Realisasi IPO 2017 Tertinggi Sejak 1998, Namun Nilai Emisi Hanya Rp9,5 Triliun
Sebelum tutup tahun, BEI mencatat masih ada satu perusahaan yang akan IPO
Sebelum tutup tahun, BEI mencatat masih ada satu perusahaan yang akan IPO
Bareksa.com – Penghimpunan dana dari pasar modal melalui skema penawaran perdana saham alias initial public offering (IPO) tahun 2017 telah mencapai 36 emiten. Bahkan, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat masih ada satu emiten lagi yang akan mencatatkan sahamnya sebelum tutup tahun.
Dengan begitu, realisasi IPO tahun ini bisa mencapai 37 emiten sehingga total jumlah emiten di BEI akan mencapai 567 secara total. Jumlah emiten IPO tahun ini pun menjadi yang tertinggi sejak 1998 setelah sebelumnya pernah mencapai 31 emiten dalam satu tahun pada 2001 dan 2013.
Meski begitu, BEI harus menerima kenyataan bahwa nilai emisi melalui IPO ini hanya berkisar Rp9,5 triliun atau terendah sejak 2014 yang kala itu hanya mencapai Rp8,3 triliun. (Baca : Saham Perdana IPCM Menguat, Transaksi Lebih dari Rp13 Miliar)
Promo Terbaru di Bareksa
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat, menyatakan nilai emisi IPO yang tidak besar menunjukkan sudah banyak minat perusahaan yang ingin melepas sahamnya ke publik.
“Terutama perusahaan-perusahaan kecil. Mereka sudah memberanikan diri menawarkan sahamnya, ini catatan bagus,” kata Samsul di Jakarta, Jumat, 22 Desember 2017. (Lihat : Pertama Kali Sejak IPO, Saham ARMY Terbang 35 Persen Diborong oleh Broker Ini)
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai emisi IPO pada tahun lalu mencapai Rp12,07 triliun atau naik 6,72 persen dari nilai emisi 2015 yang sebesar Rp11,31 triliun. Untungnya, realisasi nilai emisi tahun ini masih melampaui estimasi OJK yang hanya menetapkan nilai Rp8 triliun. (Baca : Asing Keluar Rp70 Triliun, Investor Lokal Topang Kinerja IHSG dan Reksa Dana)
Catatan IPO di BEI Sejak 1998 Hingga 22 Desember 2017
Sumber: BEI, diolah Bareksa
Selain banyaknya perusahaan kecil yang IPO, BEI juga berhasil membawa dua perusahaan startup untuk melantai. Perusahaan itu adalah PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS). (Baca : Target 2018 PP Properti dan Sisa Kejayaan Saham PPRO)
Untuk yang satu ini, Samsul menyampaikan, tahun depan masih akan ada lagi perusahaan startup yang melantai. “Paling tidak ada dua yang kami catat. Identitasnya belum bisa kami sampaikan, tunggu saja nanti,” imbuh Samsul.
Optimalkan Emiten Eksisting
Menyambut tahun 2018, BEI pun sudah menyiapkan konstentrasi baru dalam pengembangan emiten. Samsul menjelaskan, konsentrasi pencapaian kinerja di 2018 ke aspek kualitatif. Apalagi, BEI sukses memenuhi target perolehan jumlah investor dan emiten serta nilai rata-rata transaksi harian.
Konsentrasi kinerja BEI 2018 tersebut terkait pemanfaatan pasar modal. "Apa setelah IPO. Artinya, apa yang akan dimanfaatkan oleh perusahaan yang sudah IPO itu," ucapnya. (Lihat : OJK dan BEI Siapkan Aturan Baru Perluas Distribusi Saham IPO)
Setelah merealisasikan 36 emiten baru tahun ini, Samsul menuturkan, BEI hanya mengincar sekitar 31 emiten baru padahal targetnya mencapai 35 emiten. Dia mengungkapkan, pada awal 2018 setidaknya sudah ada empat perusahaan yang antre untuk melepas sahamnya. (AM) (Baca : JMAS Sukses IPO Saham, Bakal Ada 7 Anak Usaha Koperasi Listing di BEI pada 2018)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.