BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Tembus Rekor 6.500, Bagaimana Prospek IHSG?

23 Januari 2018
Tags:
Tembus Rekor 6.500, Bagaimana Prospek IHSG?
Aktivitas pegawai di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/1). IHSG ditutup menguat 0,74 persen di level 6.429,69, tidak terpengaruh insiden ambruknya selasar Tower II gedung BEI yang terjadi Senin (15/1). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

IHSG kemarin ditutup menguat 0,14 persen ke level 6.500,53, sekaligus kembali mencatatkan rekor tertinggi all time high

Bareksa.com - Pada perdagangan Senin 22 Januari 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,14 persen ke level 6.500,53, sekaligus kembali mencatatkan rekor tertingginya sepanjang sejarah (all time high).

Volume perdagangan mencapai 10,89 miliar saham dengan nilai transaksi Rp9,38 triliun. Sebanyak 197 saham mengalami kenaikan, 151 saham melemah, serta 130 saham tidak berubah. Selain itu, investor asing tercatat melakukan net sell senilai Rp283,57 miliar. (Baca : Terus Cetak Rekor Baru, Mampukah IHSG Tembus 6.500?)

Secara sektoral, kenaikan dan penurunan merata di lima sektor. Beberapa sektor yang menghijau antara lain sektor pertambangan naik 2,53 persen, pertanian (1,27 persen), dan perdagangan (0,54 persen).

Promo Terbaru di Bareksa

Adapun beberapa sektor yang berakhir di zona merah antara lain sektor aneka industri turun 0,98 persen, industri dasar (-0,93 persen), dan properti (-0,68 persen). (Lihat : Beraksi Saat Pre Close, HMSP Dorong IHSG Capai Rekor Tertinggi Lagi)

Beberapa saham yang menjadi penggerak IHSG pada perdagangan kemarin antara lain :

• PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) : 0,98 persen
• PT United Tractors Tbk (UNTR) : 3 persen
• PT Adaro Energy Tbk (ADRO) : 5,96 persen
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) : 0,82 persen
• PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) : 5,1 persen

Analisis Teknikal IHSG
Illustration
Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal pergerakan IHSG membentuk inverted hammer yang mengindikasikan adanya tekanan jual cukup tinggi walaupun indeks sempat menembus level psikologis 6.500. (Baca : Valuasi Sudah Mahal, Pasar Saham Diprediksi Masih akan Menguat)

Secara intraday pergerakan indeks terlihat cenderung positif sejak awal pembukaan hingga berhasil menyentuh level tertinggi di 6.529, sebelum akhirnya kembali turun di sekitar 6.500 pada saat pre closing.

Indikator moving average terlihat masih bergerak positif, namun peningkatan volume dengan candle yang menggambarkan tekanan jual mengindikasikan indeks mulai rawan terkoreksi. (Lihat : Ditutup Menguat 0,43 Persen Tembus 6.472, Ini Prospek IHSG)

Kemudian indikator relative strengh index (RSI) terlihat juga saat ini telah berada di level 77 atau semakin mendekati area overbought menandakan ruang penguatan IHSG mulai terbatas.

Pada perdagangan hari ini IHSG berpotensi dibayangi profit taking dan cendeung melemah mengingat kenaikan indeks yang sudah cukup tinggi. Pergerakan indeks diperkirakan akan bergerak dalam rentang 6.470 -6.530.

Nilai Kapitalisasi Pasar BEI

Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia, Oskar Herliansyah, mengatakan laju IHSG Senin kemarin berhasil menembus level psikologis baru yakni 6.500. "Dengan penguatan ini, maka IHSG telah menguat 2,28 persen dari posisi akhir 2017 di level 6.355,65," ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Oskar menyatakan nilai kapitalisasi pasar BEI bertambah 0,15 persen menjadi Rp7.221,1 triliun dari sebelumnya Rp7.210,08 triliun. Sepanjang tahun ini investor asing mencatatkan beli bersih Rp3,34triliun. (Baca : IHSG Bertenaga, Ini Top 5 Reksa Dana Saham Return Tertinggi Sejak Awal 2018)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.385,6

Up0,21%
Up4,12%
Up7,77%
Up8,02%
Up19,27%
Up38,33%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,56

Up0,20%
Up4,14%
Up7,20%
Up7,44%
Up2,99%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.085,51

Up0,57%
Up4,03%
Up7,67%
Up7,80%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.854,58

Up0,55%
Up3,90%
Up7,24%
Up7,38%
Up17,49%
Up40,84%

Insight Renewable Energy Fund

2.288,82

Up0,81%
Up4,14%
Up7,41%
Up7,53%
Up19,89%
Up35,81%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua