Bareksa.com – Kinerja industri reksa dana terus mengalami pertumbuhan. Imbal hasil yang menggiurkan tidak hanya dicatatkan oleh reksa dana dengan aset berfluktuasi tinggi seperti saham dan obligasi, tetapi juga oleh reksa dana jenis pasar uang yang terbilang lebih konservatif.

Dalam satu tahun terakhir, indeks reksa dana pasar uang tercatat tumbuh 4,3 persen. Begitupun dengan indeks reksa dana pasar uang syariah yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,24 persen (per 4 Januari 2018).

Reksa dana pasar uang memang memiliki fluktuasi pasar terendah dibandingkan jenis reksa dana lainnya, sehingga tingkat return maupun risiko jenis reksa dana ini lebih kecil bila dibandingkan dengan reksa dana saham, reksa dana campuran, ataupun reksa dana pendapatan tetap.

Meski demikian, jenis reksa dana pasar uang merupakan rekomendasi yang paling sesuai untuk investor pemula yang baru mencoba terjun dalam dunia investasi. Sebab, jenis reksa dana ini menempatkan aset investasinya hanya pada instrumen pasar uang atau surat berharga yang jatuh temponya di bawah 1 tahun dan memberikan bunga atau kupon seperti deposito dan obligasi.

Adanya penempatan pada deposito dan obligasi jangka pendek tersebut membuat reksa dana pasar uang menjadi paling likuid dan memiliki tingkat risiko yang minim. Selain itu reksa dana pasar uang mampu memberikan imbal hasil di atas suku bunga deposito dikarenakan adanya penempatan pada obligasi jangka pendek.

Ditambah lagi, reksa dana pasar uang memperoleh insentif pajak atas imbal hasil investasi yang diperoleh. Hal inilah yang membuat reksa dana pasar uang menjadi pilihan investasi yang menarik bagi kaum pemula.

Di Marketplace Bareksa, lima besar reksa dana pasar uang telah memberikan imbal hasil tertinggi di kisaran 6,42 persen hingga 7,88 persen dalam setahun terakhir (per 04 Januari 2018). Berikut daftar lima besar (Top Five) reksa dana pasar uang tersebut :

Sumber : Bareksa.com

Posisi pertama diraih reksa dana Sucorinvest Money Market Fund dengan raihan return tertinggi hingga 7,88 persen dalam setahun terakhir. Reksa dana yang merupakan kelolaan PT Sucor Asset Management ini berhasil menjadi jawara return tertinggi dan juga mengalahkan pertumbuhan indeks acuannya yang sebesar 4,3 persen.

Jika dilihat dalam fund fact sheet reksa dana (periode November 2017), Sucorinvest Money Market Fund mengalokasikan asetnya 73,22 persen pada deposito dan setara kas serta 26,78 persen pada efek obligasi jangka pendek (jatuh tempo di bawah satu tahun).

Adapun lima efek dengan alokasi terbesar dari portofolio reksa dana terdiri dari deposito berjangka Bank Mayapada International Tbk, dDeposito berjangka Bank QNB Indonesia Tbk, deposito berjangka Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, deposito berjangka Bank Victoria International Tbk, dan deposito berjangka BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.

Empat dari llima deposito berjangka tersebut merupakan deposito berjangka dari perbankan yang masuk dalam kategori BUKU II dan III, sehingga rate deposito yang diterima dari investasi pada deposito ini terbilang masih cukup tinggi. Hal ini turut memberikan dorongan terhadap pertumbuhan return reksa dana.

Sucorinvest Money Market Fund dapat menjadi alternatif investasi untuk memperoleh tingkat pendapatan yang stabil serta menjaga kestabilan likuiditas dengan tingkat risiko yang relatif rendah.

Reksa dana ini dapat menjadi pilihan investasi di pasar keuangan bagi investor pemula, yang cenderung ingin aman dan belum siap menerima fluktuasi pasar keuangan yang tinggi. (hm)

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..