Reksa Dana Sepekan : Rupiah Menguat, Kinerja Reksa Dana Berbasis Saham Bertumbuh
Rilis neraca dagang pekan ini turut menjadi perhatian sebab akan memberikan pengaruh pada fluktuasi pergerakan rupiah
Rilis neraca dagang pekan ini turut menjadi perhatian sebab akan memberikan pengaruh pada fluktuasi pergerakan rupiah
Bareksa.com – Di pekan pertama tahun 2018, pasar saham bergerak cenderung flat. Di awal pekan perdagangan 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) didera aksi profit taking setelah tren kenaikan dengan rekor baru berturut-turut sejak pertengahan Desember 2017.
Rilis data inflasi di awal pekan perdagangan tampak berada di atas ekpektasi konsensus. Inflasi Desember 2017 tercatat sebesar 0,71 persen MoM (Konsensus: 0,45 persen MoM). Sementara secara tahunan angka inflasi tahun 2017 berada di level 3,61 persen YoY (Konsensus: 3,35 persen YoY). (Baca : Top 5 Reksa Dana Pasar Uang dengan Imbal Hasil Tertinggi 1 Tahun)
Di akhir pekan perdagangan Jumat, 05 Januari 2018, IHSG berbalik arah menguat 0,98 persen ke level 6.353,74. Dalam sepekan lalu, IHSG tercatat melemah tipis 0,03 persen.
Meski begitu, arus dana masuk investor asing ke pasar saham Indonesia tercatat Rp1,13 triliun dalam sepekan perdagangan. Adapun di pasar spot, nilai tukar rupiah terapresiasi 1,03 persen dalam sepekan, bertengger di level Rp13.416 per dolar AS pada penutupan Jumat, 05 Januari 2018. (Lihat : Upgrade Rating Indonesia Tahun 2017 Kerek Kinerja Reksa Dana DOKU)
Pada pekan ini, dari pasar global, pelaku pasar turut mencermati rilis data ekonomi Amerika Serikat seperti :
Sumber : Forexfactory.com, diolah Bareksa
Adapun dari dalam negeri, pelaku pasar juga akan menantikan rilis data ekonomi seperti :
Sumber : Tradingeconomics.com, diolah Bareksa
Data neraca dagang, data ekspor dan impor ini turut menjadi perhatian sebab dengan rilisnya data ini akan memberikan pengaruh pada fluktuasi pergerakan nilai tukar rupiah. (Baca : Kelolaan Rp1,9 Triliun, Ashmore Dana Obligasi Nusantara Kini Ada di BukaReksa)
Sebagai informasi, pada November 2017, neraca dagang Indonesia surplus US$127,2 juta. Jika data yang dirilis nanti lebih baik dari bulan sebelumnya, maka akan memberikan sentimen positif kepada nilai tukar rupiah. (Lihat : IHSG Terkoreksi, Reksa Dana Ini Cetak Profit Tertinggi di Awal Tahun 2018)
Volatilitas pada nilai tukar rupiah ini akan memberikan sentimen pada pergerakan pasar saham, begitupun untuk pasar surat utang (obligasi). Jika rupiah mengalami penguatan, maka pasar saham dan obligasi akan mendapatkan sentimen positif untuk kembali melanjutkan tren penguatannya.
Selanjutnya, pergerakan pada pasar saham dan surat utang (obligasi) tersebut akan turut pula memberikan pengaruh pada kinerja reksa dana berbasis saham maupun surat utang (obligasi) di pekan ini. (Baca : Sri Mulyani Naikkan Tunjangan PNS, Ini Strategi Punya Rp1 Miliar Saat Pensiun)
Sebagai informasi, pergerakan pasar saham dalam sepekan kemarin turut memberikan pengaruh pada kinerja produk reksa dana berbasis saham seperti reksa dana saham dan campuran. (Lihat : Bagaimana Outlook Reksa Dana di Tahun Politik 2018?)
Meski IHSG tercatat melemah tipis dalam sepekan lalu, rebound yang terjadi di pasar saham pada perdagangan Jumat lalu turut menyokong pertumbuhan return reksa dana saham. Di pekan pertama 2018, indeks reksa dana saham tercatat naik 0,59 persen, begitupun indeks reksa dana campuran mencatatkan kenaikan 0,26 persen dalam sepekan (per 05 Januari 2018).
Menarik untuk kita cermati pula tren kenaikan yang terus berlanjut di pasar obligasi. Di pekan pertama 2018, indeks obligasi konvensional, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) meningkat 1,03 persen. (Baca : Lagi, Empat Produk Reksa Dana Manulife Ini Bisa Dibeli di Bareksa)
Pergerakan yield (imbal hasil) obligasi bertenor 10 tahun (yang menjadi benchmark) tercatat turun 2,07 persen dalam sepekan, berada di level 6,13 pada penutupan perdagangan Jumat, 05 Januari 2018.
Untuk diketahui, turunnya yield obligasi ini mencerminkan adanya peningkatan pada harga-harga obligasi dan turut pula menopang kinerja reksa dana berbasis obligasi seperti reksa dana pendapatan tetap. (Lihat : Sepanjang 2017, Kinerja Reksa Dana Indeks Lampaui Reksa Dana Saham)
Dalam sepekan, indeks reksa dana pendapatan tetap bergerak naik sebesar 0,68 persen (per 05 Januari 2018). Pada Marketplace Bareksa, kinerja produk-produk reksa dana berbasis saham maupun obligasi ini juga mencatatkan pertumbuhan return yang terbilang menggiurkan.
Berikut daftar lima besar reksa dana saham, campuran, dan jenis pendapatan tetap dengan capaian return tertinggi dalam sepekan pertama di 2018 berdasarkan Marketplace Reksa Dana Bareksa. (Baca : Kurang dari 1,5 Tahun, Jumlah Investor Reksa Dana Melonjak Hampir 2 Kali Lipat)
Daftar Reksa Dana Saham Return Tertinggi dalam Sepekan
Sumber : Bareksa.com
Daftar Reksa Dana Campuran Return Tertinggi dalam Sepekan
Sumber : Bareksa.com
Daftar Reksa Dana Pendapatan Tetap Return Tertinggi dalam Sepekan
Sumber : Bareksa.com
**
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.