BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

KSEI Siapkan Buka Rekening Efek Tanpa Tatap Muka

28 Desember 2017
Tags:
KSEI Siapkan Buka Rekening Efek Tanpa Tatap Muka
Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Friderica Widyasari Dewi tengah berbincang bersama wartawan di Jakarta, Rabu (27/12)

Masih ada sekitar Rp2.000 triliun aset saham berbentuk warkat yang akan diarahkan menjadi scriptless

Bareksa.com – Menyambut tahun 2018, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) akan kembali menginisiasi inovasi-inovasi baru. Beberapa inovasi ini berkaitan dengan implementasi elektronifikasi, yang pada tahun ini telah direalisasikan KSEI.

Salah satu yang tengah disiapkan adalah pembukaan rekening efek secara online. Artinya, calon investor dan perusahaan efek tak perlu lagi melakukan tatap muka dalam membuka rekening efek. Namun Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi menyampaikan, rencana tersebut masih dalam tahap kajian. (Baca : Dari S-INVEST hingga E-Voting RUPS, Ini 4 Inovasi Administrasi KSEI Tahun Depan)

“Ini akan menjadi tindak lanjut kerjasama KSEI dengan Direktorat Kependudukan dan Catatan Sipil (Ditjen Dukcapil) mengenai pemanfaatan card reader atau perangkat baca KTP elektronik,” tutur Frideria di Jakarta, Rabu, 27 Desember 2017.

Promo Terbaru di Bareksa

Pada 27 November 2017 lalu, KSEI bersama MNC Sekuritas dan Bank Sinarmas sudah memulai tahap awal pembukaan rekening dana nasabah (RDN) instan dengan hanya membutuhkan waktu 15 menit saja. Namun yang saat ini berjalan adalah calon investor dan perusahaan efek masih harus tatap muka.

Jika akhirnya siap, kata Friderica, KSEI akan mengajukan rencana tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Lihat : Jumlah Investor Diprediksi Melonjak Tahun Depan, KSEI Siapkan Infrastruktur )

Friderica menambahkan, rencana ini tidak lebih sekadar untuk menambah jumlah investor di pasar modal. “Hingga 20 Desember 2017, total jumlah single investor identification (SID) telah mencapai 1,12 juta,” imbuh Friderica.

Jumlah investor di pasar modal itu naik 25,24 persen yang terdiri dari investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBSN) dan efek lain yang teratat di KSEI. (Baca : 2018, KSEI Kembangkan C-BEST dan AKSes Next-G)

Grafik: Jumlah Sub Rekening Efek di C-BEST per November 2017

Illustration

Sumber: KSEI

Untuk memperluas jaringan pasar modal, tahun ini KSEI telah menambah jumlah bank RDN dari 12 menjadi 14 bank. Dua bank terbaru yang mendaftarkan diri adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP). (Lihat : S-INVEST Dorong Peningkatan Jumlah Investor dan Dana Kelolaan Reksa Dana)

Aset Scriptless

Di sisi lain, KSEI mencatat aset di C-BEST mengalami pertumbuhan 19,33 persen menjadi Rp4.269,04 triliun. Sementara, jika dibandingkan dengan posisi 2012, total aset di C-BEST meningkat 54,5 persen dari Rp2.762,22 triliun.

Namun Friderica menyebutkan, terjadi selisih sekitar Rp2.000 triliun dari nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah mencapai Rp6.109,48 triliun. Mengenai hal ini, Friderica menjelaskan, selisih tersebut terjadi karena adanya aset-aset yang masih dalam bentuk script atau warkat.

“Ini sudah kami kaji untuk semua jadi scriptless, tujuannya untuk memudahkan pendataan. Sehingga OJK dan pihak terkait dengan mudah memonitor kepemilikan saham,” kata Friderica. (Baca : Realisasi IPO 2017 Tertinggi Sejak 1998, Namun Nilai Emisi Hanya Rp9,5 Triliun)

Friderica menjelaskan rencana ini juga harus diajukan ke OJK untuk mendapat persetujuan. Jika sudah mendapatkan persetujuan, maka pengumpulan data aset yang masih berbentuk warkat tidak membutuhkan waktu lama untuk menjadi scriptless.

Adapun total aset yang tercatat di C-BEST hingga 20 Desember 2017 tersebut masih didominasi kepemilikan oleh investor lokal sebesar 54,59 persen. Presentase tersebut meningkat dari tahun sebelumnya (per Desember 2016) dimana kepemilikan lokal masih mencapai 51,77 persen. (AM) (Lihat : 2018, Tahun Penuh Tantangan Untuk Pasar Obligasi)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua