Realisasi Pajak Per November Hanya 76,6 Persen, Ini Dampaknya ke Belanja Negara
Ditjen Pajak mencatat penerimaan pajak sepanjang 11 bulan 2017 telah mencapai Rp983,54 triliun
Ditjen Pajak mencatat penerimaan pajak sepanjang 11 bulan 2017 telah mencapai Rp983,54 triliun
Bareksa.com – Penerimaan pajak hingga akhir November 2017 masih jauh dari target yang tertera dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017. Meski terlihat ada peningkatan dibandingkan dengan realisasi tahun lalu, kinerja penerimaan pajak ini dapat memberi dampak terhadap penyerapan belanja negara.
Direktorat Jenderal Pajak mencatat penerimaan pajak sepanjang 11 bulan 2017 telah mencapai Rp983,54 triliun. Angka tersebut sekitar 76,6 persen dari target APBNP sebesar Rp 1.283,6 triliun. Pencapaian ini lebih baik dibandingkan kinerja hingga 2016 yang sebesar 70,89 persen atau sebesar Rp960 triliun.
Sejak 2011, atau dalam enam tahun terakhir, memang penerimaan pendapatan negara melalui pajak belum pernah mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya dalam APBN. Di tahun ini pun potensi kekurangan (shortfall) tersebut kembali terjadi karena untuk mencapai target akhir tahun dibutuhkan sekitar Rp300 triliun di sisa bulan Desember ini.
Promo Terbaru di Bareksa
Dalam enam tahun terakhir, shortfall paling besar terjadi pada tahun 2016, yakni mencapai 18,45 persen dari target yang ditentukan. Saat itu penerimaan pajak hanya Rp1.105 triliun, lebih rendah dibandingkan realisasi tahun sebelumnya di Rp1.240 triliun.
Grafik : Perbandingan Realisasi dan Target Penerimaan Pajak (Rp Triliun)?
*Hingga November 2017
Sumber : BPS, Dirjen Pajak, diolah Bareksa
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Robert Pakpahan merinci, untuk pajak penghasilan (PPh) hingga bulan ke-11 baru mencapai Rp561,58 triliun. Sementara untuk pajak pertambahan nilai (PPN), kata Robert, mengalami pertumbuhan yang cukup baik dimana realisasi PPN dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mencapai Rp401,53 triliun, atau 84,45 persen dari target di APBNP 2017 yang sebesar Rp475,48 triliun.
Sementara itu, untuk pajak bumi dan bangunan (PBB), hingga November 2017 realisasinya telah mencapai Rp14,63 triliun dari target Rp15,41 triliun. Dan untuk penerimaan pajak lain telah mencapai Rp6,09 triliun dari target Rp8,7 triliun.
Grafik : Rincian Penerimaan Pajak per November 2017 (Rp Triliun)
Sumber : Dirjen Pajak, diolah Bareksa
Menurut analisis Bareksa, dampak dari tidak tercapainya target penerimaan pajak di tahun ini ialah realisasi belanja negara juga diperkirakan tak mencapai 100 persen dari yang sebelumnya telah disetujui pada APBNP 2017 sebesar Rp2.133 triliun. Hal tersebut mungkin terjadi guna menjaga defisit anggaran masih berada di bawah target awal yakni 2,9 persen. Adapun Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan prediksi defisit hingga akhir tahun berada di kisaran 2,7 persen.
Berarti, jika diasumsikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada APBNP 2017 mencapai Rp13.603,9 triliun, maka maksimal selisih yang dapat ditoleransi pemerintah ialah Rp367,3 triliun atau 2,7 persen hingga mencapai Rp397,235 triliun atau 2,92 persen terhadap PDB. Defisit tersebut berada di ambang batas ketentuan yang maksimal 3 persen terhadap PDB, sesuai dengan UU No 17 tahun 2003. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.