Bareksa.com - Harga saham perusahaan minyak dan gas terintegrasi, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) pada perdagangan Kamis, 16 November 2017 ditutup menguat 6,87persen ke level Rp 855 per saham. MEDC menjadi saham peringkat ke tujuh dengan nilai transaksi terbesar mencapai Rp152,08 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang terpantau paling banyak membeli saham MEDC antara lain CIMB Sekuritas (YU) dengan nilai pembelian Rp21,48 miliar, kemudian Lotus Andalan Sekuritas (YJ) Rp20,92miliar, dan Indo Premier Sekuritas (PD) Rp8,39 miliar. (Baca : Medco Akan Refinance Utang untuk Akuisisi Amman Mineral)

Analisis Teknikal MEDC

Sumber : Bareksa.com

Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal candle MEDC pada perdagangan kemarin membentuk pola bullish candle dengan body cukup besar disertai sedikit upper shadow menggambarkan sepanjang perdagangan saham ini bergerak dalam zona positif.

Hingga akhir sesi perdagangan, saham MEDC berhasil ditutup dua tick di bawah level tertingginya. Selain itu MEDC telah berhasil menembus level resisten di Rp830 per saham dan saat ini tengah menguji level resisten berikutnya di Rp940 per saham. (Lihat : Harga Minyak Global Meroket, Ini Korelasinya Terhadap Saham ELSA dan MEDC)

Kenaikan disertai dengan lonjakan volume yang signifikan dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya mengindikasikan adanya pembelian cukup masif di saham ini pada perdagangan kemarin.

Indikator MACD terlihat masih bergerak naik dengan histogram positif menunjukkan sinyal kenaikan saham ini masih cukup kuat.

Indikator stochastic terlihat masih bergerak positif dan hampir memasuki area overbought (jenuh beli).

Secara foreign flow, pada perdagangan kemarin MEDC menjadi saham peringkat kelima yang paling banyak dibeli asing dengan net buy Rp23,35 miliar. (Baca : Dibuka dengan Harga Stock Split 1 : 4, Saham MEDC Langsung Meroket 6,3 Persen)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.