Investasi Bebas Riba, Ini Top 3 Reksa Dana Syariah Return Tertinggi 1 Tahun
Return salah satu reksa dana saham syariah berhasil mengalahkan reksa dana saham konvensional di marketplace Bareksa
Return salah satu reksa dana saham syariah berhasil mengalahkan reksa dana saham konvensional di marketplace Bareksa
Bareksa.com – Pasar saham bergerak optimistis sejak perdagangan awal pekan ini. Raihan rekor tertinggi baru secara berturut-turut oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuat kinerja pasar saham membukukan kenaikan 1,35 persen dalam sepekan perdagangan (per 18 Januari 2018).
Sektor pertambangan menjadi penopang terbesar IHSG dengan kenaikan tertinggi 4,69 persen dalam sepekan (11-18 Januari 2018). Dalam sebulan terakhir, sektor pertambangan telah melonjak 15,06 persen dan juga merupakan kenaikan tertinggi dibandingkan indeks sektoral lainnya.
Sumber : Bareksa.com
Naiknya sektor pertambangan disebabkan menguatnya harga saham-saham tambang terutama yang terkait batu bara. Saham-saham tersebut seperti saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang menguat 18,26 persen, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) naik 29,81 persen dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan penguatan 23,58 persen dalam sebulan terakhir (per 18 Januari 2018).
Promo Terbaru di Bareksa
Naiknya saham-saham batu bara ini sebagai imbas dari naiknya harga komoditas batu bara dunia yang sebesar 5,54 persen dalam sebulan terakhir (per 18 Januari 2018). Adapun sentimen positif juga berasal dari berita rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membatasi produksi batu bara maksimal 485 juta ton tahun ini.
Berdasarkan pengumuman Kementerian ESDM, harga batu bara acuan (HBA) bulan Januari 2018 untuk penjualan langsung (spot) pada titik serah penjualan secara free on board di atas kapal pengangkut (FOB vessel) adalah US$95,5 per ton.
Ini merupakan kebijakan pemerintah mematok produksi naik hanya 5 persen dari realisasi produksi 2017 yang sebesar 461 juta ton. Beberapa sentimen ini mengerek harga saham emiten-emiten batu bara.
Pergerakan Harga Saham-Saham Sektor Pertambangan dalam Sebulan (per 18 Januari 2018)
Sumber : Bareksa.com
Di sisi lain, harga minyak mentah dunia juga bergerak menguat. Harga minyak mentah WTI untuk kontrak Februari 2018 terus menguat hingga US$63,66 per barel. Lonjakan harga minyak mentah dunia turut mendorong saham-saham tambang non batu bara seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT Elnusa Tbk (ELSA).
Saham MEDC dan ELSA tercatat naik masing-masing 52,05 persen dan 17,13 persen dalam sebulan terakhir. Hal ini turut mendongkrak sektor pertambangan mencatatkan kenaikan tertinggi.
Selain menopang IHSG, naiknya sektor pertambangan juga memberikan kontribusi besar pada peningkatan return reksa dana, terutama reksa dana saham yang mengalokasikan aset investasinya cukup besar pada sektor ini.
Salah satunya reksa dana Sucorinvest Sharia Equity Fund. Reksa dana saham kelolaan PT Sucor Asset Management ini membukukan kenaikan return hingga 11,19 persen dalam sebulan terakhir (per 18 Januari 2018).
Mencermati fund factsheet Desember 2017, Sucorinvest Sharia Equity Fund memiliki alokasi aset terbesar pada sektor pertambangan, yakni 31 persen. Sehingga wajar saja, kenaikan yang cukup signifikan dari sektor pertambangan memberikan dorongan yang cukup besar pada kinerja reksa dana ini.
Menariknya lagi, return reksa dana saham kategori syariah ini merupakan yang tertinggi dalam sebulan dan berhasil mengalahkan kinerja reksa dana saham konvensional pada marketplace reksa dana Bareksa.
Daftar Lima Reksa Dana Return Tertinggi 1 Bulan Terakhir
Sumber : Bareksa.com
Segmen syariah memang tengah mengalami pertumbuhan kinerja yang tidak kalah menarik dibanding kinerja reksa dana konvensional (non syariah). Pada marketplace Bareksa, reksa dana syariah mampu memberikan return cukup tinggi dan sekaligus membantu dalam memberikan pilihan investasi bagi Anda yang ingin terhindar dari skema riba.
Sebelum berinvestasi reksa dana, setiap investor disarankan untuk membaca dan memahami isi propektus serta ringkasan produk reksa dana terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar investor dapat mengenali setiap produk reksa dana yang telah disesuaikan dengan tujuan dan profil risikonya masing-masing.
Berikut daftar 3 besar reksa dana syariah dengan capaian return tertinggi dalam setahun dari berbagai jenis reksa dana syariah yang tersedia di marketplace Bareksa (per 18 Januari 2018) :
Top 3 Reksa Dana Saham Syariah Return Tertinggi Setahun
Sumber : Bareksa.com
Top 3 Reksa Dana Campuran Syariah Return Tertinggi Setahun
Sumber : Bareksa.com
Top 3 Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah Return Tertinggi Setahun
Sumber : Bareksa.com
Top 3 Reksa Dana Pasar Uang Syariah Return Tertinggi Setahun
Sumber : Bareksa.com
**
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.