Paling Banyak Diborong Asing, Ini Prospek Saham TLKM
Saham TLKM menjadi saham dengan nilai transaksi perdagangan terbesar dengan nilai Rp353,62 miliar
Saham TLKM menjadi saham dengan nilai transaksi perdagangan terbesar dengan nilai Rp353,62 miliar
Bareksa.com - Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) pada perdagangan Kamis, 21 Desember 2017, ditutup menguat 2,16 persen ke level Rp4.250 per saham. Saham TLKM menjadi saham dengan nilai transaksi perdagangan terbesar dengan nilai Rp353,62 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang terpantau paling banyak memborong saham TLKM antara lain Macquarie Sekuritas (RX) dengan nilai pembelian Rp109,22 miliar dan Nomura Sekuritas (FG) senilai Rp108,53 miliar.
Jumlah nilai pembelian kedua broker tersebut setara dengan 60 persen transaksi yang terjadi pada saham TLKM. (Baca : BBCA Geser TLKM di Urutan Pertama 10 Saham Bernilai Transaksi Terbesar)
Promo Terbaru di Bareksa
Analisis Teknikal TLKM
Sumber : Bareksa
Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal candle saham TLKM pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle disertai short lower shadow. (Lihat : Telkom Akan Akuisisi 70 Persen Saham Provider Satelit Malaysia)
Kondisi tersebut menggambarkan sepanjang perdagangan kemarin saham ini bergerak dalam zona positif meskipun sempat melemah dua tick di bawah level pembukaan, namun setelah itu terus melaju positif hingga akhir perdagangan dan berhasil di tutup di level tertingginya. (Baca : Analisis Teknikal Saham TLKM Pasca Turun 2,14 Persen)
Selain itu, pergerakan TLKM kemarin juga telah berhasil menyentuh resisten terdekat di Rp4.250 dan berpotensi menguji resisten berikutnya di level Rp4.350 yang di dukung dengan indikator volume yang stabil. Secara foreign flow, TLKM menjadi saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing pada perdagangan kemarin senilai Rp149,23 miliar. (Lihat : Asing Net Sell Rp1,1 Triliun di BEI, Kenapa Saham TLKM Paling Banyak Dilepas?)
Indikator relative strength index (RSI) terlihat kembali bergerak naik dan saat ini berada di level 54 atau masih cukup jauh dari area overbought (jenuh beli) di level 80 mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada saham ini, terutama bertepatan dengan momentum window dressing yang sering mengerek saham-sahamblue chip seperti TLKM. (Baca : Telkom Proyeksi Pertumbuhan Pendapatan Tahun Depan Melambat)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.