BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Mau Dagang Kontrak Bitcoin? Ketahui Dulu 5 Plus 1 Poin Ini

11 Desember 2017
Tags:
Mau Dagang Kontrak Bitcoin? Ketahui Dulu 5 Plus 1 Poin Ini
Ilustrasi bitcoin. Copyright: <a href='https://www.123rf.com/profile_welcomia'>welcomia / 123RF Stock Photo</a>

Sepanjang 2017, nilai bitcoin sudah melonjak 14 kali lipat terhadap dolar AS

Bareksa.com - Mata uang digital atau cryptocurrency bitcoin kini sedang naik daun, karena valuasinya yang melonjak terus menerus bila dibandingkan terhadap dolar AS.

Meski banyak pihak skeptis terhadap masa depan mata uang digital yang menggunakan serangkaian keamanan berdasarkan teknologi kriptografi itu, nyatanya bitcoin kini sudah dapat menjadi sebuah aset dasar dari perdagangan kontrak di pasar berjangka (futures).

Sebagai informasi, sepanjang 2017, nilai bitcoin sudah melonjak 14 kali lipat. Bahkan peningkatannya secara signifikan terjadi dalam sebulan terakhir.

Promo Terbaru di Bareksa

Meski terdapat risiko penggunaan bitcoin ini, transaksi di pasar berjangka utama seperti Chicago Board Options Exchange (CBOE) bisa menjadi peluang untuk meraup keuntungan dari perdagangan kontraknya. (Baca : Nilai Bitcoin Tembus Rp228 juta, Waspadai Ancaman Bubble)

Sebelum tergiur masuk ada baiknya kita mengetahui beberapa hal terkait perdagangan kontrak bitcoin ini.

1. Transaksi bitcoin di luar bursa

Bitcoin seperti halnya mata uang dapat dipertukarkan di tempat penukaran valuta asing (valas), tetapi tidak diatur maupun diawasi. Pasalnya, transaksi tersebut terjadi di luar bursa dengan harga yang 'murni' dari pasar dan juga memiliki rekam gangguan mulai dari layanan crash hingga terkena pencurian ataupun hack. Membeli dan menyimpan bitcoin sejatinya adalah pertaruhan, yang mengharapkan nilainya akan naik di masa depan.

Di dalam negeri sendiri, Bank Indonesia akan melarang transaksi pembayaran menggunakan bitcoin pada 2018. Larangan bitcoin ini akan diatur dalam peraturan Bank Indonesia atau PBI yang menurut rencana dikeluarkan dalam waktu dekat.

BI mengkawatirkan dan masih mencermati terkait risiko penggunaan bitcoin oleh masyarakat. Hal ini karena BI mengendus potensi penyelewengan bitcoin digunakan untuk tindakan melawan hukum, seperti terorisme, pencucian uang, prostitusi, dan perdagangan obat terlarang.

2. Perdagangan di Bursa Berjangka

Kontrak berjangka -- yang mendasarkan nilainya dari aset dasar (underlying) seperti emas, batu bara, sawit atau dalam kasus ini mata uang digital -- mengharuskan pembeli membayar untuk barang dengan harga yang disepakati di tanggal tertentu di masa depan. Hal ini bisa digunakan untuk membuat pertaruhan ke arah mana pasar dari sebuah barang akan bergerak. Kontrak ini juga bisa digunakan untuk melakukan 'short', yakni pertaruhan bahwa harga akan turun di masa depan.

(Baca : Bersifat Spekulasi, Ini Cerita Pendiri Bitcoin Indonesia yang Juga Trader Saham)

3. Bursa Berjangka

Ada tiga perusahaan bursa berjangka besar di AS, semuanya diawasi oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS, yang mulai memfasilitasi transaksi kontrak berjangka bitcoin. CBOE akan meluncurkannya pertama kali. Sementara itu, Chicago Mercantile Exchange (CME) akan memulai debut produk serupa pada 18 Desember. Kemudian Nasdaq akan memperkenalkan kontrak bitcoin tahun depan.

4. Alasan memperdagangkan kontrak Bitcoin

Bursa berjangka utama ingin mengambil kesempatan dari investor yang ingin memperdagangkan bitcoin di pasar. Coinbase, tempat penukaran bitcoin besar, sudah kerepotan melayani transaksi bitcoin yang mencapai US$10.000 pada akhir November. Adapun CME pada Oktober belum memberikan keputusan terhadap perdagangan cryptocurrency ini. (Lihat : Berbeda dengan BI, Lima Negara Ini Surga bagi Para Pengguna Bitcoin)

Bagai para trader, bitcoin menawarkan lautan yang benar-benar baru untuk diarungi. Yang pasti, dalam perdagangan bitcoin ini, pergerakan harga tidak dapat diprediksi berdasarkan fundamentalnya, berbeda dengan perdagangan saham yang bisa dilihat dari kinerja keuangan emitennya.

5. Risiko

Tidak semua orang menganggap produk derivatif dari bitcoin siap dipasarkan di Bursa. Salah satu kekhawatirannya adalah volatilitas dari pasar mata uang digital ini. Hanya tiga hari sebelum produk CBOE diperkenalkan, bitcoin mengalami lonjakan yang sangat tajam. Pada penukaran Coinbase, nilai tukar bitcoin meroket hingga US$20.000 dari US$16.000 hanya dalam 90 menit, sebelum kembali anjlok.

(Baca juga : Dunia Coin Tawarkan Investasi Bodong Pakai Bitcoin)

6. Informasi tambahan

Status bitcoin sendiri masih diperdebatkan apakah sebagai komoditas ataupun mata uang. Ada yang bilang bitcoin adalah komoditas tanpa nilai intrinsik, dengan permintaan yang didorong oleh keinginan dan kelangkaan yang dibuat oleh protokol software bitcoin, sehingga produksinya terbatas.

Sejumlah analis berpikir 'hewan' ini lebih mirip saham yang sangat volatil, sementara ada yang bilang bitcoin ini bisa menjadi sebuah asset class yang benar-benar baru. (AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua