Diborong Asing dan Tembus Batas Auto Reject, Ini Analisa Teknikal Saham PGAS
Saham PGAS menjuarai nilai transaksi pada perdagangan kemarin senilai Rp1,18 triliun
Saham PGAS menjuarai nilai transaksi pada perdagangan kemarin senilai Rp1,18 triliun
Bareksa.com - Harga saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) pada perdagangan Rabu, 17 Januari 2018, ditutup meroket hingga menyentuh batas auto reject 25,53 persen ke level Rp2.360 per saham. Saham PGAS menjuarai nilai transaksi pada perdagangan kemarin senilai Rp1,18 triliun.
Berdasarkan aktivitas broker summary, investor asing terlihat mendominasi pergerakan saham ini dengan masuk melalui beberapa anggota bursa yang menempati jajaran top buyer antara lain Citigroup Sekuritas (CG) dengan nilai pembelian Rp134,74 miliar, kemudian Mirae AssetSekuritas (YP) Rp102,56 miliar, dan Deutsche Sekuritas (DB) Rp83,69miliar. (Baca : Mengapa Saham PGAS Bisa Naik Melebihi Batas Auto Rejection 25 Persen?)
Kenaikan signifikan saham PGAS disebabkan oleh mulai jelasnya rencana holding badan usaha milik negara (BUMN) di sektor minyak dan gas (migas) dengan skema akan meleburnya PT Pertamina Gas (Pertagas) dengan PT Perusahaan Gas Negara.
Promo Terbaru di Bareksa
Nantinya PT Pertamina (Persero) akan menjadi induk usaha dengan kepemilikan saham 100 persen dimiliki oleh negara. Pertamina akan menguasai PGN sebagai anak usaha melalui pengalihan 57 persen kepemilikan saham pemerintah. (Lihat : Kena Auto Reject Pertama Kali, Saham PGAS Jadi Incaran Investor Asing)
PGAS akan menjadi induk PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Pertamina di bidang gas. Sebaliknya, anak usaha PGAS, PT Saka Energi Indonesia, akan diambilalih PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
Dengan mengakuisisi Pertagas, PGAS dinilai bisa lebih fokus mengembangkan bisnis distribusi gas. PGAS diperkirkan bisa mencatatkan kinerja lebih baik. (Baca : Harga Minyak Naik, Saham PGAS Melonjak 7 Persen)
Analisis Teknikal PGAS
Sumber : Bareksa
Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal, candle saham PGAS pada perdagangan kemarin membentuk white marubozu dengan body yang sangat besar. Kondisi tersebut menggambarkan sepanjang perdagangan kemarin saham ini bergerak dalam zona positif hingga berakhir di level tertingginya pada batas auto reject. (Lihat : Kementerian BUMN : Pasca Holding Migas Terbentuk, PGAS dan Pertagas akan Dilebur)
Secara intraday, pergerakan saham PGAS terlihat sudah mulai bergerak naik sejak awal pembukaan bahkan dibuka dengan sebuah gap up menandakan saham ini sudah mulai banyak diburu sejak pagi hari.
Indikator volume terlihat mengalami lonjakan yang sangat besar mengindikasikan adanya minat beli yang sangat tinggi dari para pelaku pasar. (Baca : Berita Hari Ini : BRPT Right Issue US$1 Miliar, PGAS Jual LNG Tanpa Komisi)
Secara foreign flow, PGAS menjadi saham terbesar kedua yang diborong investor asing senilai Rp185,85 miliar, atau hanya kalah dari BBCA di peringkat pertama senilai Rp430,82 miliar.
Kemudian indikator relative strength index (RSI) terlihat naik tajam dan saat ini berada di level 83 atau telah memasuki area overbought (jenuh beli) menandakan saham ini mulai rawan profit taking, namun melihat antusiasme yang tinggi dari para pelaku pasar membuat saham ini diperkirakan masih akan ramai ditransaksikan pada hari ini dan cenderung positif. (Lihat : Segera Terbentuk, Ini Ilustrasi Keuangan Holding BUMN Migas Secara Konsolidasi)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.