BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Rupiah Menguat Tembus Rp13.400 per Dolar AS, Terdorong Sentimen Ini

05 Januari 2018
Tags:
Rupiah Menguat Tembus Rp13.400 per Dolar AS, Terdorong Sentimen Ini
Petugas menghitung uang pecahan Rupiah dan dolar AS di Valuta Inti Prima (VIP), Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Tingkat inflasi yang cenderung stabil turut memberikan katalis positif terhadap penguatan rupiah

Bareksa.com - Sepekan pertama di tahun 2018, nilai tukar rupiah terpantau menguat terhadap dolar AS. Faktor kondisi ekonomi nasional yang kuat disinyalir menjadi sentimen positif yang memperkuat nilai rupiah.

Nilai tukar rupiah sempat menembus level di bawah 13.400 per dolar AS pada perdagangan spot hari ini 5 Januari 2018. Sejak penutupan akhir tahun lalu, rupiah sudah terapresiasi hingga 1,1 persen dari level 13.563 per dolar AS.

Adapun berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah menguat ke 13.474 per dolar AS pada 4 Januari 2018, dibandingkan dengan 13.548 per dolar AS pada perdagangan di penghujung tahun lalu.

Promo Terbaru di Bareksa

Grafik : Pergerakan Rupiah terhadap Dolar AS

Illustration

Sumber: Kurs Tengah Bank Indonesia, diolah Bareksa.com

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji menjelaskan bahwa sentimen positif dari dalam negeri cukup kuat sehingga mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS. "Misalnya, tingkat inflasi yang cenderung stabil turut memberikan katalis positif terhadap penguatan rupiah," ujarnya saat dihubungi oleh Bareksa.com.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi sepanjang tahun 2017 sebesar 3,61 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 yang ditetapkan sebesar 4,3 persen.

Selain itu, kebijakan fiskal pemerintah juga telah memberikan efek positif, termasuk penyerapan APBN 2017 yang lebih baik. "Sentimen domestik seperti penyerapan APBN 2017 yang baik, menurut saya juga merupakan katalis positif bagi penguatan rupiah," kata Nafan Aji.

Realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.655,8 triliun (95,4 persen dari APBNP), atau tumbuh 6,4 persen dari realisasi 2016. Angka itu terdiri atas realisasi penerimaan perpajakan Rp1.339,8 triliun (91 persen dari APBNP), tumbuh 4,3 persen dan PNBP sebesar Rp308,4 triliun (118,5 persen dari APBNP), tumbuh 17,7 persen.

Dari sisi global, penguatan rupiah juga didorong oleh stabilitas harga komoditas dunia, seperti minyak mentah. Menguatnya harga komoditas dunia memberikan efek terhadap dolar AS yang cenderung mengalami depresiasi, sehingga rupiah terapresiasi.

Mengawali tahun 2018, harga minyak mentah naik ke level pembukaan Januari tertinggi sejak 2014 yakni US$60,64 per barel. Peningkatan harga baik untuk minyak jenis Brent dan WTI terdorong oleh pemangkasan produksi oleh negara eksportir minyak serta permintaan yang tinggi.

Ke depannya, apresiasi rupiah berpotensi berlanjut seiring dengan kondisi ekonomi dalam negeri yang diperkirakan membaik. Salah satunya adalah indeks kepercayaan konsumen (Consumer Confidence Index). "Apabila hasilnya di atas ekspektasi para pelaku pasar, maka rupiah akan mendapatkan katalis positif."

Selanjutnya, Nafan mengatakan sentimen dari luar negeri, pada Jumat malam waktu Indonesia akan ada data mengenai US Non Farm Payroll. "Jika hasilnya dibawah ekspektasi bagi the Fed misalnya, maka US Dolar akan terdepresiasi terhadap mata uang global lainnya. Bisa jadi nanti malam FOMC justru akan memberikan statement yang bernada dovish terhadap dolar AS. Maka, posisi pergerakan rupiah akan diuntungkan."

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,50%
Up3,71%
Up0,04%
Up4,77%
Up18,50%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,58%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,97%
Up16,56%
Up39,91%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,61%
Up3,20%
Up0,04%
Up6,18%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,54%
Up3,63%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,62%
Up0,03%
Up4,98%
Up14,26%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua