aksi beli. (Lihat : Indonesia Menang Sengketa Biodiesel Atas Eropa, Saham CPO Lompat di Sesi Kedua)
Kemudian indikator relative strengh index (RSI) terlihat berada dalam area jenuh beli pada level 83 walaupun terlihat masih bergerak naik.
Pada perdagangan hari ini IHSG berpotensi bergerak cenderung terkoreksi karena dibayangi aksi profit taking. Selain itu mayoritas bursa global serta harga komoditas yang ditutup melemah juga dapat menjadi sentimen penghambat pergerakan indeks hari ini. (AM) (Baca : Mandiri Investasi Proyeksi IHSG 7.200, Tiga Sektor Saham Jadi Pilihan)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.