BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

PTBA Resmi Stock Split Setelah 15 Tahun Melantai di Bursa

14 Desember 2017
Tags:
PTBA Resmi Stock Split Setelah 15 Tahun Melantai di Bursa
Manajemen PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membuka perdagangan Kamis (14/12) sekaligus meresmikan harga nominal baru hasil stock split.

Sejak IPO, harga tertinggi PTBA adalah Rp24.900

Bareksa.com – Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) resmi diperdagangkan dengan nilai nominal baru hasil pemecahan nilai saham (stock split) dengan rasio 1 banding 5. Artinya, harga saham PTBA yang pada Rabu, 13 Desember 2017 ditutup Rp11.200 berubah menjadi Rp2.240.

Dengan harga baru, saham PTBA pun langsung naik pada pembukaan perdagangan hari ini (Kamis, 14 Desember 2017). Catatannya, PTBA dibuka naik ke level Rp2.260 dan terus mengalami pembentukan harga berkisar Rp2.250 hingga Rp2.290.

Hingga pukul 10:32 WIB, banyak investor bertransaksi saham PTBA pada level Rp2.260 dengan frekuensi 579 kali dan volume 29.399 lot.

Promo Terbaru di Bareksa

Sekretaris Perusahaan PTBA Suherman menuturkan, stock split sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 November 2017 lalu. Suherman menjelaskan, keputusan itu diambil perseroan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Serta memperluas distribusi kepemilikan saham dengan menjangkau berbagai lapisan investor, sekaligus mendukung program ‘Yuk Nabung Saham’,” kata Suherman.

Suherman menambahkan, harga nominal baru PTBA hari ini sekalius menandai 15 tahun Bukit Asam melantai di BEI atau tepatnya sejak 23 Desember 2002. Pada saat penawaran perdana saham (IPO), harga saham PTBA masih berkisar Rp575 dan seiring berjalannya waktu, saham PTBA memiliki harga tertinggi Rp24.900 pada 4 Januari 2011.

Grafik: Pergerakan Saham PTBA Sejak IPO 23 Desember 2002 – 13 Desember 2017

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Sementara itu, sebenarnya pergerakan saham PTBA tahun ini tidak begitu baik. Hal ini terlihat dari harga saham per 13 Desember 2017 Rp11.200 yang secara year to date turun 10,4 persen dari posisi akhir 2016 Rp12.500.

Bahkan pada tahun ini, saham PTBA sempat menyentuh Rp9.225 yang menjadi level terendahnya sejak 14 September 2016.

Dengan realisasi stock split kali ini, menarik untuk dicermati bagaimana pergerakan saham PTBA ke depan. Apalagi, Bukit Asam sendiri baru saja menjadi bagian dari holding BUMN tambang dan mengubah statusnya menjadi non persero setelah berada di bawah PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua