BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga Batu Bara Acuan Naik, Adakah Korelasi dengan Lonjakan Saham DOID?

08 Januari 2018
Tags:
Harga Batu Bara Acuan Naik, Adakah Korelasi dengan Lonjakan Saham DOID?
Pertambangan Sejumlah kapal yang membawa batu bara melintasi Sungai Mahakam, Samarinda, Minggu (31/12). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan target produksi batubara tahun 2018 sebesar 477 juta ton akan melampaui target produksi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Hingga pukul 14.05 WIB saham DOID melonjak signifikan hingga 12,7 persen

Bareksa.com - Sejumlah saham emiten tambang batu bara pada perdagangan hari ini, Senin 8 Januari 2018 menunjukkan lonjakan cukup signifikan, seiring dengan sentimen harga komoditas tersebut meningkat di dalam negeri.

Berdasarkan pengumuman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, harga batu bara acuan (HBA) bulan Januari 2018 untuk penjualan langsung (spot) pada titik serah penjualan secara free on board di atas kapal pengangkut (FOB vessel) adalah US$95,5 per ton. (Baca : Menguat Tipis, IHSG Ditekan Sektor Keuangan dan Ditopang Sektor Tambang)

Harga yang menjadi acuan untuk batu bara yang akan diekspor maupun digunakan di dalam negeri tersebut naik 1 persen dibandingkan harga di bulan sebelumnya. Peningkatan harga ini merupakan kelanjutan uptrend HBA selama delapan bulan berturut-turut.

Promo Terbaru di Bareksa

Historikal HBA Sepanjang 2017 – 2018 (US$/ton)

Illustration

Sumber : Minerba ESDM, diolah Bareksa

Mulai menguatnya harga komoditas tersebut menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga saham perusahaan yang bergerak di bidang batu bara. Hingga pukul 14.05 WIB hari ini, harga saham PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 1,53 persen menjadi Rp2.650, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 1,5 persen menjadi Rp2.020 per saham. (Lihat : Harga Saham Pertambangan Kembali Memerah, Kenapa?)

Selain itu, saham PT Indo Tambang Raya Megah (ITMG) naik 6,6 persen menjadi Rp22.475, dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) naik 1,7 persen. Pada saat yang sama, saham penyedia jasa pertambangan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) juga melonjak 12 persen ke level Rp880 per saham.

Pergerakan Harga Saham Batu Bara Secara Intraday 8 Januari 2018

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Adakah Korelasi HBA dengan Pendapatan Usaha DOID?

Mengacu pada grafik tersebut, kenaikan saham DOID pada hari ini menjadi yang paling tinggi dibandingkan saham-saham sejenis di sektor yang sama. (Baca : Harga DOID Melonjak 5,1 Persen, Ini Prospek Saham Delta Dunia Makmur)

Meski begitu menurut penelusuran Bareksa, hingga September 2017 justru pendapatan DOID bersumber dari jasa penambangan dan penyewaan alat berat serta jasa lainnya sebesar US$558.479.669 yang berasal dari beberapa pihak seperti PT Berau Coal, PT Sungai Danau Jaya, PT Kideco Jaya Agung, dan PT Adaro Indonesia. (Lihat : Teknikal Saham: DOID & INDY Berpotensi Naik)

Analisis Bareksa menyimpulkan jika adanya gejolak naik turunnya harga batu bara domestik tidak memberikan kontribusi secara langsung terhadap DOID, mengingat pendapatan usaha DOID bersumber dari jasa pertambangan dan bukan berasal dari penjualan batu bara. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.379,53

Up1,02%
Up5,18%
Up7,30%
Up8,82%
Up19,45%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.089,71

Up0,44%
Up5,40%
Up6,62%
Up7,08%
Up2,64%
-

Capital Fixed Income Fund

1.837,78

Up0,53%
Up3,93%
Up6,27%
Up7,42%
Up17,19%
Up40,03%

STAR Stable Amanah Sukuk

1.075,16

Up0,66%
Up3,97%
Up6,64%
---

Insight Renewable Energy Fund

2.257,46

Up0,72%
Up3,68%
Up5,94%
Up6,95%
Up19,66%
Up35,50%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua