Neraca Dagang Desember 2017 Defisit US$270 Juta
BPS mencatat secara kumulatif sepanjang Januari-Desember 2017, Indonesia mencetak surplus perdagangan US$11,84 miliar
BPS mencatat secara kumulatif sepanjang Januari-Desember 2017, Indonesia mencetak surplus perdagangan US$11,84 miliar
Bareksa.com - Indonesia mencatat nilai ekspor yang lebih rendah dibandingkan dengan impor pada Desember 2017, menjadikan neraca dagang defisit sejak Juli 2017. Meskipun demikian, secara kumulatif sepanjang Januari-Desember 2017, Indonesia mencetak surplus perdagangan US$11,84 miliar tertinggi dalam lima tahun.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia Desember 2017 mencapai US$14,79 miliar atau menurun 3,45 persen dibanding ekspor November 2017. Sementara dibanding Desember 2016 meningkat 6,93 persen.
Penurunan terbesar ekspor nonmigas Desember 2017 terhadap November 2017 terjadi pada perhiasan/permata sebesar US$205,2 juta (38,83 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar US$421,0 juta (126,05 persen).
Promo Terbaru di Bareksa
Nilai impor Indonesia Desember 2017 mencapai US$15,06 miliar atau turun 0,29 persen dibanding November 2017. Sebaliknya, jika dibandingkan Desember 2016, impor meningkat 17,83 persen.
Dari selisih ekspor dan impor tersebut, terdapat defisit US$270 juta pada Desember 2017. Defisit terakhir terjadi pada Juli 2017 yakni sebesar US$271 juta.
Grafik Neraca Perdagangan Indonesia Bulanan
Sumber: BPS diolah Bareksa.com
Meskipun demikian, secara kumulatif sepanjang Januari-Desember 2017, Indonesia mencetak surplus perdagangan US$11,84 miliar.
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari–Desember 2017 mencapai US$168,73 miliar atau meningkat 16,22 persen dibanding periode yang sama tahun 2016.
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Desember 2017 naik 13,14 persen dibanding periode yang sama tahun 2016, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 7,79 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 33,71 persen.
Ekspor nonmigas Desember 2017 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$2,19 miliar, disusul Jepang US$1,47 miliar dan Amerika Serikat US$1,42 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 38,31 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$1,33 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Desember 2017 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$29,18 miliar (17,29 persen), diikuti Jawa Timur US$18,43 miliar (10,92 persen) dan Kalimantan Timur US$17,63 miliar (10,45 persen).
Impor migas Desember 2017 mencapai US$2,55 miliar atau naik 15,89 persen dibanding November 2017 dan juga meningkat 50,10 persen dibanding Desember 2016.
Peningkatan impor nonmigas terbesar Desember 2017 dibanding November 2017 adalah kapal laut dan bangunan terapung US$121,8 juta (194,88 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan pesawat mekanik sebesar US$199,2 juta (8,51 persen).
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Desember 2017 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$35,52 miliar (26,79 persen), Jepang US$15,21 miliar (11,47 persen), dan Thailand US$9,19 miliar (6,93 persen). Impor nonmigas dari ASEAN 20,37 persen, sementara dari Uni Eropa 9,27 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–Desember 2017 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masingmasing 14,69 persen, 16,56 persen, dan 12,14 persen.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.