BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Indeks Tambang Meroket, Reksa Dana Saham Ini Beri Cuan Tertinggi

16 Januari 2018
Tags:
Indeks Tambang Meroket, Reksa Dana Saham Ini Beri Cuan Tertinggi
Suasana bongkar muat batu bara di pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, Minggu (27/8). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, realisasi produksi batu bara di semester I 2017 sebanyak 139 juta ton atau baru 29,14 persen dari target sepanjang 2017 yang sebesar 477 juta ton. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Dalam dua minggu pertama 2018, Reksa Dana Sucorinvest Sharia Equity Fund beri untung 6,99 persen

Bareksa.com – Pasar saham Indonesia masih terus menunjukkan peningkatan dalam dua pekan pertama 2018, dengan sektor pertambangan menjadi penopang utama seiring menguatnya harga komoditas global. Reksa dana saham yang menjadikan saham tambang sebagai aset dalam portofolionya pun ikut menuai keuntungan.

Sejak awal tahun hingga 15 Januari 2018, indeks saham pertambangan (mining index) di Bursa Efek Indonesia sudah mencatatkan peningkatan sebesar 12,33 persen. Keuntungan yang dibukukan oleh indeks saham tambang ini melampaui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya naik 0,42 persen.

Pergerakan saham-saham tambang ini sangat terpengaruh harga komoditas global, termasuk minyak, batu bara dan logam nikel.

Promo Terbaru di Bareksa

Grafik: Pergerakan Indeks Pertambangan

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Harga minyak mentah WTI untuk kontrak Februari 2018 terus menguat hingga US$64,5 per barel. (Baca Harga Minyak Dunia Melaju ke Titik Tertinggi, IHSG Kembali Sentuh 6.400)

Lalu, berdasarkan pengumuman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga batu bara acuan (HBA) bulan Januari 2018 untuk penjualan langsung (spot) pada titik serah penjualan secara free on board di atas kapal pengangkut (FOB vessel) adalah US$95,5 per ton.

Harga yang menjadi acuan untuk batu bara yang akan diekspor maupun digunakan di dalam negeri tersebut naik 1 persen dibandingkan harga di bulan sebelumnya. Peningkatan harga ini merupakan kelanjutan uptrend HBA selama tujuh bulan berturut-turut.

Grafik: Historikal HBA Sepanjang 2017 – 2018 (US$/ton)

Illustration

Sumber : Minerba ESDM, diolah Bareksa

Kemudian, harga nikel sebagai salah satu komoditas logam di London Metal Exchange menyentuh US$13.200 per metrik ton pada Rabu pekan lalu (10 Januari 2018), level tertinggi sejak 2015. Meskipun demikian, harga nikel kembali menyentuh US$12.870 per metrik ton karena para investor mengambil untung (profit taking).

Naiknya harga batu bara, minyak dan nikel di pasar global pun mendorong laju harga saham emiten-emiten terkait komoditas tambang ini seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Grafik: Pergerakan Harga Saham Pertambangan

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Dalam dua minggu pertama 2018, saham emiten-emiten tambang tersebut mencatatkan kenaikan harga yang cukup signifikan. Saham MEDC naik 27,32 persen, ADRO naik hingga 18,62 persen, ITMG naik sebesar 21,37 persen, PTBA menguat 21,20 persen dan ANTM naik 3,94 persen.

Seiring peningkatan ini, kinerja reksa dana saham yang memegang saham tambang dalam portofolionya pun ikut terdongkrak. Berdasarkan data Bareksa, reksa dana saham dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir adalah reksa dana Sucorinvest Sharia Equity Fund. Reksa dana ini berhasil mencetak return sebesar 6,99 persen dalam dua minggu pertama tahun ini (data per 15 Januari 2018).

Tabel: Reksa Dana Saham Dengan Kinerja Terbaik YTD

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Lantas, apa yang menyebabkan reksa dana Sucorinvest Sharia Equity Fund mencetak return tertinggi dalam sebulan terakhir ?

Reksa dana Sucorinvest Sharia Equity Fund adalah reksa dana saham syariah dengan 91,76 persen dari portofolionya dialokasikan pada aset bersifat ekuitas (saham).

Berdasarkan alokasi aset yang tertera dalam fund fact sheet November 2017, lima besar saham (top holding) yang mengisi portofolio reksa dana Sucorinvest Sharia Equity Fund antara lain PTBA, ANTM, PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Kelima saham tersebut yang mengerek kinerja reksa dana Sucorinvest Sharia Equity Fund.

Secara khusus dalam portofolio tersebut, saham PTBA sudah mencatatkan kenaikan harga cukup tinggi sejak awal tahun, yakni sebesar 21,2 persen dikarenakan dorongan atas naiknya harga batu bara. Adapun saham tambang lainnya, yakni ANTM tercatat naik 3,9 persen dalam 2 minggu terakhir seiring dengan peningkatan harga nikel dunia.

Grafik: Pergerakan Harga Saham Top Holding Reksa Dana Sucorinvest Sharia Equity Fund.

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Selain PTBA dan ANTM, saham-saham lainnya pun turut menopang kinerja reksa dana ini seperti ADHI, LSIP dan TLKM yang sebagian mencatatkan return positif dalam dua minggu terakhir. Tercatat, saham ADHI menguat 13,67 persen dan saham LSIP naik 1,88 persen. Sementara itu, saham TLKM melemah 6,58 persen sejak awal tahun.

Jemmy Paul, Direktur Investasi Sucorinvest Asset Manajemen, mengatakan bahwa saham-saham pertambangan batu bara harusnya akan naik banyak tahun ini, melihat harga batu bara di level seperti sekarang.

"Selain itu, dari sisi valuasi saham, harga saham batu bara masih tebilang murah dibanding dengan rata-rata valuasi 10 tahun terakhir," ujarnya dalam pesan singkat kepada Bareksa.com.

Selain saham batu bara, emiten pertambangan lainnya seperti saham terkait nikel harusnya akan naik juga karena prediksi harga nikel yang masih akan naik terus tahun ini. Hal ini terjadi karena permintaan dunia mulai naik dari baja maupun dari bahan baterai untuk mobil.

"Penambahan kuota ekspor oleh Kementerian ESDM dan pulihnya permintaan nikel global bakal menjadi katalis positif bagi emiten nikel, seperti ANTM,"katanya. (hm)

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua