INDY dan 6 Saham Lain Masuk Indeks MSCI Small Cap, Begini Pergerakannya
Rebalancing MSCI Global Small Cap Indexes akan berlaku efektif setelah penutupan pasar 30 November 2017
Rebalancing MSCI Global Small Cap Indexes akan berlaku efektif setelah penutupan pasar 30 November 2017
Bareksa.com - Kemarin, 13 November 2017, Morgan Stanley Capital International (MSCI) mengumumkan perubahan komposisi (rebalancing) indeks terutama untuk kategori berkapitalisasi pasar kecil, atau MSCI Global Small Cap Indexes, yang akan berlaku efektif setelah penutupan pasar 30 November 2017. Rebalancing MSCI dilakukan secara berkala dua kali dalam setahun pada bulan Mei dan November.
MSCI Index seringkali menjadi patokan bagi investor dan manajer investasi bagi portofolio mereka sehingga perubahan ini kerap memengaruhi pasar saham Indonesia. Untuk periode ini, MSCI Indonesia Small Cap Index -- yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi lebih kecil -- menyambut tujuh anggota baru (additions) dan mengeluarkan tujuh saham (deletions). Saham yang dihapus dari indeks adalah BBTN, GIAA, SMCB, MPPA, SMBR, SSIA, dan AISA sedangkan saham yang dimasukkan adalah INDY, IIKP, LPKR, MNCN, BKSL, SMRA dan TOTL.
Meski belum berlaku efektif dalam indeks, pengumuman ini telah menjadi sentimen bagi saham-saham small cap terkait. Saham-saham yang menjadi anggota baru pun mengalami peningkatan harga hari ini (14 November 2017) sedangkan beberapa dari yang dihapus dari daftar pun tertekan.
Promo Terbaru di Bareksa
Tabel : Konstituen MSCI Indonesia Small Cap Index November-Mei
Sumber: MSCI, diolah Bareksa
Akibatnya, pada perdagangan hari ini, saham yang dikeluarkan dari MSCI Indonesia Small Cap Index, seperti AISA yang terpaksa turun sebesar 3,55 persen. Pada saat yang sama, beberapa saham yang masuk ke dalam kategori additions justru melemah seperti SMRA, MNCN, dan LPKR.
Hal itu dikarenakan ketiga saham tersebut turun kelas dari saham-saham yang sebelumnya masuk ke dalam 31 saham MSCI Indonesia menjadi saham MSCI dengan kapitalisasi kecil (small cap). Begitupun sebaliknya, saham BBTN yang berada dalam kategori deletions justru harga sahamnya bergerak menguat, karena saham bank ini naik kelas dari saham dengan kapitalisasi kecil menjadi saham yang masuk ke dalam kategori MSCI Indonesia.
Grafik : Perubahan Harga Saham Setelah Pengumuman Rebalancing
Sumber : Bareksa.com
Hingga pukul 11.00 WIB hari ini, terdapat empat dari 14 saham menguat, enam saham melemah, dan empat saham tidak berubah. (Baca Juga : Saham BBTN Masuk MSCI, Berapa Potensi Pembobotannya?)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.