Disebut dalam Dokumen Paradise Papers, Ini Penjelasan Elnusa
Manajemen Elnusa menegaskan saat ini tidak memiliki anak perusahaan dan atau terafiliasi di luar negeri
Manajemen Elnusa menegaskan saat ini tidak memiliki anak perusahaan dan atau terafiliasi di luar negeri
Bareksa.com – Perusahaan di bidang penyediaan jasa minyak dan gas, PT Elnusa Tbk (ELSA), mengklarifikasi pemberitaan soal perusahaan yang disebut dalam dokumen Paradise Papers memiliki perusahaan cangkang (offshore) di luar negeri.
VP Corporate Secretary Elnusa, Fajriyah Usman, menyatakan dokumen Paradise Papers yang dirilis International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) tidak tepat memasukkan anak usaha perseroan dan atau afiliasinya.
“Dalam pemberitaan tersebut, dipaparkan bahwa Elnusa telah terdaftar pada 2014 dan memiliki tiga perusahaan cangkang (offshore) yaitu Elnusa LTD, Elnusa Bangkanai Energy Limited, dan Elnusa Kangean Resources Ltd,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu, 22 November 2017. (Baca : Pendapatan ELSA Naik Tapi Laba Ambrol 56%, Kenapa?)
Promo Terbaru di Bareksa
Terkait pemberitaan tersebut, kata Fajriyah, Elnusa menyampaikan klarifikasi bahwa ELSA tidak memiliki anak perusahaan dan atau afiliasi bernama Elnusa LTD dan Elnusa Kangean Resources Ltd. Elnusa juga telah menjual 100 persen kepemilikan saham di Elnusa Bangkanai Energy Limited pada 11 November 2010.
“Elnusa saat ini tidak memiliki anak perusahaan dan atau afiliasi di luar negeri. Seluruh anak perusahaan dan atau afiliasi berdomosili di Indonesia,” ungkapnya.
Fajriyah menegaskan Elnusa sebagai perusahaan publik selalu melakukan keterbukaan informasi sesuai regulai dan ketentuan yang ditetapkan regulator. “Seluruh informasi mengenai Elnusa dan anak perusahaan atau afiliasinya dapat diketahui pada laporan tahunan,” katanya. (Lihat : Proyek Migas Mulai Berjalan, Elnusa Optimistis Kinerja Keuangan Membaik)
Pergerakan Saham ELSA Intraday
Sumber : Bareksa.com
Pada sesi I perdagangan hari ini, Rabu, 22 November 2017, saham ELSA diperdagangkan menguat 2,5 persen atau 10 poin menjadi Rp410 per saham, dibandingkan pembukaan di Rp400 per saham. Harga tertinggi saham ELSA pagi ini di Rp416 dan terendah Rp398 per saham.
Penguatan saham ELSA, setelah kemarin pada perdagangan Selasa, 21 November 2017, ditutup terkoreksi 1 persen di level Rp 394 per saham. Saham ELSA ditransaksikan sebanyak 10,737 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp186,90 miliar. (Baca : Melemah 1 Persen, Bagaimana Prospek Saham ELSA?)
Dokumen Paradise Papers
Untuk diketahui, hasil kolaborasi investigasi wartawan seluruh dunia yang tergabung dalam ICIJ merilis dokumen Paradise Papers, pada 6 November 2017 lalu. Paradise Papers menggunakan data 2014. (Lihat : Disebut Dalam Paradise Paper, Tommy Soeharto Masih Pegang Saham Emiten Ini)
Dalam laporan itu, Elnusa disebut memiliki tiga unit usaha, yakni Elnusa LTD di Singapura, Elnusa Bangkanai Energy Limited dan Elnusa Kangean Resources Ltd di British Virgin Island. Tiga perusahaan offshore itu dinilai dioperasikan di negara suaka pajak, sehingga disinyalir sebagai upaya untuk menghindari pajak.
Dokumen Paradise Papers menelusuri keterlibatan pebisnis papan atas, pimpinan pemerintahan, tokoh politik, global dan hiburan dalam hal menyembunyikan kekayaan mereka demi menghindari pajak. (Baca : Aset Orang Indonesia yang "Tersembunyi" di Negara Suaka Pajak Mencapai 44% PDB)
Sama halnya dengan Panama Papers yang diungkap tahun lalu, dokumen itu diperoleh oleh surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung, yang kemudian meminta ICIJ atau Konsorsium Jurnalis Investigatif untuk melakukan penyelidikan.
Pengungkapan ini juga menyeret beberapa nama tokoh Indonesia. Setidaknya ada tiga nama yang turut masuk yakni politikus Prabowo Subianto, dan anak mantan Presiden Soeharto, Tommy dan Mamiek Soeharto. (Lihat : Tommy Soeharto Disebut dalam Paradise Papers, Ini Komentar CITA)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.