Bareksa.com – Catatan kinerja positif pasar saham semakin meningkat. Pada perdagangan kemarin (Selasa, 23 Januari 2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melonjak 2,07 persen dan kembali mencetak rekor tertinggi baru sepanjang sejarah di 6.635,33.

Aksi beli investor asing ikut mendorong laju penguatan IHSG dengan mencatatkan beli bersih Rp574,33 miliar di seluruh pasar. Sentimen global, di mana pasar saham global yang reli ke level tertinggi sepanjang masa turut memberikan sentimen positif bagi pasar saham domestik. (Baca : Dua Reksa Dana Saham Ini Telah Naik 10 Persen Kalahkan IHSG, Ini Strateginya)

Sentimen didorong setelah anggota parlemen AS mencapai kesepakatan untuk mengakhiri penutupan pemerintah (government shutdown). Kongres dan Presiden Trump berhasil mencapai kesepakatan untuk mendanai operasional layanan pemerintah selama tiga minggu ke depan, hal ini mengurangi ketidakpastian di pasar keuangan.

Sebagian besar indeks utama di Asia ditutup lebih tinggi, Indeks Nikkei Jepang menyentuh level tertinggi dalam 26 tahun, Hang Seng Hong Kong mencetak rekor tertinggi dan Singapura mencapai level tertinggi dalam 10 tahun. (Lihat : Reksa Dana Saham Pinnacle Cetak Return 4,9 Kali Lipat di Atas Acuan)

Selain pasar global, penguatan nilai tukar rupiah turut memberikan sentimen positif. Pada penutupan perdagangan Selasa (23 Januari 2018), di pasar spot, rupiah terapresiasi 0,14 persen ke level Rp13.331 per dolar AS.

Adapun lonjakan di pasar saham domestik didukung oleh penguatan sepuluh indeks sektoral, di mana sektor barang konsumsi (consumer) mencatatkan kenaikan tertinggi, yakni 3,43 persen. (Baca : Pemerintah AS Shutdown jadi Sentimen Positif Bagi Reksa Dana Pendapatan Tetap)

Saham PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) menjadi penopang terbesar laju indeks dengan kontribusi pada penguatan IHSG hingga 36,6 poin. Adapun saham consumer lainnya seperti saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turut menopang laju IHSG dengan kontribusi 7,5 poin.

Tidak hanya saham consumer, saham bank besar seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga mengalami lonjakan harga dan memberikan kontribusi pada penguatan IHSG hingga 29,6 poin. (Lihat : Direktur BEI, Nicky Hogan : Literasi dan Inklusi Pasar Modal Naik Signifikan)

Salah satu sentimen, adanya ekspektasi rilis kinerja keuangan BBRI FY2017 yang lebih baik membuat harga saham bank berkapitalisasi pasar Rp479 triliun ini melonjak cukup tinggi. Pada penutupan perdagangan Selasa (23 Januari 2018), BBRI tercatat naik 7,4 persen.

Seiring capaian rekor baru di pasar saham, lonjakan yang terjadi pada saham HMSP, UNVR, dan BBRI turut pula mendorong pertumbuhan return reksa dana, terutama pada reksa dana saham yang memiliki alokasi investasi cukup besar pada ketiga saham ini. (Baca : Reksa Dana Sepekan : MEDC Dongkrak Simas Saham Unggulan Jadi Jawara Sepekan)

Salah satunya adalah reksa dana Avrist Equity - Cross Sectoral. Reksa dana saham kelolaan PT Avrist Asset Management ini mengalami kenaikan return 2,66 persen dalam sehari perdagangan kemarin.

Bahkan, Avrist Equity - Cross Sectoral berhasil memimpin dengan catatan return tertinggi dalam sehari perdagangan (Selasa, 23 Januari 2018) berdasarkan marketplace reksa dana Bareksa. (Lihat : Investasi Bebas Riba, Ini Top 3 Reksa Dana Syariah Return Tertinggi 1 Tahun)

Daftar Reksa Dana Saham Return Tertinggi dalam 1 Hari (23 Januari 2018)

Sumber : Bareksa.com

Dalam fund factsheet reksa dana periode Desember 2017, reksa dana ini memiliki alokasi investasi yang cukup besar pada sektor consumer, yakni 36,5 persen. Seperti diketahui, sektor consumer mengalami kenaikan tertinggi dalam sehari perdagangan kemarin. (Baca : Gaji PNS DKI Jakarta Lebih Besar, Ini Strategi Punya Dana Pensiun Rp2 Miliar)

Adapun 3 dari 5 besar efek dengan alokasi terbesar dalam portofolio reksa dana Avrist Equity adalah saham HMSP, UNVR, dan BBRI. Sehingga wajar saja dengan alokasi yang cukup besar dan lonjakan harga pada ketiga saham ini berhasil mendongkrak pertumbuhan return reksa dana.

Avrist Equity - Cross Sectoral dapat dijadikan pilihan investasi bagi Anda yang memiliki tujuan keuangan jangka panjang dengan periode investasi lebih dari lima tahun. Reksa dana ini juga cocok untuk Anda yang menginginkan imbal hasil investasi cukup tinggi dengan tingkat risiko yang tinggi pula (tipe investor agresif). (AM) (Lihat : IHSG Bertenaga, Ini Top 5 Reksa Dana Saham Return Tertinggi Sejak Awal 2018)

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..