BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini: GIAA Siapkan Obligasi US$750 Juta, BBTN Targetkan Laba Naik 22%

08 Januari 2018
Tags:
Berita Hari Ini: GIAA Siapkan Obligasi US$750 Juta, BBTN Targetkan Laba Naik 22%
Sejumlah pilot maskapai Garuda Indonesia memberikan penghormatan terakhir kepada pesawat Boeing 747-400 di hangar 4 GMF, Tangerang, Banten, Senin (9/10). Garuda Indonesia secara resmi mempensiunkan pesawat Boeing 747-400 terakhir dengan nomor registrasi PK-GSH, setelah mengoperasikan pesawat tersebut sejak tahun 1994. (ANTARA FOTO/Fajrin R)

SSIA menargetkan penjualan lahan tahun ini 15 hektare dengan harga US$150 per meter persegi

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin, 08 Januari 2018 ;

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)

GIAA bakal merombak struktur utangnya. Maskapai pelat merah ini berniat menerbitkan obligasi global (global bond) US$750 juta dalam rangka pembiayaan kembali (refinancing).

Rencananya, GIIA mengeluarkan surat utang dengan nilai setara Rp10 triliun itu Juni nanti. Mereka akan menggunakan dana itu untuk refinancing obligasi rupiah yang jatuh tempo tahun ini.

Mengacu laporan keuangan GIIA kuartal III 2017, ada obligasi rupiah yang jatuh tempo di Juli 2018. Ini merupakan Obligasi Berkelanjutan I dengan perolehan dana maksimal Rp4 triliun. Penerbitan fase pertama Rp2 triliun. Obligasi ini terbit Juli 2013.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)

BBTN menargetkan pertumbuhan laba tahun ini meningkat cukup tinggi yakni 22 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

BTN belajar dari tahun sebelumnya, di mana pertumbuhan dan realisasi laba bisa terus bisa berkelanjutan atau sustainable. Pada tahun ini laba bank banyak didorong oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi yang membaik 5,4 persen dan pertumbuhan kredit yang lebih baik 11 - 12 persen.

Sampai November 2017 realisasi laba BTN Rp2,4 triliun atau naik 15 persen yoy. Laba ini didorong kenaikan pendapatan bunga bersih 17,89 persen yoy.

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)

Emiten pengembang kawasan industri dan kontraktor SSIA menargetkan penjualan lahan tahun ini mencapai 15 hektare di kawasan industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat.

Erlin Budiman, Head of Investor Relation Surya Semesta Internusa mengatakan sepanjang tahun lalu kinerja perseroan sangat terbatas, hanya 2,1 hektare. Namun, tahun ini emiten dengan ticker SSIA ini lebih optimistis kinerja penjualan lahan industri akan membaik dengan target 15 hektare dengan harga US$150 per meter persegi

PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO)

Memasuki tahun 2018, sejumlah bank kecil semakin matang untuk memuluskan rencana naik kelas. AGRO memiliki target untuk naik kelas menjadi BUKU III dengan modal inti Rp5 triliun tahun ini.

Sekretaris Perusahaan BRI Agro, Hirawan Nur, menyatakan saat ini posisi modal inti BRI Agro per akhir 2017 tercatat mencapai Rp3 triliun. Artinya, pihaknya membutuhkan tambahan modal sedikitnya sebesar Rp2 triliun lagi untuk dapat mendapat predikat sebagai bank BUKU III.

Adapun pada pertengahan tahun 2017 lalu, BRI Agro juga sudah melakukan penambahan modal melalui mekanisme rights issue sebesar Rp1 triliun.

Sekadar informasi, merujuk pada laporan keuangan, saat ini, BBRI memiliki saham 87,23 persen di BRI Agro, sisanya dimiliki Dana Pensiunan Perkebunan sebesar 7,08 persen dan masyarakat 5,69 persen. Dari segi kinerja, BRI Agro mencatat kinerja yang terbilang cemerlang.

PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO)

TMPO mengincar dana segar senilai Rp99,99 miliar dari penawaran saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Dikutip dari prospektus yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan akan menerbitkan 333,33 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp300 per saham.

Emiten berkode TMPO ini akan menggunakan dana tersebut untuk pengembangan usaha senilai Rp17 miliar. Sementara itu, dana senilai Rp52,79 miliar disiapkan untuk modal kerja dengan rincian Rp10,7 miliar untuk perseroan dan sisanya akan dipinjamkan ke entitas anak lainnya.

Adapun Rp3 miliar lainnya untuk membayar kewajiban kepada PT Bank Mayapada International Tbk (MAYA) (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua