Saham MEDC, PTBA, dan ITMG Meroket sejak Awal 2018, Sesuai Fundamentalnya?
Saham ketiga perusahaan tambang itu melonjak 30 - 40 persen hanya dalam tiga pekan pertama di 2018
Saham ketiga perusahaan tambang itu melonjak 30 - 40 persen hanya dalam tiga pekan pertama di 2018
Bareksa.com – Saham emiten pertambangan sedang dilanda euforia seiring dengan tren kenaikan harga minyak dan komoditas dunia. Di antaranya adalah saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) yang behasil meroket 43,58 persen, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 39,07 persen dan PT Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) melonjak 32 persen selama tiga minggu pertama di 2018. (Baca : Harga BBM Pertalite dan Pertamax Naik, Sektor Tambang Bawa IHSG Tembus 6.523)
Pergerakan Saham MEDC, ITMG, dan PTBA sejak Awal 2018
Sumber : Bareksa
Promo Terbaru di Bareksa
Analisis Fundamental
Apakah kenaikan saham tiga perusahaan tambang itu sesuai dengan fundamentalnya?
Menurut analisis Bareksa, kinerja keuangan MEDC mulai bangkit. Jika, pada kuartal III tahun 2016 mengalami rugi bersih US$149,6 juta, sembilan bulan pertama di 2017 berhasil mencatatkan laba bersih US$164,3 juta atau setara Rp2,2 triliun. (Lihat : Reksa Dana Sepekan : MEDC Dongkrak Simas Saham Unggulan Jadi Jawara Sepekan)
Adapun pendapatan MEDC selama kuartal III 2017 adalah Rp8 triliun atau naik 52,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penyebabnya adalah produksi yang meningkat dan kenaikkan harga komoditas. (Baca : ADRO dan MEDC Dongkrak Return Reksa Dana Ini 100 Kali Lipat di Atas Benchmark)
Secara rata-rata harga minyak mencapai US$49,5 per barel atau naik 25,2 persen dibandingkan 2016. Sedangkan harga gas US$5,5 per MMBTU atau lebih tinggi 31,9 perssen dibandingkan tahun sebelumnya. (Lihat : Bingung Untuk Menebus Right Medco? Berikut Strateginya)
Sejak awal tahun hingga 30 September 2017, Medco berhasil memproduksi minyak dan gas bumi (migas) sebesar 88,3 MBOEPD atau 38,3 persen lebih tinggi dibandingkan 2016. Perinciannya, produksi minyak 35,5 ribu barel per hari (bph) dan gas 283,6 MMSCFD. (Baca : Harga Minyak Brent Tembus US$65 per Barel, Level Tertinggi Sejak 2015)
Peningkatan produksi migas Medco salah satunya didorong kinerja South Natuna Sea Block B setelah diakuisisinya aset ini pada akhir 2016. Selain itu ada faktor berlanjutnya penjualan gas yang cukup tinggi dari aset di Senoro. (Lihat : Ini Hitungan Harga Teoritis Saham MEDC Sehingga Anjlok 10 Persen Pada 8 Desember)
Kinerja Keuangan MEDC Periode 2013 - Kuartal III 2017
Sumber: Bareksa.com
Kinerja PTBA
Tidak berbeda, korporasi tambang milik negara, PTBA membukukan laba bersih Rp2,63 triliun pada kuartal III 2017 atau melonjak 150 persen dibandingkan Rp1,05 triliun pada periode yang sama di 2016. (Baca : Indeks Tambang Meroket, Reksa Dana Saham Ini Beri Cuan Tertinggi)
Pencapaian laba bersih itu ditopang oleh kinerja penjualan perusahaan yang meningkat dalam 9 bulan pertama di 2017. Volume penjualan pada periode Januari–September 2017 mencapai 17,24 juta ton atau meningkat 13,8 persen dibandingkan dengan 15,14 juta ton pada periode yang sama di 2016.
Dengan penjualan itu, perseroan membukukan pendapatan selama 9 bulan yang berakhir pada 30 September 2017 sebesar Rp13,22 triliun atau naik 26 persen dibandingkan dengan Rp10,04 triliun pada periode yang sama di 2016. (Lihat : Saham BUMN di Tiga Sektor Berpotensi Bukukan Kinerja Positif Tahun Ini)
Harga jual rata-rata batu bara mengalami peningkatan seiring kenaikan Indonesia Coal Index (ICI) dan Harga Batu bara Acuan (HBA). Harga jual naik 15 persen sampai kuartal III 2017 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. (Baca : Saham PTBA Melonjak, Kinerja Reksa Dana HPAM Syariah Ekuitas Ikut Terdongkrak)
Hingga kuartal III 2017, penjualan batu bara PTBA ke pasar domestik mencapai 1,83 juta ton atau naik 20 persen dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya. (Lihat : Harga Batu Bara Bukit Asam ke PLN Naik, Saham PTBA Meroket 9,3 Persen)
Porsi penjualan batu bara PTBA untuk pasar domestik pada periode Januari-September 2017 sebesar 63,9 persen dan porsi pasar ekspor 36,1 persen. (Lihat : PTBA Resmi Stock Split Setelah 15 Tahun Melantai di Bursa)
Kinerja Keuangan PTBA Periode 2013- Kuartal III 2017
Sumber: Bareksa.com
Kinerja ITMG
Sementara itu ITMG merealisasikan penjualan sebanyak 16,5 juta ton sepanjang Januari hingga September 2017 atau merepresentasi 70,21 persen dari total target penjualan pada 2017. (Baca : Harga Minyak Turun, Saham Emiten Tambang Berguguran)
Pasar ekspor batu bara ITMG beragam. Jepang menjadi penyerap terbanyak dengan komposisi 22 persen dari total penjualan, disusul Cina dan Thailand masing-masing 19 dan 14 persen. Pasar domestik menyerap 11 persen dari total penjualan batu bara ITMG.
Dari penjualan tersebut perusahaan berhasil mengantongi laba Rp2,3 triliun pada kuartal III 2017, melonjak 147 persen dari sebelumnya hanya Rp904miliar. (Lihat : ITMG Bidik Pembangkit Listrik 2.000 MW Tahun Depan)
Pendapatan perseroan juga naik signifikan menjadi Rp15,7 triliun, atau tumbuh 20,17 persen dibanding periode yang sama di 2016 sejumlah Rp12,5 triliun.
Pendapatan batu bara dari pihak ketiga berkontribusi paling besar terhadap total pendapatan ITMG yakni sebesar 98,73 persen dan sisanya berasal dari pendapatan bersih batu bara pihak berelasi dan dari jasa pihak ketiga. (Baca : Sektor Tambang Kembali Bawa Indeks ke 6.000 Gara-Gara Harga Komoditas Ini)
Kinerja Keuangan ITMG Periode 2013- Kuartal III 2017
Sumber: Bareksa.com
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.