Bareksa.com – Nilai mata uang cryptocurrency bitcoin terus melonjak. Pada 17 Desember, untuk pertama kalinya nilai bitcoin nyaris mencapai US$20.000 atau sekitar Rp270 juta. Peningkatan nilai bitcoin yang sangat spektakuler ini menyedot banyak perhatian, tak terkecuali kritik. CEO JP Morgan Chase Jamie Dimon, misalnya, menyebut bitcoin adalah kejahatan keuangan. (Baca Juga : Harga Sentuh Rp168 Juta, BI Larang Bitcoin Ditransaksikan Mulai 2018)

Namun, setelah itu harga bitcoin kini tengah menurun dan saat ini ditransaksikan di kisaran US$16.500 per BTC per 20 Desember 2017. Berarti hanya dalam 3 hari, harga bitcoin telah melemah 17,5 persen.

Mengutip Unilad.co.uk, Emil Oldenburg, selaku chief technology officer of Bitcoin.com baru-baru ini berbicara dengan website berbasis tekhnologi Breakit dari Swedia dan dia menjabarkan mengapa ia sudah tidak lagi memiliki kepercayaan terhadap cryptocurrency tersebut disamping value bitcoin yang kini berada di masa puncak. (Baca : OJK Ungkap 21 Perusahaan Investasi Bodong Termasuk Penyedia Bitcoin)

Grafik : Pergerakan Harga Bitcoin

Sumber : Coinmarketcap.com

Mengutip Unilad.co.uk, Emil Oldenburg, selaku chief technology officer of Bitcoin.com baru-baru ini mengatakan bahwa ia telah menjual semua bitcoin yang ia miliki dan menggantinya dengan bitcoin cash dikarenakan risiko yang menurutnya sudah sangat tinggi bahkan ekstrim. (Baca : Janet Yellen : Bitcoin adalah Gelembung Keuangan Terbesar Sepanjang Masa)

“Saya tidak bisa langsung menjawab (investasi di koin mana), tapi saya ingin berhati-hati terhadap investasi tanpa memahami risikonya. Bitcoin telah jatuh hampir 90 persen sebelumnya, dan pasti akan jatuh lagi,” ujarnya kepada Unilad.co.uk.

“Cryptocurrency bukanlah sebuah objek yang bertumbuh bebas. Saya percaya kita berada dalam gelembung (bubble), dan banyak orang yang telah menginvestasikannya baru-baru ini (atau berinvestasi mulai dari sekarang, pada harga ini) akan menghadapi kerugian besar,” tambah dia. (Lihat : Kontrak Berjangka Diluncurkan, Harga Bitcoin Meroket 21 Persen Tembus Rp249 juta)

Para pakar investasi yang telah menyiapkan dana kekayaan mereka juga berpikir bahwa siapa pun yang berencana menginvestasikan uangnya di bitcoin untuk jangka panjang, berpotensi kehilangan banyak uang. Sejauh ini, investor anonim telah menyumbangkan jutaan dolar. (AM)