15 Institusi Asing Ini Pegang Saham PGAS Hingga Akhir 2016, Sudah Cuan?
Meski sudah naik 52 persen di 2018, harga saham PGAS masih di bawah level penutupan 2016
Meski sudah naik 52 persen di 2018, harga saham PGAS masih di bawah level penutupan 2016
Bareksa.com – Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN sepanjang tahun ini sudah melonjak signifikan, terdorong isu penggabungan entitas dengan badan usaha milik negara (BUMN) di bidang minyak dan gas (migas) terbesar nasional yakni PT Pertamina (Persero). Saham PGAS yang sedang dalam pusaran isu holding BUMN migas tersebut ternyata dimiliki oleh sejumlah institusi asing yang cukup besar.
Saham PGAS, hingga jeda siang hari ini (25 Januari 2018), diperdagangkan di Rp2.660 per lembar. Harga tersebut merepresentasikan peningkatan 52 persen dari level pembukaan awal tahun ini yakni Rp1.750 per lembar.
Promo Terbaru di Bareksa
Meski telah meroket dalam tiga pekan terakhir, harga saham PGAS saat ini tidak jauh beda dengan harga penutupan saham PGAS di akhir tahun 2016 yakni Rp2.700 per lembar. Artinya, bila investor masih memegang saham PGAS sejak akhir 2016, mereka tidak merasakan peningkatan yang berarti. (Lihat Jelang RUPSLB Sore Ini, Pantaskah Pertagas Jadi Cucu Pertamina di Bawah PGN?)
Berdasarkan laporan tahunan 2016, dari 20 besar pemilik saham PGAS, 15 di antaranya adalah institusi asing. Mereka termasuk perusahaan minyak negara Malaysia, yakni Petronas yang mempunyai kepemilikan 2,8 persen di PGAS, dan perusahaan jasa investasi terkemuka di dunia, Blackrock melalui sejumlah afiliasinya.
Daftar Pemegang Saham Terbesar PGAS per 2016
Sumber : Perusahaan
Dengan asumsi tidak melakukan penambahan kepemilikan sama sekali (hold) di tahun 2017, besar kemungkinan peta kepemilikan investor asing di saham ini tidak berubah dan belum melakukan aksi ambil untung atau profit taking. Pasalnya, harga tertinggi saham PGAS pada tahun ini (year-to-date/ytd) ialah Rp2.860 atau baru 6 persen dari penutupan harga saham PGAS pada 2016 silam.
Grafik: Pergerakan Harga Saham PGAS Sejak Akhir 2016
Sumber : Bareksa.com
Sementara itu, harga saham PGAS yang melonjak hingga 52 persen sejak awal tahun ini terdorong oleh rencana pemerintah untuk membentuk holding BUMN migas. Anak usaha Pertamina yang memiliki kegiatan usaha sejenis dengan PGN yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas) rencananya akan dialihkan kepemilikannya ke PGN. Pada saat ini, 100 persen saham Pertamina dimiliki oleh negara dan 57 persen saham PGN dimiliki oleh negara.
Berdasarkan skema yang pernah disampaikan oleh Kementerian BUMN dalam sejumlah kesempatan, 57 persen saham seri B milik negara di PGN akan dialihkan ke Pertamina sedangkan 100 persen saham Pertagas akan dialihkan kepemilikannya ke PGN. (Lihat Usai Holding BUMN Migas Terbentuk, Pertamina akan Dirikan Empat Subholding)
PGN akan menjadi induk Pertagas, anak usaha Pertamina di bidang gas. Sebaliknya, anak usaha PGN, PT Saka Energi Indonesia, akan diambilalih PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Kabar terakhir, subtim transaksi dan tim implementasi hingga sekarang masih membahas skema dan cara akuisisi Pertagas oleh PGN. (Baca juga PGN Sudah Dapat Kredit US$536 Juta, BUMN Masih Kaji Nilai Akuisisi Pertagas) (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.