BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Bergerak Bak Roller Coaster, Saham PGAS Sumbang 31 Persen Transaksi IHSG

18 Januari 2018
Tags:
Bergerak Bak Roller Coaster, Saham PGAS Sumbang 31 Persen Transaksi IHSG
Aktivitas pegawai di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Saham PGAS bergerak fluktuatif pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia hari ini

Bareksa.com - Pada perdagangan hari ini 18 Januari 2018, harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bergerak sangat fluktuatif seperti roller coaster. Setelah kemarin sempat menyentuh batas kenaikan tertinggi harian, saham PGAS kembali ramai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan mendominasi nilai transaksi.

Sempat bergerak menguat hingga 21 persen di level Rp2.860 per lembar, saham PGAS hingga pukul 10:40 WIB hari ini ditransaksikan di level Rp2.520 atau hanya menguat 6,7 persen saja. Meski terpantau naik, investor asing membukukan jual bersih (net sell) saham PGAS sebesar Rp18 miliar.

Salah satu sentimen yang mendorong lonjakan harga saham distributor gas ini adalah pembentukan holding BUMN yang akan menggabungkan Pertagas ke tubuh PGAS. (Baca juga Mengapa Saham PGAS Bisa Naik Melebihi Batas Auto Rejection 25 Persen?)

Promo Terbaru di Bareksa

Naiknya harga saham PGAS diiringi nilai transaksi yang menjadi jawara hingga siang hari ini, tembus Rp963 miliar hanya dalam kurang dari dua jam perdagangan. Padahal, transaksi keseluruhan IHSG baru mencapai Rp3,1 triliun. Artinya, nilai transaksi PGAS di siang hari ini berkontribusi hingga 31 persen terhadap keseluruhan transaksi indeks.

Investor asing paling banyak melakukan pembelian bersih (net buy) PGAS melalui CLSA Sekuritas (KZ) sebanyak 163.500 lot saham pada harga rata-rata Rp2.627, diikuti Mirae Asset Sekuritas (YP) 138.700 lot saham pada harga rata-rata Rp2.627 dan Citi Group Sekuritas (CG) yang membeli 111.700 lot saham dengan harga rata-rata Rp2.683.

Grafik: Pergerakan Harga Saham PGAS Intraday

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Adapun naiknya harga saham PGAS terdorong rencana pemerintah untuk membentuk holding BUMN di bidang minyak dan gas. Ternyata pemerintah sudah mengundang manajemen PGAS agar menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Januari 2018, seperti dikutip dari Kontan. Agendanya mengubah anggaran dasar perseroan ini sebagai jalan untuk menjadi anak usaha PT Pertamina.

Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah, mengungkapkan pembentukan holding migas dilakukan untuk meningkatkan daya saing BUMN dalam rangka menghadapi tantangan daya saing di sektor migas. (Lihat Diborong Asing dan Tembus Batas Auto Reject, Ini Analisa Teknikal Saham PGAS)

Kebutuhan gas diproyeksikan mencapai 5 kali lipat pada 2050. Karena itu pemerintah ingin mengatasi ketergantungan pada impor gas, harga gas yang relatif tinggi dan ketidakseimbangan sumber gas di masa mendatang. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.380,2

Up1,09%
Up5,00%
Up7,35%
Up8,50%
Up19,34%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.090,33

Up0,49%
Up5,21%
Up6,68%
Up7,14%
Up2,71%
-

Capital Fixed Income Fund

1.838,73

Up0,53%
Up3,93%
Up6,33%
Up7,43%
Up17,20%
Up39,76%

STAR Stable Amanah Sukuk

1.075,71

Up0,66%
Up3,97%
Up6,69%
---

Insight Renewable Energy Fund

2.259,31

Up0,74%
Up3,72%
Up6,02%
Up7,00%
Up19,69%
Up35,52%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua