BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Indonesia Catat Surplus Perdagangan 2017, BI Optimis Neraca Terus Membaik

16 Januari 2018
Tags:
Indonesia Catat Surplus Perdagangan 2017, BI Optimis Neraca Terus Membaik
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kiri) bersama Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara (tengah) dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan saat konferensi pers akhir tahun Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (28/12). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Peningkatan surplus neraca perdagangan tahun 2017 ini ditopang oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas

Bareksa.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada 2017 mencatat peningkatan surplus dibandingkan tahun sebelumnya. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada 2017 meningkat menjadi US$11,83 miliar, meski secara bulanan pada Desember 2017 mengalami defisit US$270 juta.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengungkapkan, peningkatan surplus neraca perdagangan tahun 2017 ini ditopang oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas yang lebih besar dibandingkan dengan kenaikan defisit neraca perdagangan migas. Surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat meningkat US$5,24 miliar menjadi US$20,40 miliar pada 2017.

"Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas hanya naik US$2,93 miliar menjadi US$8,57 miliar pada periode yang sama,"ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin (15 Januari 2018).

Promo Terbaru di Bareksa

Sementara itu, defisit neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2017 bersumber dari lebih rendahnya surplus neraca perdagangan nonmigas dibandingkan dengan defisit neraca perdagangan migas. Surplus neraca perdagangan nonmigas pada Desember 2017 tercatat US$770 juta, menurun dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar US$1,14 miliar.

Penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas tersebut dipengaruhi oleh penurunan ekspor nonmigas sebesar US$760 juta (mtm) yang lebih besar dari penurunan impor nonmigas sebesar US$390 juta (mtm). Penurunan ekspor nonmigas terutama terjadi pada ekspor lemak dan minyak hewani atau nabati, mesin atau peralatan listrik, kendaraan dan bagiannya, serta mesin-mesin atau pesawat mekanik.

"Sementara di sisi lain, penurunan impor nonmigas terutama terjadi pada impor mesin dan pesawat mekanik, plastik dan barang dari plastik, kendaraan dan bagiannya, serta bahan kimia organik,"terang dia.

Neraca perdagangan migas pada Desember 2017 mencatat defisit sebesar US$1,04 miliar. Defisit tersebut lebih besar dibanding defisit pada November 2017 yang sebesar US$920 juta. Peningkatan defisit neraca perdagangan migas tersebut dipengaruhi oleh peningkatan impor migas sebesar US$350 juta (mtm) yang melampaui peningkatan ekspor migas sebesar US$230 juta (mtm).

Bank Indonesia memandang bahwa kinerja neraca perdagangan tetap positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan. Ke depan, kinerja neraca perdagangan diperkirakan terus membaik seiring dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi dunia dan harga komoditas global yang tetap tinggi. Perkembangan tersebut akan mendukung perbaikan prospek pertumbuhan ekonomi dan kinerja transaksi berjalan. (K09)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,50%
Up3,71%
Up0,04%
Up4,77%
Up18,50%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,58%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,97%
Up16,56%
Up39,91%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,61%
Up3,20%
Up0,04%
Up6,18%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,54%
Up3,63%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,62%
Up0,03%
Up4,98%
Up14,26%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua