Bareksa.com – Naik selama delapan hari perdagangan secara berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.635 atau rekor penutupan tertinggi pada perdagangan kemarin, Selasa (23 Januari 2018). Produk investasi reksa dana berbasis saham pun turut menuai keuntungan seiring dengan, IHSG yang sudah memecahkan rekor tertinggi delapan kali selama bulan Januari.

Dibuka di level 6.366 awal tahun ini, IHSG terus merangkak naik hingga 4,5 persen hanya dalam jangka waktu 20 hari untuk mencapai level intraday tertingginya di area 6.641 kemarin. Menariknya, ada dua produk reksa dana di Marketplace Reksa Dana Bareksa yang tumbuh melebihi IHSG dengan keuntungan di atas 10 persen atau double digit hanya dalam tempo 20 hari (year to date/ytd).

Apa saja produknya dan bagaimana strategi pemilihan sahamnya? Simak ulasannya berikut ini.

1. Simas Saham Unggulan

Reksa dana yang mempunyai total dana kelolaan (AUM) Rp726,3 miliar per Desember 2017 ini telah menjadi reksa dana yang paling bertumbuh di antara produk yang telah tersedia di Marketplace Reksa Dana Bareksa.

Dikelola oleh PT Sinarmas Asset Management, reksa dana saham dengan nama produk Simas Saham Unggulan ini telah bertumbuh 10,81 persen (ytd) hingga 23 Januari 2018. Saat ini NAB reksa dana ini di area Rp1.715 per unit.

Grafik : Performa 5 Saham Produk Simas Saham Unggulan (ytd)

Sumber : Bareksa.com

Berdasarkan fund fact sheet Desember 2017, Simas Saham Unggulan mempunyai 5 saham dengan penempatan dana paling besar yakni PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank BRI Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Medco Energy Tbk (MEDC). (Lihat ADRO dan MEDC Dongkrak Return Reksa Dana Ini 100 Kali Lipat di Atas Benchmark)

2. Sucorinvest Sharia Equity Fund

Reksa dana yang mempunyai total dana kelolaan (AUM) Rp36,3 miliar per Desember 2017 ini telah menjadi reksa dana yang paling bertumbuh terbaik kedua di antara produk yang telah tersedia di Marketplace Reksa Dana Bareksa.

Dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management, reksa dana Sucorinvest Sharia Equity Fund telah bertumbuh 10,5 persen (ytd) hingga 23 Januari 2018. Saat ini NAB diperdagangkan di area Rp1.467 per unit.

Grafik : Performa 5 Saham Produk Sucorinvest Sharia Equity Fund (ytd)

Sumber : Bareksa.com

Berdasarkan fund fact sheet Desember 2017, Sucorinvest Sharia Equity Fund mempunyai 5 saham dengan penempatan dana paling besar yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Samindo Resources Tbk (MYOH), dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Sebelumnya, Jemmy Paul, Direktur Investasi Sucorinvest Asset Manajemen, mengatakan bahwa saham-saham pertambangan batu bara seperti PTBA dan ADRO harusnya akan naik banyak tahun ini, melihat harga batu bara di level seperti sekarang. Selain itu, dari sisi valuasi saham, harga saham batu bara masih tebilang murah dibanding dengan rata-rata valuasi 10 tahun terakhir (Baca Indeks Tambang Meroket, Reksa Dana Saham Ini Beri Cuan Tertinggi)

Persamaan dari kedua produk tersebut adalah sama-sama memiliki saham sektor tambang dalam alokasi terbesarnya (top holding). Simas Saham Unggulan memiliki saham migas MEDC dan batu bara ADRO, sementara Sucorinvest Sharia Equity Fund memegang saham PTBA, ANTM dan MYOH. (Lihat Topang Kinerja Reksa Dana, Sektor Tambang akan Terus Menguat hingga Maret 2018?)

Mengacu pada dua grafik di atas, tak heran jika Simas Saham Unggulan dan Sucorinvest Sharia Equity Fund menjadi reksa dana saham dengan performa paling baik di Marketplace Reksa Dana Bareksa hingga saat ini. Hal itu tergambarkan dengan pilihan-pilihan saham reksa dana ini mempunyai pertumbuhan yang mampu mengalahkan performa indeks atau IHSG yang baru 4,5 persen (ytd). Kedua reksa dana ini juga bisa mengalahkan rata-rata produk sejenis lainnya yang tergambar dalam indeks reksa dana saham dengan return 4,19 persen secara ytd. (hm)

***

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..