Saham BKSL Menguat 5,83 Persen Pasca Masuk Daftar MSCI, Bagaimana Prospeknya?
Saham BKSL pada Selasa 14 November ditransaksikan 4.144 kali dengan nilai transaksi Rp38,83miliar
Saham BKSL pada Selasa 14 November ditransaksikan 4.144 kali dengan nilai transaksi Rp38,83miliar
Bareksa.com - Pada perdagangan selasa 14 November 2017 harga saham PT Sentul City Tbk (BKSL) ditutup menguat 5,83 persen di level Rp145 per saham. Saham BKSL ditransaksikan sebanyak 4.144 kali dengan nilai transaksi Rp38,83miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang terpantau menempati posisi top buyer saham BKSL antara lain Reliance Sekuritas (LS) dengan nilai pembelian Rp5,73 miliar. Kemudian disusul Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai pembelian Rp4,59 miliar, dan Jasa Utama Capital Sekuritas (YB) Rp3,02 miliar.
Kenaikan harga itu merespons sentimen positif dikarenakan BKSL masuk ke dalam daftar MSCI Global Small Cap Index yang akan mulai efektif pada 30 November 2017. (Baca : INDY dan 6 Saham Lain Masuk Indeks MSCI Small Cap, Begini Pergerakannya)
Promo Terbaru di Bareksa
Sekedar informasi MSCI Global Small Cap Index merupakan indeks yang dikeluarkan oleh Morgan Stanley Capital International untuk perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki kapitalisasi terlalu besar. Indeks ini kerap menjadi tolok ukur investor dan fund manager global dalam pemilihan saham dalam portofolio mereka.
Analisis Teknikal BKSL
Sumber : Bareksa.com
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal pergerakan BKSL membentuk pola bullish candle disertai dengan upper shadow yang sempat menyentuh level resisten di Rp147 per saham namun belum berhasil menembus level tersebut.
Sebelumnya pergerakan BKSL sempat terkonsolidasi cukup lama dalam rentang Rp137 – 143 hingga akhirnya kembali berhasil menguat pada perdagangan kemarin. (Lihat : Setelah 4 Hari Turun, Saham BKSL Menguat 5 Persen)
Kenaikan volume yang cukup signifikan menunjukkan adanya pembelian cukup besar pada saham ini. Secara foreign flow, investor asing mencatatkan net buy pada perdagangan kemarin Rp2,56 miliar.
Indikator relative strength index (RSI) saat ini berada di level 58 atau masih cukup jauh dari area overbought (jenuh beli) di level 80.
Saham ini terlihat mulai bergerak positif menandakan adanya potensi penguatan kembali pada saham ini. Level support saham BKSL di Rp137 dan resisten terdekat di Rp148 per saham sebelum menuju level resisten selanjutnya di Rp152 per saham. (Baca : Harga Saham BKSL Meroket 85 Persen, Didorong Faktor Apa dan Diborong Siapa Saja?)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.