BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : ENRG Restrukturisasi Utang, WIKA Cairkan Pinjaman US$700 Juta

11 Januari 2018
Tags:
Berita Hari Ini : ENRG Restrukturisasi Utang, WIKA Cairkan Pinjaman US$700 Juta
Pengunjung mengamati maket konstruksi BUMN WIKA saat Indonesia Bussiness and Development Expo 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Data ekonomi Cina yang memburuk menyebabkan tekanan pada harga komoditas logam industri

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis, 11 Januari 2018 ;

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)

Rencana ENRG merestrukturisasi utang akan segera terwujud. Emiten sektor migas ini akan melakukan private placement sebagai langkah awal konversi utang menjadi saham. "Konversi akan kami lakukan atas kewajiban dari lima kreditur," ujar Chief Financial Officer (CFO) ENRG, Erdoardus Windoe.

Promo Terbaru di Bareksa

Kelima kreditur itu di antaranya, Greenwich International Limited, Stallion Investment Pte Ltd, Ultrapro Ltd, PT Wira Cipta Perkasa, dan PT Prime Petroservices. Total utang ENRG yang akan dikonversi mencapai US$32,87 juta atau setara Rp437,19 miliar.

ENRG akan menggelar private placement dengan melepas 4,2 miliar saham atau sekitar 40,65 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaannya Rp104 per saham.

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

WIKA menantikan pencairan dana pinjaman untuk proyek kereta cepat alias high speed rail (HSR) Jakarta-Bandung. Pinjaman senilai US$700 juta yang berasal dari China DevelopmentBank (CDB) itu diharapkan bisa dikantongi pada bulan ini.

Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo, mengatakan pihaknya akan segera menyerahkan persyaratan yang diminta kreditur untuk pencairan pinjaman itu. Saat ini, WIKA sudah mengajukan tim untuk bertemu dengan pihak CDB.

"Persetujuannya kami minta minggu ini. Paling tidak, bisa cair di bulan ini," ujar Bintang.

Ekonomi Cina

Sajian data ekonomi Cina yang memburuk menyebabkan tekanan pada harga komoditas logam industri, tak terkecuali aluminium. Harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 1,03 persen ke US$2.152,5 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sementara, dalam sepekan terakhir harga sudah anjlok 4,95 persen

Kejatuhan harga aluminium mulai terjadi setelah Cina mengumumkan tingkat inflasinya. Sebelumnya, pasar memprediksi inflasi tahunan Cina di Desember 2017 mencapai 1,9 persen. Tapi ternyata realisasinya, inflasi Tiongkok hanya 1,8 persen.

Harga Minyak Sawit Mentah (CPO)

Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali naik. Penangguhan pajak ekspor Malaysia diperkirakan menjadi katalis positif yang bisa mengangkat harga. Tingkat permintaan dari India yang selama ini menunjukkan tren penurunan kemungkinan bisa kembali pulih.

Harga CPO kontrak pengiriman Maret 2018 di Bursa Derivative Malaysia ditutup menguat 0,96 persen ke level RM2.622 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Sedangkan jika dibandingkan sepekan lalu, harga hanya menguat sekitar 0,61 persen.

PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP)

INTP melakukan efisiensi biaya produksi seiring masih terjadinya kelebihan pasokan di industri semen domestik.

Direktur Utama Indocement Tunggal Perkasa, Christian Kartawijaya, menjelaskan perseroan akan menghentikan operasi pabrik yang memiliki kapasitas kecil dan berteknologi lama. Sebagai gantinya, akan dioperasikan pabrik P14 yang memiliki teknologi terkini serta memiliki kapasitas produksi lebih besar.

Dengan strategi tersebut, sambungnya, kapasitas produksi perusahaan bertambah hingga 4,4 juta ton per tahun. Penggantian tersebut membuat perusahaan dapat menghemat biaya produksi.

Harga Minyak Dunia

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) ditutup di atas US$63 per barel untuk pertama kalinya dalam waktu lebih dari tiga tahun karena cadangan minyak Negeri Abang Sam menyusut selama delapan pekan berturut-turut.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari 2018 ditutup menguat 1 persen atau 0,61 poin ke level US$63,57 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan sekitar 23 persen di atas rata-rata 100 hari.

Tidak berbeda, minyak Brent untuk pengiriman Maret naik 0,38 di level US$69,2 pada bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London, level tertinggi sejak Desember 2014.

Harga minyak mentah menguat setelah pemerintah AS melaporkan bahwa penyulingan dan eksportir menarik hampir 5 juta barel dari penyimpanan pekan lalu. Persediaan minyak mentah AS turun menjadi 419,5 juta barel pekan lalu, menurut data Energy Information Administration.

Stok di Cushing, Oklahoma, pusat penyimpanan minyak terbesar di AS, turun di pekan ketiga berturut-turut ke level terendah dalam hampir tiga tahun. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,64%
Up7,38%
Up16,99%
Up40,43%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua