OCBC NISP Targetkan Nasabah Orang Kaya Melonjak 300 Persen, Apa Alasannya?
Perseroan harus bisa menarik dana nasabah HNWI yang berada di luar negeri agar bisa masuk ke Indonesia
Perseroan harus bisa menarik dana nasabah HNWI yang berada di luar negeri agar bisa masuk ke Indonesia
Bareksa.com - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) menargetkan, nasabah private banking yang termasuk dalam high net worth individual (HNWI) mencapai 300-400 nasabah pada tahun depan. Sedangkan sampai saat ini, perseroan sudah memiliki sebanyak 100 nasabah.
Dari sisi dana kelolaan, perseroan menargetkan bisa tumbuh 15-20 persen pada 2018. Sampai saat ini, dana kelolaan private banking Bank OCBC NISP mencapai Rp35-40 triliun.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, mengungkapkan untuk bisa meningkatkan dana kelolaan layanan private banking, perseroan harus bisa menarik dana nasabah HNWI yang berada di luar negeri agar bisa masuk ke Indonesia.
Promo Terbaru di Bareksa
"Untuk bisa menangkap dana tersebut diperlukan layanan, kemampuan dan produk yang bersaing dengan yang ada di luar Indonesia," ujar dia di Jakarta, Selasa, 21 November 2017. (Baca : Agustus 2017, Laba Bank Umum Naik 17,67 Persen)
Potensi Besar
Division Head of Private Banking Bank OCBC NISP, Peter Harsono, melanjutkan pangsa pasar HNWI Indonesia dibandingkan negara lain di kawasan Asia Pasifik baru 1 persen. "Jadi potensinya masih besar sekali," terang dia
Meski demikian, nasabah HNWI masih banyak menempatkan dananya di luar negeri. Peter menyebutkan, sekitar 43 persen dana nasabah HNWI ditempatkan di Singapura, 22 persen di Hong Kong dan 12 persen di negara Asia lainnya.
Menurut Peter, ada banyak faktor yang mempengaruhi nasabah HNWI ini banyak menempatkan dana di luar. Adapun faktor terbesarnya adalah untuk menginvestasikan dana di instrumen spesifik di luar negeri dan untuk mendiversifikasi portofolio.
Untuk menarik HNWI yang umumnya berusia 40 tahun dan merupakan pemilik bisnis ini, perseroan harus bisa menawarkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Investasi yang mereka inginkan biasanya memenuhi inflation hedging, lebih dari sekedar risk free rate dan memiliki legacy planning," ucap dia. (Lihat : Transmisi BI 7 Days Reverse Repo Rate ke Suku Bunga Kredit Terus Berlanjut)
Tawarkan Kelebihan
Perseroan menawarkan kelebihan lain untuk bisa dilirik nasabah. Adapun kelebihan tersebut adalah sumber daya manusia yang mumpuni dengan pengetahuan dan pengalaman lebih dari 15 tahun di investasi serta adanya konektivitas global.
Parwati melanjutkan dari sisi ketersediaan produk di Indonesia saat ini memang masih terbatas. Hal ini tidak sebanding dengan kebutuhan investasi yang diinginkan nasabah
Karena itu, dia meminta, regulator bisa mewadahi kebutuhan nasabah untuk mendapatkan pilihan investasi yang kompetitif. Selain itu, dia juga berharap, agar regulator bisa bekerjasama untuk menjembatani hal tersebut. Sebab saat ini regulator yang membawahi investasi cukup beragam. (Baca : Beban Pencadangan Turun, Laba Bank Diproyeksi Tumbuh)
"Kami harus berkonsultasi dengan Bank Indonesia, OJK perbankan, pasar modal dan IKNB apabila menyangkut investasi," ucap dia. (K09/AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.