BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Pemerintah Terbitkan Surat Utang Valas US$11 Miliar di Semester I

12 Januari 2018
Tags:
Pemerintah Terbitkan Surat Utang Valas US$11 Miliar di Semester I
Petugas menghitung uang pecahan Rupiah dan dolar AS di Valuta Inti Prima (VIP), Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Jumlah tersebut sekitar 15-16 persen dari kebutuhan pemerintah senilai total Rp856 triliun

Bareksa.com – Pemerintah Indonesia berencana menerbitkan surat utang valuta asing (valas) senilai US$10 - 11 miliar pada semester I tahun ini. Jumlah tersebut sekitar 15-16 persen dari kebutuhan pemerintah senilai total Rp856 triliun.

Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktur Jenderal pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Loto Srianita Ginting, mengungkapkan setelah melakuan prefunding akhir tahun lalu, instrumen yang tersisa untuk surat utang adalah global sukuk, dual currency global bond dan samurai bond.

“Tiga ini kita rencanakan selesaikan semester I, timingnya nanti kita lihat,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 12 Januari 2018. (Baca : OJK Terbitkan Peraturan Obligasi Daerah, Green Bonds dan e-Registration)

Promo Terbaru di Bareksa

Loto melanjutkan, tahun ini dari kebutuhan Rp856 triliun, sekitar 17-20 persen di antaranya merupakan valas. Namun, dia mengungkapkan bahwa kebutuhan valas akan disesuaikan dengan demand dari dalam negeri.

Apabila demand di dalam negeri sedang kuat, pemerintah akan mengurangi emisi surat utang dalam valas. Namun, jika permintaan domestik tidak terlalu baik, pemerintah akan menyesuaikan emisi dengan meningkatkan penjualan surat utang hingga 25 persen dari kebutuhan. (Lihat : 5 Faktor Pendongkrak Yield Obligasi Membaik Jadi 6,14 Persen)

Pertimbangan pemerintah menerbitkan seluruh surat utang valas pada semester I karena adanya rencana bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunganya. Pemerintah memandang akan ada kenaikan tingkat suku bunga tahun ini karena pertumbuhan ekonomi global relatif membaik.

Penerbitan Green Bond

Sementara itu, pemerintah saat ini juga tengah mempersiapkan untuk menerbitkan green bond tahun ini. Pemerintah masih merumuskan produk-produk yang qualified sebagai green bond, surat utang berwawasan lingkungan. (Baca : Penawaran Lelang SUN Capai Rp86 Triliun, Lampaui Target Pemerintah)

Nantinya akan ada assesor yang mengategorikan green bond pemerintah. “Jika sudah punya green bond framework, dan sudah diapprove mungkin bond kita sudah bisa dikatakan eligible sebagai green bond dan investor bisa merasa nyaman,” ujar dia.

Penerbitan green bond diharapkan dapat menggaet investor baru untuk surat utang pemerintah. Menurut Loto, investornya sebenarnya sama tetapi pemerintah ingin memberi nilai tambah dalam obligasi yang akan dirilis. (Lihat : Dirut Majoris-AM, Zulfa Hendri : Ada Ruang Penurunan Yield Obligasi 10 Tahun)

Pemerintah masih merumuskan aset yang menjadi underlying green bond pemerintah. Sebenarnya, kata dia, underlying green bond dapat berupa proyek-proyek yang sedang berjalan maupun yang sudah dibangun dalam beberapa tahun terakhir.

“Kita bisa terbitkan green bond untuk merefinancing proyek-proyek yang sudah dibangun,” kata Loto. (Baca : Cari Dana di Pasar Modal, 8 BUMN Akan Terbitkan Obligasi Rp28 T Tahun 2018)

Loto mengatakan penerbitan green bond pemerintah diharapkan dapat dilakukan tahun ini. Denominasi yang ditetapkan untuk green bond juga bisa bermacam-macam, baik dalam rupiah maupun mata uang asing. “Kita rencanakan dua-duanya,” ujarnya.

Tetapi, Loto belum bisa memastikan green bond dalam mata uang mana yang akan terlebih dahulu diterbitkan. Yang jelas, semua infrastruktur kelengkapan unttuk menerbitkan green bond perlu diselesaikan terlebih dahulu. (AM) (Lihat : Ulasan Lengkap Prospek Pasar Saham Jelang Pilkada 2018 dan Pilpres 2019)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.385,82

Up0,21%
Up4,12%
Up7,77%
Up8,02%
Up19,27%
Up38,33%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,66

Up0,20%
Up4,14%
Up7,20%
Up7,44%
Up2,99%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.085,69

Up0,57%
Up4,03%
Up7,67%
Up7,80%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.854,91

Up0,55%
Up3,90%
Up7,24%
Up7,38%
Up17,49%
Up40,84%

Insight Renewable Energy Fund

2.289,21

Up0,81%
Up4,14%
Up7,41%
Up7,53%
Up19,89%
Up35,81%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua