BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Hasil Kunjungan WIKA ke Cina, Pinjaman CDB untuk Proyek Kereta Cepat Segera Cair

26 Januari 2018
Tags:
Hasil Kunjungan WIKA ke Cina, Pinjaman CDB untuk Proyek Kereta Cepat Segera Cair
Penumpang menaiki kereta bandara menuju Stasiun Soekarno- Hatta, di Jakarta, Selasa (26/12). PT Railink resmi mengoperasikan Kereta Bandara dari Stasiun Soekarno-Hatta ke Stasiun Sudirman Baru dengan tarif promo Rp30 ribu hingga 1 Januari 2018. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Sinyal tersebut diperoleh setelah perwakilan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bertemu pihak CDB di Cina

Bareksa.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan pinjaman dari China Development Bank (CDB) tahap awal untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sekitar US$600 juta segera cair. Sinyal tersebut diperoleh setelah perwakilan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bertemu pihak CDB di Cina.

Deputi Bidang Usaha Konstruksi, Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN, Ahmad Bambang, menjelaskan pertemuan perwakilan konsorsium proyek kereta api cepat membawa hasil positif dari Cina. Usai pertemuan tersebut, konsorsium tinggal menunggu pencairan dananya.

“Secara dokumentasi mereka sudah bisa menerima,” kata dia di Jakarta, Kamis, 25 Januari 2018. (Baca : Capex BUMN 2018 Capai Rp660 Triliun, Porsi Sektor Infrastruktur Rp200 Triliun)

Promo Terbaru di Bareksa

Menurut Bambang, selama ini CDB meminta jaminan untuk pinjaman tersebut. Sementara itu negara tidak dapat memberikan jaminan kepada CDB. Kondisi tersebut termasuk tidak dapat menjaminkan saham BUMN untuk memperoleh pinjaman.

Lebih lanjut dia megatakan bahwa negara tidak dapat menjaminkan perusahaan yang seluruh sahamnya dimiiliki oleh negara. “Yang boleh dijaminkan adalah kosorsiumnya,” jelasnya. (Lihat : WIKA Tetapkan Nilai Penerbitan Komodo Bond Rp5,4 Triliun)

Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dikerjakan oleh perusahaan patungan (joit venture/JV) PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). BUMN, melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dalam KCIC mencapai 60 persen sedangkan sisanya dimiliki oleh China Railway International.

Bambang menjelaskan pinjaman dari CDB akan dicairkan secara bertahap. Hal tersebut dilakukan karena pengerjaan proyek tersebut juga masih berlangsung dan pembebasan lahannya belum tuntas seluruhnya. (Baca : Kinerja Keuangan BUMN Konstruksi 2017 : WSKT Tumbuh Tertinggi, WIKA Melandai)

Pembebasan Lahan

Belum lama ini, Menteri BUMN, Rini Soemarno menuturkan bahwa pinjaman dari CDB sebelumnya menunggu pembebasan lahan di Halim, Jakarta Timur tuntas. Proses tersebut telah diselesaikan hingga pembangunan terowongan dapat dilanjutkan.

Dua pekan lalu, pembangunan tunnel di lokasi tersebut sudah dimulai di empat titik. Sedangkan titik kelima yang pengerjaannya paling sulit diperkirakan bakal memakan waktu hingga 26 bulan. (Lihat : Box Girder LRT di Kayu Putih Runtuh, Ini Penjelasan PT Wijaya Karya)

Pembebasan lahan di Halim baru diselesaikan awal tahun ini. Usai pembebasan lahan, proses pembangunan tunnel di Halim dapat segera dilaksanakan.

Nilai proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan menelan biaya Rp70,8 triliun atau senilai US$5,14 miliar. Kebutuhan dana investasi tersebut akan dipenuhi melalui setoran modal konsorsium sebesar 25 persen dari total proyek sedangkan sisanya berasal dari pinjaman perbankan. (AM) (Baca : Berita Hari Ini: PADI Rights Issue, WIKA Road Show Komodo Bond)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua