Bakal Merger dengan Bank Sumitomo Indonesia, Saham BTPN Naik 3,45 Persen
Merger ini merupakan keputusan Sumitomo Mitsui Banking Coporation
Merger ini merupakan keputusan Sumitomo Mitsui Banking Coporation
Bareksa.com – Konsolidasi perbankan tanah air kembali berlanjut. Kali ini melibatkan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.
Melalui keterbukaan informasi yang dirilis hari ini (Senin, 29 Januari 2018), Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan BTPN, Anika Faisal, menyampaikan, perseroan akan melakukan pengkajian dan persiapan teknis untuk merger dengan Bank Sumitomo Indonesia. (Baca : BTPN Syariah Persiapkan IPO Saham Tahun Depan)
Langkah merger tersebut adalah keputusan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) yang merupakan pemegang saham dari kedua bank tersebut. Per 30 November 2017, SMBC mengendalikan 40 persen saham BTPN dan 98,48 persen saham Bank Sumitomo Indonesia.
Promo Terbaru di Bareksa
“Merger ini juga sejalan dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka konsolidasi sektor keuangan yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan sinergi sektor keuangan di Indonesia,” tulis Anika. (Lihat : Minat Asing Kuasai Lebih dari 40 Persen Saham Bank di Indonesia Meningkat)
Anika menyatakan perseroan akan memastikan semua proses yang dijalankan akan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sejalan dengan pengumuman rencana merger ini, saham BTPN menutup perdagangan sesi I hari ini, Senin, 29 Januari 2018 naik 3,45 persen ke level Rp2.700 per saham. (Baca : Berita Hari Ini: MUFG Caplok 73,8% Saham BDMN, Minyak WTI Dekati US$60 per Barel)
Intraday Saham BTPN Sesi I Perdagangan Senin, 29 Januari 2018
Sumber: Bareksa.com
Dengan level penutupan sesi I perdagangan hari ini, maka harga saham BTPN sudah naik 9,76 persen jika dibandingkan posisi akhir tahun 2017 di Rp2.460 per saham. (Baca : Trimegah Mulai Buyback, Saham BTPN Menjadi Top Gainers )
Sebagai informasi, total aset BTPN hingga 30 September 2017 mencapai Rp93,79 triliun dari posisi akhir Desember 2016 di Rp91,37 triliun. Sementara aset Bank Sumitomo Indonesia pada periode yang sama mencapai Rp68,58 triliun dari posisi akhir 2016 sebesar Rp73,08 triliun. (AM) (Lihat : Laba BTPN Turun 13% Ditengah Peningkatan Kredit Yang Menekan Net Interest Income)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.