BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga Batu Bara Terus Naik, ESDM akan Rumuskan Tarif Dasar Listrik yang Baru

30 Januari 2018
Tags:
Harga Batu Bara Terus Naik, ESDM akan Rumuskan Tarif Dasar Listrik yang Baru
Menteri ESDM Ignasius Jonan memberikan paparan seusai membuka perdagangan saham bersama Ikatan Alumni Universitas Airlangga di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Rencana reformulasi tersebut tengah dikaji dan akan dituangkan ke dalam sebuah Keputusan Menteri ESDM

Bareksa.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera menerbitkan ketentuan mengenai formulasi penghitungan tarif listrik terbaru pada semester I 2018. Saat ini, Kementerian ESDM tengah mempertimbangkan untuk memasukkan harga batu bara ke dalam komponen penentu tarif listrik.

Mengutip Bisnis, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy N. Sommeng mengatakan rencana reformulasi tersebut tengah dikaji dan akan dituangkan ke dalam sebuah Keputusan Menteri ESDM.

“Saya sudah lapor Menteri bulan lalu. Mungkin [keluar] bulan depan atau Maret, bareng dengan Kepmen BPP 2017,” ujar Andy di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Senin (29/1).

Promo Terbaru di Bareksa

Harga batu bara acuan (HBA) direncanakan masuk ke dalam formula tarif seiring dengan porsi pembangkit batu bara saat ini hingga beberapa tahun ke depan masih mendominasi. Saat ini porsi pembangkit batu bara mencapai sekitar 60 persen.

Illustration

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan menuturkan saat ini salah satu unsur besar komponen perhitungan tarif listrik, di samping kurs mata uang adalah harga minyak mentah Indonesia (Indonesian crude price/ICP). Penggunaan komponen ICP disebabkan penggunaan pembangkit listrik tenaga diesel sebelumnya cukup besar.

Saat ini, penggunaan pembangkit tenaga diesel semakin lama semakin berkurang. Jonan memperkirakan saat ini porsinya mencapai 4-5 persen, sementara pada 2026 target penggunaan diesel akan ditekan sampai 0,05 persen.

Semakin berkurangnya porsi pembangkit diesel menjadi dasar pertimbangan pemerintah untuk memasukkan komponen HBA. "PLTD sekarang makin lama makin kecil. Masa mau pakai ICP, kalau mau pakai HBA," kata Jonan. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua